Menuju konten utama
Piala Dunia 2018

Motivasi Berlipat Cristiano Ronaldo di Laga Portugal vs Spanyol

Selain ingin membalas kekalahan atas Spanyol delapan tahun lalu, Ronaldo memiliki misi lain di Rusia 2018.

Motivasi Berlipat Cristiano Ronaldo di Laga Portugal vs Spanyol
Cristiano Ronaldo saat pertandingan antara Portugal and Algeria. AP/Armando Franca

tirto.id - Cristiano Ronaldo memiliki motivasi berlipat pada laga perdana penyisihan Grup B, Sabtu (16/6/2018) mendatang. Selain ingin menebus kekalahan atas Spanyol di Afrika Selatan 2010, pemegang lima Ballon d'Or ini, Rusia 2018 bisa menjadi Piala Dunia terakhir sebelum ia pensiun.

Rivalitas dua tim Semenanjung Iberia kembali terjadi di Piala Dunia 2018. Kali ini, Portugal mencoba meredam langkah Spanyol untuk mendominasi Grup B. Masih mengandalkan Ronaldo, tim berjuluk Seleccao das Quinas ini tak ingin kekalahan delapan tahun lalu di panggung yang sama terulang.

Ronaldo yang kini berusia 33 tahun, masih dalam kondisi fisik yang fantastis. Kendati demikian, sulit membayangkan dia kembali bermain di Piala Dunia kelima, Qatar 2022 pada usia 37 tahun. Jika ia ingin mengakhiri karirnya di Tim Nasional (Timnas), keluar sebagai kampiun Rusia 2018 adalah momentum yang tepat. Sebab, hanya trofi Piala Dunia yang belum ia koleksi.

Ronaldo masih 19 tahun saat pertama kali bertemu Spanyol di Piala Eropa 2004. Kendati tak mencetak gol, dia bermain sejak menit pertama. Berkat gol semata wayang Nuno Gomes, Portugal lolos ke perempat final sebagai juara Grup A. Sayangnya, tuan rumah yang melaju hingga final takluk di tangan Yunani berkat gol tunggal Angelos Charisteas.

Dua tahun kemudian, Ronaldo kembali bertemu Spanyol tapi kali ini di ajang yang lebih bergengsi, 16 besar Piala Dunia 2010. Sayangnya, perjalanan Portugal berakhir usai menyerah 1-0 berkat gol David Villa. Di bawah arahan Vicente del Bosque, langkah Spanyol tak terhenti hingga menekuk Belanda 0-1 di babak final.

Hingga Brasil 2014, Ronaldo telah berpartisipasi dalam tiga gelaran Piala Dunia. Dalam 13 laga, dia baru mampu mengemas tiga gol, yakni melalui titik putih saat melawan Iran (2006), satu gol saat membantai 7-0 Korea Utara (2010), dan satu gol saat menang tipis 2-1 atas Ghana (2014).

Selain itu, Ronaldo juga memiliki ambisi lain. Sebab, ia berpeluang bergabung bersama Uwe Seeler (Jerman), Pele (Brasil), dan Miroslav Klose (Jerman) sebagai pemain yang mencetak gol dalam empat Piala Dunia berturut-turut.

Kendati mengemban sejumlah misi di balik motivasi berlipat dirinya, kehadiran Ronaldo juga sebagai figur ayah bagi pemain junior. Dia memiliki tanggung jawab untuk menyatukan skuad usai insiden pelanggaran kontrak yang melibatkan sejumlah pemain Portugal di klub pertama Ronaldo, Sporting Lisbon.

"Ronaldo adalah kapten kami, dia memberi contoh bagi kami dan memberi saran kepada kami pemain muda dan berbagi pengalamannya," kata Bernardo Silva, seperti dikutip dari The Hindu, Kamis (14/6/2018).

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Olahraga
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis