tirto.id - Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan pihaknya bakal melakukan Rapat Darurat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada akhir Mei 2020. Salah satu pembahasannya yakni terkait nasib kompetisi Liga 1 2020.
Hingga kini organisasi tertinggi sepak bola Indonesia itu masih menunda kompetisi karena mengacu pada keputusan pemerintah mengenai kondisi kahar atau force majeure sampai 29 Mei 2020.
“Sesaat setelah pemerintah membuat keputusan tentang situasi COVID-19, PSSI akan menggelar rapat Exco darurat,” ucap Yunus Nusi sebagaimana diwartakan Antara, Jumat (15/5/2020).
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai anggota Exco PSSI tersebut menambahkan adanya kemungkinan perwakilan klub dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk turut hadir dalam rapat.
“Itu nanti tergantung pada arahan Ketua Umum dan keputusan Exco,” lanjutnya.
Sebelumnya, PSSI telah menghelat Rapat Exco pada Selasa (12/5/2020). Pertemuan yang digelar secara virtual itu menghasilkan 3 keputusan yaitu kepastian Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB, persiapan Piala Dunia U20 2021, dan nasib Liga 1 dan Liga 2 2020.
Pelatih Madura United Dukung Putusan Pemerintah
Di sisi lain, pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, berujar jika keputusan pemerintah tetap menjadi yang utama di tengah pandemi. Menurutnya, seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga 2 seyogyanya mengikuti kebijakan pemerintah mengenai penanggulangan COVID-19.
Ia menambahkan, jika situasi berangsur membaik, kompetisi bisa saja bergulir kembali. Namun, hal itu mesti disadari dengan adanya perubahan jadwal. Apabila itu terjadi, Rahmad berpendapat waktu yang memungkinkan untuk kembali menghelat kompetisi yaitu pada Agustus atau September 2020.
Akan tetapi, Rahmad juga tidak keberatan jika nantinya liga dihentikan. Pasalnya, mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut beranggapan jika kesehatan dan keselamatan seluruh pemain, tim pelatih, dan elemen pendukung lainnya menjadi yang utama dibandingkan sepak bola.
“Saya bisa mengerti jika liga harus disetop karena kondisi tidak memungkinkan. Kesehatan lebih penting daripada kompetisi,” ucap Rahmad.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Yulaika Ramadhani