Menuju konten utama

NASA Luncurkan Balon Raksasa Pengumpul Data Antariksa

Balon penelitian yang diluncurkan di Wanaka, sebuah lokasi indah di pulau selatan Selandia Baru, itu akan mengumpulkan data dari ketinggian 34 kilometer di atas bumi.

NASA Luncurkan Balon Raksasa Pengumpul Data Antariksa
Balon super ASA terbang pada pukul 10.50 pagi waktu setempat 25 April (5:50 sore CST 24 April) dari Bandara Wanaka di Selandia Baru. FOTO/NASA/Bill Rodman

tirto.id - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan balon bertekanan masif seukuran stadion di Selandia Baru guna mengumpulkan data di ketinggian mendekati ruang angkasa. Langkah ini untuk mengawali rencana perjalanan 100 hari setelah sejumlah upaya peluncuran mengalami kegagalan akibat badai dan angin siklon.

Balon yang dirancang oleh NASA untuk mendeteksi partikel kosmos berdaya tinggi dari galaksi yang sangat jauh yang memasuki atmosfir bumi tersebut diperkirakan akan memutari bumi sebanyak dua hingga tiga kali.

"Asal mula partikel tersebut merupakan misteri terbesar yang ingin kami pecahkan. Apakah mereka muncul dari Lubang Hitam raksasa di pusat galaksi? Dari bintang kecil dengan masa putaran yang tinggi? Atau materi lainnya?" jelas ketua penyelidik program sekaligus profesor di University of Chicago Angela Olinto dalam sebuah pernyataan.

Pengawasan dari balon tersebut hanya awal dari pencarian panjang yang di kemudian waktu akan melibatkan misi ruang angkasa yang saat ini sedang dirancang oleh NASA, demikian Olinto menambahkan sebagaimana dikutip dari Antara pada Kamis (27/4/2017).

Balon penelitian yang diluncurkan pada Selasa (25/4/2017) waktu setempat di Wanaka, sebuah lokasi indah di pulau selatan Selandia Baru, itu akan mengumpulkan data dari ketinggian 34 kilometer di atas bumi.

Selandia Baru juga menjadi markas dari program balon ilmiah NASA pada tahun 2015 dan 2016.

Baca juga artikel terkait NASA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari