Menuju konten utama

Nilai Kenaikan UMK 2021 di Kota-kota Pulau Jawa: Data 6 Provinsi

UMK 2021 di sebagian kota/kabupaten di Pulau Jawa mengalami kenaikan. Sementara UMK 2021 di sebagian daerah lainnya masih sama dengan 2020.

Nilai Kenaikan UMK 2021 di Kota-kota Pulau Jawa: Data 6 Provinsi
Massa dari sejumlah elemen buruh melakukan aksi menuju Balai Kota Jakarta, Selasa (18/12/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Pemerintah daerah provinsi-provinsi di Pulau Jawa telah menetapkan besaran UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) yang berlaku pada tahun 2021. Mulai tanggal 1 Januari 2021, UMK yang sudah ditetapkan tersebut akan berlaku.

Besaran nilai UMK 2021 seluruh kota/kabupaten di Pulau Jawa tersebut ditetapkan melalui penerbitan keputusan gubernur dari masing masing provinsi. Hampir semuanya terbit pada pekan ketiga bulan November 2020. Khusus di DKI Jakarta, upah minimum ditetapkan melalui peraturan gubernur.

Sementara jika melihat dokumen keputusan gubernur masing-masing provinsi di Pulau Jawa, terlihat ada kenaikan besaran UMK di sebagian kabupaten/kota pada tahun 2021. Namun, ada pula UMK yang tidak naik, atau tetap sama dengan tahun 2020.

Berikut data lengkap perbandingan UMK seluruh kota/kabupaten di Pulau Jawa antara tahun 2020 dan 2021, sesuai isi dokumen keputusan gubernur di 6 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Banten.

1. Kenaikan UMP DKI Jakarta 2021

DKI Jakarta tidak memberlakukan UMK. Upah minimum di seluruh kawasan ibu kota ditetapkan berdasarkan Pergub tentang Upah Minimum Provinsi (UMP).

Namun, untuk perincian lebih mendetail, Pemprov DKI Jakarta akan menetapkan Upah Minimum Sektoral berdasarkan kesepakatan dengan Asosiasi Perusahaan dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

UMP DKI Jakarta 2021 sudah ditetapkan berdasarkan Pergub Nomor 103 Tahun 2020. Untuk tahun sebelumnya, UMP DKI Jakarta dipatok melalui penerbitan Pergub Nomor 121 Tahun 2019.

Berdasarkan dua pergub tersebut UMP DKI Jakarta naik pada 2021, dengan nilai sebagai berikut:

-UMP DKI Jakarta 2020: Rp4.276.349,906 per bulan

-UMP DKI Jakarta 2021: Rp4.416.186, 548 per bulan (naik)

2. Kenaikan UMK Jawa Barat 2021

Besaran UMK 2021 di 27 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan melalui penerbitan Keputusan Gubernur Jabar Nomor 561/Kep.774-Yanbangsos/2020.

Apabila dibandingkan dengan UMK Jabar 2020 yang ditetapkan di Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.983-Yanbangsos/2019, tercatat ada kenaikan di 17 daerah.

Detail UMK di Jawa Barat yang mengalami kenaikan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

-UMK Karawang 2021: Rp4.798.312,00

(naik dari UMK Karawang 2020: Rp4.594.324,54)

-UMK Kota Bekasi 2021: Rp4.782.935,64

(naik dari UMK Kota Bekasi 2020: Rp4.589.708,90)

-UMK Kabupaten Bekasi 2021: Rp4.791.843,90

(naik dari UMK Kab Bekasi 2020: Rp4.498.961,51)

-UMK Kota Depok 2021: Rp4.339.514,73

(naik dari UMK Kota Depok 2020: Rp4.202.105,87)

-UMK Kabupaten Bogor 2021: Rp4.217.206

(naik dari UMK Kab Bogor 2020: Rp4.083.670,00)

-UMK Kabupaten Purwakarta 2021: Rp4.173.568,61

(naik dari UMK Purwakarta 2020: Rp4.039.067,66)

-UMK Kota Bandung 2021: Rp3.742.276,48

(naik dari UMK Kota Bandung 2020: Rp3.623.778,91)

-UMK Kabupaten Bandung Barat 2021: Rp3.248.283,28

(naik dari UMK Kab Bandung Barat 2020: Rp3.145.427,79)

-UMK Kabupaten Sumedang 2021: Rp3.241.929,67

(naik dari UMK Kab Sumedang 2020: Rp3.139.275,37)

-UMK Kabupaten Bandung 2021: Rp3.241.929,67

(naik dari UMK Kab Bandung 2020: Rp3.139.275,37)

-UMK Kota Cimahi 2021: Rp3.241.929,00

(naik dari UMK Kota Cimahi 2020: Rp3.139.274,74)

-UMK Kabupaten Sukabumi 2021: Rp3.125.444,72

(naik dari UMK Kab Sukabumi 2020: Rp3.028.531,71)

-UMK Kabupaten Subang 2021: Rp3.064.218,08

(naik dari UMK Kab Subang 2020: Rp2.965.468,00)

-UMK Kabupaten Indramayu 2021: Rp2.373.073,46

(naik dari UMK Kab Indramayu 2020: Rp2.297.931,11)

-UMK Kota Cirebon 2021: Rp2.271.201,73

(naik dari UMK Kota Cirebon 2020: Rp2.219.487,67)

-UMK Kabupaten Cirebon 2021: Rp2.269.556,75

(naik dari UMK Kab Cirebon 2020: Rp2.196.416,09)

-UMK Kabupaten Majalengka 2021: Rp2.009.000,00

(naik dari UMK Kab Majalengka 2020: Rp1.944.166,36)

-UMK Kota Bogor 2021: Rp4.169.806,58 (tetap)

-UMK Kabupaten Cianjur 2021: Rp2.534.798,99 (tetap)

-UMK Kota Sukabumi 2021: Rp2.530.182,63 (tetap)

-UMK Kota Tasikmalaya 2021: Rp2.264.093,28 (tetap)

-UMK Kabupaten Tasikmalaya 2021: Rp2.251.787,92 (tetap)

-UMK Kabupaten Garut 2021: Rp1.961.085,70 (tetap)

-UMK Kabupaten Kuningan 2021: Rp1.882.642,36 (tetap)

-UMK Kabupaten Ciamis 2021: Rp1.880.654,54 (tetap)

-UMK Kabupaten Pangandaran 2021: Rp1.860.591,33 (tetap)

-UMK Kota Banjar 2021: Rp1.831.884,83 (tetap).

3. Kenaikan UMK DI Yogyakarta 2021

Pemprov DI Yogyakarta telah menetapkan besaran nilai UMK 2021 untuk lima kabupaten/kota di provinsi tersebut dengan penerbitan Keputusan Gubernur DIY Nomor 340/KEP/2020, yang diteken pada 18 November lalu.

Jika melihat besaran UMK DI Yogyakarta 2020, yang diberlakukan berdasar Keputusan Gubernur DIY Nomor 257/ KEP/2019, terlihat ada sedikit kenaikan upah minimum di lima kabupaten/kota.

Detail kenaikan UMK DI Yogyakarta 2021 adalah berikut ini:

-UMK Kota Yogyakarta 2021: Rp2.069.530,00

(Naik dari UMK Yogyakarta 2020: Rp2.004.000,00)

-UMK Kabupaten Sleman 2021: Rp1.903.500,00

(Naik dari UMK Sleman 2020: Rp1.846.000,00)

-UMK Kabupaten Bantul 2021: Rp1.842.460,00

(Naik dari UMK Bantul 2020: Rp1.790.500,00)

-UMK Kabupaten Kulon Progo 2021: Rp1.805.000,00

(Naik dari UMK Kulon Progo 2020: Rp1.750.500,00)

-UMK Kabupaten Gunungkidul 2021: Rp1.770.000,00

(Naik dari UMK Gunungkidul 2020: Rp1.705.000,00).

4. Kenaikan UMK Jawa Timur 2021

Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/538/KPTS/013/2020 telah diterbitkan untuk menetapkan besaran nilai UMK 2021 di 38 kabupaten/kota.

UMK sebagian kabupaten/kota di Jatim mengalami kenaikan pada 2021. Jika dibandingkan dengan ketentuan UMK 2020 dalam Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/568/KPTS/013/2019, terlihat ada 11 kabupaten/kota di Jawa Timur yang tidak menaikkan UMK pada tahun depan.

Detail daerah di Jatim yang menaikkan UMK dan tidak pada 2021 adalah sebagaimana perincian di bawah ini:

-UMK Kota Surabaya 2021: Rp4.300.479,19

(Naik dari UMK Kota Surabaya 2020: Rp4.200.479)

-UMK Kabupaten Gresik 2021: Rp4.297.030,51

(Naik dari UMK Kabupaten Gresik 2020: Rp4.197.030)

-UMK Kabupaten Sidoarjo 2021: Rp4.293.581,85

(Naik dari UMK Kabupaten Sidoarjo 2020: Rp4.193.581)

-UMK Kabupaten Pasuruan 2021: Rp4.290.133,19

(Naik dari UMK Kabupaten Pasuruan 2020: Rp4.190.133)

-UMK Kabupaten Mojokerto 2021: Rp4.279.787,17

(Naik dari UMK Kabupaten Mojokerto 2020: Rp4.179.787)

-UMK Kabupaten Malang 2021: Rp3.068.275,36

(Naik dari UMK Kabupaten Malang 2020: Rp3.018.530)

-UMK Kota Malang 2021: Rp2.970.502,73

(Naik dari UMK Kota Malang 2020: Rp2.895.502)

-UMK Kota Pasuruan 2021: Rp2.819.801,59

(Naik dari UMK Kota Pasuruan 2020: Rp2.794.801)

-UMK Kota Batu 2021: Rp2.819.801,59

(Naik dari UMK Kota Batu 2020: Rp2.794.800)

-UMK Kabupaten Probolinggo 2021: Rp2.553.265,95

(Naik dari UMK Kabupaten Probolinggo 2020: Rp2.503.265)

-UMK Kabupaten Lamongan 2021: Rp2.488.724,77

(Naik dari UMK Kabupaten Lamongan 2020: Rp2.423.724)

-UMK Kota Mojokerto 2021: Rp2.481.302,97

(Naik dari UMK Kota Mojokerto 2020: Rp2.456.302)

-UMK Kota Probolinggo 2021: Rp2.350.000,00

(Naik dari UMK Kota Probolinggo 2020: Rp2.319.796)

-UMK Kota Kediri 2021: Rp2.085.924,76

(Naik dari UMK Kota Kediri 2020: Rp2.060.925)

-UMK Kabupaten Bojonegoro 2021: Rp2.066.781,80

(Naik dari UMK Kabupaten Bojonegoro 2020: Rp2.016.780)

-UMK Kabupaten Kediri 2021: Rp2.033.504,99

(Naik dari UMK Kabupaten Kediri 2020: Rp2.008.504)

-UMK Kabupaten Tulungagung 2021: Rp2.010.000,00

(Naik dari UMK Kabupaten Tulungagung 2020: Rp1.958.844)

-UMK Kabupaten Blitar 2021: Rp2.004.705,75

(Naik dari UMK Kabupaten Blitar 2020: Rp1.954.705)

-UMK Kota Blitar 2021: Rp2.004.705,75

(Naik dari UMK Kota Blitar 2020: Rp1.954.705)

-UMK Kabupaten Pacitan 2021: Rp1.961.154,77

(Naik dari UMK Kabupaten Pacitan 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Ngawi 2021: Rp1.960.510,00

(Naik dari UMK Kabupaten Ngawi 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Madiun 2021: Rp1.951.588,16,73

(Naik dari UMK Kabupaten Madiun 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Trenggalek 2021: Rp1.938.321,73

(Naik dari UMK Kabupaten Trenggalek 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Situbondo 2021: Rp1.938.321,73

(Naik dari UMK Kabupaten Situbondo 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Pamekasan 2021: Rp1.938.321,73

(Naik dari UMK Kabupaten Pamekasan 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Ponorogo 2021: Rp1.938.321,73

(Naik dari UMK Kabupaten Ponorogo 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Magetan 2021: Rp1.938.321,73

(Naik dari UMK Kabupaten Magetan 2020: Rp1.913.321)

-UMK Kabupaten Tuban 2021: Rp2.532.234,77 (tetap)

-UMK Kabupaten Jombang 2021: Rp2.654.095,88 (tetap)

-UMK Kabupaten Jember 2021: Rp2.355.662,91 (tetap)

-UMK Kabupaten Banyuwangi 2021: Rp2.314.278,87 (tetap)

-UMK Kabupaten Lumajang 2021: Rp1.982.295,10 (tetap)

-UMK Kabupaten Bondowoso 2021: Rp1.954.705,75 (tetap)

-UMK Kabupaten Bangkalan 2021: Rp1.954.705,75 (tetap)

-UMK Kabupaten Nganjuk 2021: Rp1.954.705,75 (tetap)

-UMK Kabupaten Sumenep 2021: Rp1.954.705,75 (tetap)

-UMK Kota Madiun 2021: Rp1.954.705,75 (tetap)

-UMK Kabupaten Sampang 2021: Rp1.913.321,73 (tetap)

5. Kenaikan UMK Banten 2021

UMK 2021 yang berlaku di 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten telah ditetapkan melalui penerbitan Keputusan Gubernur Banten Nomor 561/Kep.272-Huk/2020.

Jika menilik Keputusan Gubernur Banten Nomor 561/Kep.30- Huk/2019 tentang penetapan UMK Provinsi Banten tahun 2020, terlihat ada kenaikan upah minimum di 8 kabupaten/kota. Adapun data detailnya adalah berikut ini:

-UMK Kota Cilegon 2021: Rp4.309.772,64

(Naik dari UMK Kota Cilegon 2020: Rp4.246.081)

-UMK Kota Tangerang 2021: Rp4.262.015,37

(Naik dari UMK Kota Tangerang 2020: Rp4.199.029)

-UMK Kabupaten Tangerang 2021: Rp4.230.792,65

(Naik dari UMK Kabupaten Tangerang 2020: Rp4.168.268)

-UMK Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2021: Rp4.230.792,65

(Naik dari UMK Kota Tangerang Selatan 2020: Rp4.168.268)

-UMK Kabupaten Serang 2021: Rp4.215.180,86

(Naik dari UMK Kabupaten Serang 2020: Rp4.152.887)

-UMK Kota Serang 2021: Rp3.830.549,10

(Naik dari UMK Kota Serang 2020: Rp3.773.940)

-UMK Kabupaten Pandeglang 2021: Rp2.800.292,64

(Naik dari UMK Kabupaten Pandeglang 2020: Rp2.758.909)

-UMK Kabupaten Lebak 2021: Rp2.751.313,81

(Naik dari UMK Kabupaten Lebak 2020: Rp2.710.654)

6. Kenaikan UMK Jawa Tengah 2021

UMK yang akan berlaku di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada tahun 2021 telah ditetapkan melalui penerbitan Keputusan Gubernur Jateng Nomor 561/61 Tahun 2020.

Mengutip siaran resmi Pemprov Jateng, terdapat kenaikan UMK sebesar 0,75 persen-3,68 persen dibandingkan upah minimum kota/kabupaten Jawa tengah pada tahun 2020.

Adapun UMK Jateng 2020 pada tahun lalu ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/58 Tahun 2019. Perbandingan UMK Jateng 2021 dan 2020 bisa dilihat dalam perincian di bawah ini:

-UMK Kota Semarang 2021: Rp2.810.025,00

(Naik dari UMK Kota Semarang 2020: Rp2.715.000)

-UMK Kabupaten Demak 2021: Rp2.511.526,00

(Naik dari UMK Kab Demak 2020: Rp2.432.000)

-UMK Kabupaten Kendal 2021: Rp2.335.735,00

(Naik dari UMK Kab Kendal 2020: Rp2.261.775)

-UMK Kabupaten Semarang 2021: Rp2.302.797,59

(Naik dari UMK Kab Semarang 2020: Rp2.229.880,50)

-UMK Kota Salatiga 2021: Rp2.101.457,14

(Naik dari UMK Kota Salatiga 2020: Rp2.034.915,42)

-UMK Kabupaten Grobogan 2021: Rp1.890.000

(Naik dari UMK Kab Grobogan 2020: Rp1.830.000)

-UMK Kabupaten Blora 2021: Rp1.894.000

(Naik dari UMK Kab Blora 2020: Rp1.834.000)

-UMK Kabupaten Kudus 2021: Rp2.290.995,33

(Naik dari UMK Kab Kudus 2020: Rp2.218.451,95)

-UMK Kabupaten Jepara 2021: Rp2.107.000

(Naik dari UMK Kab Jepara 2020: Rp2.040.000)

-UMK Kabupaten Pati 2021: Rp1.953.000

(Naik dari UMK Kab Pati 2020: Rp1.891.000)

-UMK Kabupaten Rembang 2021: Rp1.861.000

(Naik dari UMK Kab Rembang 2020: Rp1.802.000)

-UMK Kabupaten Boyolali 2021: Rp2.000.000

(Naik dari UMK Kab Boyolali 2020: Rp1.942.500)

-UMK Kota Surakarta 2021: Rp2.013.810

(Naik dari UMK Kota Surakarta 2020: Rp1.956.200)

-UMK Kabupaten Sukoharjo 2021: Rp1.986.450

(Naik dari UMK Kab Sukoharjo 2020: Rp1.938.000)

-UMK Kabupaten Sragen 2021: Rp1.829.500

(Naik dari UMK Kab Sragen 2020: Rp1.815.914,85)

-UMK Kabupaten Karanganyar 2021: Rp2.054.040

(Naik dari UMK Kab Karanganyar 2020: Rp1.989.000)

-UMK Kabupaten Wonogiri 2021: Rp1.827.000

(Naik dari UMK Kab Wonogiri 2020: Rp1.797.000)

-UMK Kabupaten Klaten 2021: Rp2.011.514,91

(Naik dari UMK Kab Klaten 2020: Rp1.947.821,16)

-UMK Kota Magelang 2021: Rp1.914.000

(Naik dari UMK Kota Magelang 2020: Rp1.853.000)

-UMK Kabupaten Magelang 2021: Rp2.075.000

(Naik dari UMK Kab Magelang 2020: Rp2.042.200)

-UMK Kabupaten Purworejo 2021: Rp1.905.400

(Naik dari UMK Kab Purworejo 2020: Rp1.845.000)

-UMK Kabupaten Temanggung 2021: Rp1.885.000

(Naik dari UMK Kab Temanggung 2020: Rp1.825.200)

-UMK Kabupaten Wonosobo 2021: Rp1.920.000

(Naik dari UMK Kab Wonosobo 2020: Rp1.859.000)

-UMK Kabupaten Kebumen 2021: Rp1.895.000

(Naik dari UMK Kab Kebumen 2020: Rp1.835.000)

-UMK Kabupaten Banyumas 2021: Rp1.970.000

(Naik dari UMK Kab Banyumas 2020: Rp1.900.000)

-UMK Kabupaten Cilacap 2021: Rp2.228.904

(Naik dari UMK Kab Cilacap 2020: Rp2.158.327)

-UMK Kabupaten Banjarnegara 2021: Rp1.805.000

(Naik dari UMK Kab Banjarnegara 2020: Rp1.748.000)

-UMK Kabupaten Purbalingga 2021: Rp1.988.000

(Naik dari UMK Kab Purbalingga 2020: Rp1.940.800)

-UMK Kabupaten Batang 2021: Rp2.129.117

(Naik dari UMK Kab Batang 2020: Rp2.061.700)

-UMK Kota Pekalongan 2021: Rp2.139.754

(Naik dari UMK Kota Pekalongan 2020: Rp2.072.000)

-UMK Kabupaten Pekalongan 2021: Rp2.084.155,14

(Naik dari UMK Kab Pekalongan 2020: Rp2.018.161)

-UMK Kabupaten Pemalang 2021: Rp1.926.000

(Naik dari UMK Kab Pemalang 2020: Rp1.865.000)

-UMK Kota Tegal 2021: Rp1.982.750

(Naik dari UMK Kota Tegal 2020: Rp1.925.000)

-UMK Kabupaten Tegal 2021: Rp1.958.000

(Naik dari UMK Kab Tegal 2020: Rp1.896.000)

-UMK Kabupaten Brebes 2021: Rp1.866.722,90

(Naik dari UMK Kab Brebes 2020: Rp1.807.614).

Baca juga artikel terkait UMK 2021 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH