tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan akan ada penambahan direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Penambahan direksi itu untuk mendukung pengembangan layanan dan bisnis BUMD tersebut saat pengoperasian kereta MRT pada 2019.
"Untuk pengembangan telekomunikasi advertisement, itu membutuhkan pendekatan sendiri karena itu diperlukan direktorat yang khusus menangani di luar operasional," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).
Sandiaga mengatakan PT MRT Jakarta bisa mandiri dan tak terus bergantung pada subsidi dari Pemprov DKI melalui kucuran dana Public Service Obligation (PSO).
Karena itu, dia berharap anggota direksi baru PT MRT Jakarta yang terpilih merupakan orang yang kompeten dan dapat membawa keuntungan besar bagi BUMD tersebut.
"Orangnya harus out of the box, inovatif. Karena kami tahun ke depan juga harus mengurangi beban PSO," kata Sandiaga.
Rencana penambahan direksi itu dibenarikan oleh Dirut MRT Jakarta, William Sabandar usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, pada hari ini.
Menurut dia, akan ada penambahan sumber daya manusia (SDM) di jajaran direksi dan komisaris PT MRT Jakarta. William mengatakan hal itu perlu dilakukan karena proyek MRT Jakarta akan memasuki pembangunan konstruksi tahap dua di tahun ini dan beroperasi pada 2019.
William mengatakan saat ini masih ada direktur dalam struktur direksi PT MRT Jakarta yang menangani bidang rangkap. Dia mengaku akan berusaha memastikan bahwa orang yang duduk di posisi tersebut berasal dari kalangan profesional.
"Tentunya dia (harus) punya pengalaman yang cukup panjang, terbukti track record-nya dan tentunya kaitan dengan MRT memiliki pengalaman sesuai bidang direksi," kata William.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom