tirto.id - "Mereka [Nirvana] salah satu alasan kami mengambil beberapa instrumen dan memutuskan untuk memulai sebuah band.”
Itulah pengakuan Dom Howard, personel Muse kepada Gigwise mengenai pengaruh Nirvana terhadap masa remajanya. Berkat Nirvana, Dom, Matthew Bellamy dan Christopher Wolstenholme akhirnya terinspirasi membentuk sebuah grup band berformat tiga personel.
Saat konser di Lollapalooza, Brasil, 2014, mereka menunjukkan rasa hormat itu dengan membawakan lagu Nirvana berjudul “Lithium” sekaligus memperingati 20 tahun kematian Kurt Cobain.
Dom mengaku, membawakan lagu-lagu Nirvana membuatnya kembali bernostalgia. "Mereka berpengaruh secara besar-besaran bagi kami ketika kami tumbuh dewasa," ungkapnya.
Muse bukan satu-satunya musisi besar yang terinspirasi dari ikon musik grunge itu. Penyanyi sekaligus penulis lagu Lana Del Rey juga mengungkapkan hal serupa.
Dalam sebuah wawancaranya bersama Sirius FM, pelantun Once Upon A Dream” (soundtrack film Maleficent) itu mengaku sangat mengagumi gaya Cobain karena sikapnya yang tak kenal kompromi.
"Saya pikir dia adalah orang yang paling indah yang pernah kulihat," katanya kepada NME.
Dalam perjalanan karirnya, Kurt Cobain, Dave Grohl dan Krist Novoselic telah menorehkan banyak prestasi dan menjual banyak album. Menurut Recording Industry Association of America album “Nevermind” telah terjual lebih dari 10 juta kopi di Amerika Serikat, dan telah terjual sebanyak 30 juta kopi di seluruh dunia.
Angka itu jauh melampaui prediksi awal. Sebelumnya label tempat mereka bernaung, DGC Records hanya berniat merilis 250.000 kopi album Nevermind. Namun karena single pertamanya “Smells Like Teen Spirit” merajai radio, MTV, dan berbagai televisi musik lain, album ini meledak. Album ini juga mengantarkan Nirvana menuju puncak kejayaannya.
Pada Natal 1991, penjualan album ini mencapai angka 400.000 kopi per minggu. Selain itu, Nevermind juga berhasil menduduki peringkat satu tangga lagu Billboard, menggeser album Dangerous milik Michael Jackson.
Setelah Nevermind, Nirvana masih merilis album yang juga sukses di pasar: In Utero. Tapi seiring kejayaan itu, sang vokalis justru mengakhiri hidupnya secara tragis. Cobain ditemukan tewas di rumahnya di Lake Washington, Seattle. Menurut keterangan resmi, Kurt diduga bunuh diri dengan cara menembakkan senjata ke kepalanya.
Kematian Kurt Cobain mengagetkan publik dan meninggalkan luka yang mendalam, tak terkecuali dua temannya: Dave Grohl dan Krist Novoselic. Keduanya bahkan sempat ingin berhenti dari musik.
"Aku tidak ingin mendengarnya di radio, saya tidak ingin bermain, saya tidak mau bergabung dengan band lain dan kemudian setelah beberapa saat menyadari itu adalah satu hal yang akan membantu saya melalui segala sesuatu,” kata Grohl seperti dikutip Daily Mail.
Tapi lambat laun, Grohl mulai bangkit. Suatu kali ia membongkar dan memilih lagu-lagu dalam rekaman demo lamanya, lalu memutuskan merekam sendiri semua instrumen dan menyanyikan lagu itu di studio profesional (kecuali lagu "X-Static," yang menampilkan gitar oleh Greg Dulli dari The Afghan Whigs).
Grohl akhirnya menandatangani kontrak bersama Capitol Records dan merilis album berjudul Foo Fighters, ia kemudian merekrut beberapa orang untuk bermain dalam proyeknya, seperti Nate Mendel, Pat Smear, dan William Goldsmith. Band yang juga dinamai Foo Fighters itu akhirnya mengadakan tur.
Kinerja album ini mendapat sambutan baik, jauh dari prediksi Dave sebelumnya. Ia sempat ragu saat melepas album itu karena bayang-bayang Nirvana masih menghantui karirnya. Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil. Pada tahun 1996 mereka berhasil dinominasikan sebagai Best Alternative Music Performance dalam ajang Grammy Awards.
Sukses di album pertama, Dave Grohl kemudian memproduksi album kedua. Karena saat itu drummer mereka Goldsmith mengundurkan diri, Grohl pun harus mengisi sendiri semua bagian drumnya selama rekaman. Album The Colour and the Shape ini juga kembali dinominasikan dalam ajang Grammy Awards dalam dua kategori yakni sebagai Best Rock Album dan Best Hard Rock Performance. Album ini juga semakin mempertegas karakter sound Foo Fighters.
Sepanjang karir bermusiknya bersama grup ini, formasi Foo Fighters berkali-kali berubah, hingga akhirnya dengan formasi sekarang: Dave Grohl sebagai vokalis utama dan gitaris ritem, Nate Mendel sebagai bassis, Taylor Hawkins sebagai pemain drum, Chris Shiflett sebagai gitaris utama, dan Pat Smear sebagai gitaris.
Perjalanan tak selalu mulus. Ketika Foo Fighters menjalani tur 2001, sang drummer Taylor Hawkins mengalami overdosis sehingga harus masuk rumah sakit di London. Hawkins kemudian memang sembuh, tapi kejadian itu mengingatkan Grohl pada saat Cobain overdosis heroin di Roma.
"Ketika Taylor di rumah sakit, aku siap untuk berhenti main musik. Karena, bagi saya, rasanya musik seperti menyamai mati. Saya mulai berdoa,” ungkapnya kepada The Guardian.
Tapi Dave Grohl tetap melanjutkan karirnya bersama Foo Fighters, dan perjalanan ini juga menghantarkannya pada karir cemerlang. Kini, Foo Fighters bisa dibilang telah mencapai puncak karir musik. Band alternatif asal Amerika itu telah dinominasikan dan menerima berbagai penghargaan, mulai dari American Music Awards, Billboard Music Awards, Brit Awards, Kerrang! Awards dan MTV Awards.
Pada 2012, Foo Fighters bahkan berhasil memboyong empat piala Grammy Awards dengan kategori Best Rock Song untuk lagu “Walk”, Best rock Album untuk album Wasting Light, Best Hard Rock/Metal Performance lewat lagu “White Limo”, serta memenangkan Best Rock Performance.
Jika Dave Grohl mampu bangkit, bagaimana dengan Krist Novoselic?
Setelah Cobain tewas, Novoselic tetap bermain bass dan bergabung dengan berbagai kelompok band yakni Sweet 75, Eyes Adrift, dan terakhir bersama Flipper.
Selain aktif di bidang musik, ia juga terjun ke dalam politik. Novoselic aktif di JAMPAC (Joint Artists and Musicians Political Action Committee). Pada 2004, ia bahkan menerbitkan buku berjudul Of Grunge and Government: Let's Fix This Broken Democracy.
Buku ini mengisahkan tentang grupnya Nirvana serta alasannya terjun ke dunia politik. Sejak November 2007, Novoselic aktif menulis kolom, baik tentang musik dan politik pada situs Seattle Weekly.
Single Foo Fighters yang berjudul "Learn to Fly" sepertinya sangat tepat untuk dijadikan kiasan dalam menandai kerja keras Dave dan Novoselic bangkit dari runtuhnya Nirvana setelah kematian Kurt Cobain.
Maka, setelah Nirvana menerima penghargaan bergengsi Rock and Roll Hall of Fame pada April 2014 lalu, Grohl mengatakan bahwa dirinya adalah “orang paling beruntung di dunia," terutama karena bisa bergabung di Nirvana.
Sementara itu, Novoselic menambahkan ucapan terima kasih kepada karibnya: "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kurt Cobain, dan saya berharap Kurt di sini malam ini, OK?"
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Maulida Sri Handayani