tirto.id - Foo Figthters mencetak sejarah dalam Grammy Award 2022 karena berhasil membawa pulang tiga piala sekaligus, hal yang jarang diraih oleh band-band lainnya. Kemenangan ini setidaknya menjadi obat bagi penggemar dan para personel usai ditinggal mati oleh sang drummer, Taylor Hawkins pada 25 Maret lalu.
Seperti dilaporkan BBC, Foo Figthters berhasil memenangkan penghargaan dalam kategori album rock terbaik untuk karya Medicine at Midnight. Selain itu, penampilan band rock terbaik dalam "Making A Fire" dan lagu rock terbaik untuk "Waiting On A War".
Kemenangan telah membuat grup yang dipimpin Dave Grohl itu menjadi band Amerika yang paling banyak mendapatkan penghargaan dalam sejarah Grammy.
Kendati demikian, para personel Foo Fighters tidak hadir dalam acara tersebut. Penerimaan hadiah kemudian diwakili oleh Jimmy Jam. Foo Fighters dijadwalkan tampil di Grammy akhir pekan ini.
Penghormatan untuk Taylor Hawkins
Pihak penyelenggara Grammy Awards 2022 memutar video penghormatan kepada Taylor Hawkins, lewat lagu My Hero milik Foo Fighters.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga Taylor, teman-temannya, keluarga Foo Fighters dan semua penggemar mereka di seluruh dunia," kata pembawa acara Trevor Noah.
Seperti dilaporkan majalah Rolling Stone, video tersebut memadukan wawancara, dokumenter di belakang panggung dan diakhiri dengan nyanyian bersama lagu "My Hero".
Sementara bintang pop Billie Eilish memberikan penghormatan melalui caranya sendiri, yakni dengan memakai T-shirt hitam dengan gambar Hawkins terpampang di bagian depan selama penampilannya di Happier Than Ever.
Taylor Hawkins meninggal dunia secara di Kolombia ketika Foo Fighters mempersiapkan pertunjukkan di Festival Estero Picnic.
Pejabat setempat mengatakan, ambulans dikirim ke sebuah hotel setelah seorang pria melaporkan mengalami nyeri dada. Saat petugas kesehatan datang di lokasi kejadian, mereka mengupayakan resusitasi.
Tetapi, kata departemen kesehatan kota, nyawa Hawkins terlambat diselamatkan dan dinyatakan meninggal.
Usai pria 50 tahun itu meninggal, para penyelidik mengatakan, ditemukan kandungan zat opioid, mariyuana, dan obat-obatan lain dalam sistem tubuh Hawkins, tetapi tidak diketahui apakah zat-zat itu berkontribusi pada kematiannya.
Editor: Iswara N Raditya