tirto.id -
Direktur Lalu Lintas Dirjen Perhubungan Kemenhub Pandu Yulianto, menjelaskan masyarakat memilih motor sebagai transportasi karena sejumlah alasan. Pertama, masyarakat menilai biaya mudik menggunakan motor lebih murah daripada naik kendaraan lain.
"Memang kalau dilihat dari sisi sepeda motor itu masih tinggi, kalau dihitung dari sisi biaya itu sebenarnya angkutan sepeda motor itu memang masih relatif lebih murah, dibandingkan dengan angkutan umum," kata Pandu di Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).
Pandu memberi contoh, antara pemudik yang naik motor dengan bus. Misalnya, pemudik tujuan Solo harus merogoh kocek setidaknya Rp200-300 ribu per orang untuk beli tiket bus non-ekonomi. Apabila dalam satu keluarga itu misalkan membawa suami dan istri saja pulang pergi paling tidak dibutuhkan biaya Rp1 juta.
"Tapi kalau menggunakan sepeda motor Jakarta-Solo paling habis bahan bakar 10 liter. 10 liter tidak sampai Rp100 ribu," kata Pandu.
Selain itu, Pandu melihat ada pandangan publik yang menyatakan membawa motor sebagai keberhasilan. Motor tersebut digunakan sebagai ajang pembuktian pemudik sukses merantau.
Pandu berpendapat, pemudik memilih membawa kendaraan motor untuk memudahkan mobilitas saat lebaran. Pemudik bisa bergerak bebas selama masih di kampung.
Pemerintah juga tetap akan berusaha mengurangi pemudik motor. Para pemudik motor ini rencananya akan dialihkan ke bus-bus untuk mengurangi risiko kecelakaan. Namun, mekanisme pemindahan diserahkan kepada kepolisian.
Pemerintah telah menetapkan libur cuti bersama Lebaran mulai 11-20 Juni 2018. Dengan rentang libur demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk berangkat mudik pada H-7 Lebaran 2018, atau pada Sabtu (9/6/2018) untuk menghindari kemacetan.
Sebab, menurut hasil riset sementara Kementerian Perhubungan dan berbagai stake holder, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-2 dan H-3 Lebaran 2018.
"Menurut riset terakhir, preferensinya [puncak arus mudik] adalah H-2 dan H-3. Maka lakukanlah mudik dari hari Sabtu [9/6/2018] atau H-6, H-5 pasti di situ tidak semacet kalau mudik H-3," ujar Menhub dalam sesi Minister Live Series Tirto.id, Rabu (30/5/2018).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH