Menuju konten utama

Mitos Potong Kuku Malam Hari dan Alasan Logis Kenapa Tidak Boleh

Mitos potong kuku di malam hari dianggap pamali menurut primbon Jawa dan berkembang di beberapa daerah. Lalu apa alasan logisnya kenapa tidak boleh?

Mitos Potong Kuku Malam Hari dan Alasan Logis Kenapa Tidak Boleh
Ilustrasi Memotong Kuku di Malam Hari. foto/istockphto

tirto.id - Mitos potong kuku malam hari termasuk perbuatan pamali dalam kitab Primbon Jawa. Bagi mereka yang melakukan perbuatan tersebut dipercaya akan mendapat beberapa musibah salah satunya kematian lebih cepat.

Lantas, bagaimana alasan logis di balik larangan memotong kuku di malam hari?

Larangan memotong kuku di malam hari tidak hanya dikenal masyarakat Jawa. Perbuatan yang dianggap tabu tersebut juga masih dipercaya sebagian masyarakat di beberapa wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Riau, Bali, hingga Makassar dengan bunyi mitos nan berbeda-beda sesuai bahasa daerah.

Mitos Potong Kuku di Malam Hari

Berikut ini contoh bunyi mitos larangan memotong kuku di malam hari sebagai berikut dari beberapa daerah:

1. Kalimantan

“Pamali manatak kuku malam, bisa handap umur (jangan memotong kuku saat malam hari, bisa pendek umur)”.

2. Riau

"Tak boleh potong kuku di potang ai, beko tak panjang umurnyo (tidak boleh memotong kuku setelah sore hari, nanti tidak panjang umur)".

3. Makassar

"Pammali mattobak kanuku ko mawenni, nasabak mopocok sungekik (tidak boleh memotong kuku pada malam hari, sebab akan pendek umur)".

4. Bali

"Pemali motong kuku pas peteng, nyanan cepet mati (pamali memotong kuku malam hari, nanti cepat mati)".

Hampir seluruh mitos memotong kuku pada malam hari yang berkembang di Indonesia menyatakan kematian lebih awal bagi pelakunya.

Terlebih pamali tersebut berlaku bagi laki-laki maupun perempuan sebagaimana dituliskan dalam buku Pamali Banjar (2006) keluaran Balai Bahasa Banjarmasin Departemen Pendidikan Nasional Banjarbaru.

Akan tetapi, perbuatan tersebut secara sekilas tidak memiliki relevansi atau kesinambungan antara sebab dan akibatnya.

Maka dari itu, Tirto akan membahas lebih lanjut mengenai mitos memotong kuku di malam hari.

Pengertian Kuku dan Cara Merawatnya

Kuku merupakan lapisan keras berbentuk lempeng melengkung yang berwarna transparan putih. Kuku terbentuk dari keratin, protein keras yang juga terdapat dalam kulit dan rambut.

Kendati begitu, kuku berbeda dengan kebanyakan bagian tubuh lainnya sebab susunan pembentuknya minim air. Maka dari itu, wajar apabila kuku termasuk salah satu bagian terkeras tubuh.

Sebagai bagian tubuh manusia, kuku memerlukan perawatan khusus salah satunya dengan memotong sebagian ketika telah tumbuh panjang.

Kuku yang tidak pernah dipotong dapat menyebabkan terjadinya infeksi, bau, hingga cedera saraf. Contoh salah satu perawatan lain yang dapat diberikan ke kuku yakni menjaga kebersihannya.

Di masa sekarang, pemotongan kuku biasanya dilakukan dengan berbagai alat salah satu yang umum digunakan adalah gunting kuku.

Gunting kuku tersedia dengan berbagai bahan mulai stainless steel, plastik, hingga alumunium, kemudian biasanya dilengkapi kikir untuk membersihkan dan mengasah kuku setelah dipotong.

Secara sederhana, prinsip yang bekerja dalam gunting kuku ialah tumpuan maupun pengungkit.

Fakta Mitos Potong Kuku Malam Hari

Terlepas dari adanya mitos, terdapat alasan logis kenapa tidak boleh memotong kuku di malam hari.

Dalam memahami mitos diperlukan pemahaman konteks sezaman yang berkaitan sehingga makna di balik sebuah larangan dapat diketahui.

Mitos larangan memotong kuku dipercaya masyarakat telah berkembang ratusan tahun secara turun temurun.

Warisman Sinaga dan Ramlan Damanik dalam buku Hata Tongka: Wujud dan Fungsi sebagai Sarana Pembentuk Karakter Masyarakat Batak Toba (2021) menjelaskan bahwa perbuatan memotong kuku di malam hari pada zaman dahulu dilarang sebab masyarakat memiliki cahaya penerangan yang cenderung samar-samar gelap.

Bahkan sebagian dari mereka ada yang tidak memiliki penerangan seperti lampu minyak. Di sisi lain, listrik belum berkembang serta menyebar ke berbagai pelosok nusantara.

Karenanya, apabila memotong kuku, ditakutkan justru dapat melukai tangan seseorang.

Terlebih di waktu tersebut, belum ada gunting kuku yang lebih modern. Berdasarkan sumber lain dijelaskan bahwa masyarakat zaman dulu memakai pisau atau silet.

Kemudian menjadi wajar apabila muncul larangan memotong kuku di malam hari karena dapat mendatangkan musibah seperti melukai tangan.

Dalam kasus lebih serius, tangan yang terluka dari silet atau pisau dapat menyebabkan infeksi. Peralatan zaman dulu belum sebersih atau se-steril seperti zaman modern.

Di sisi lain, apabila terjadi infeksi, pengobatan akan sulit untuk diperoleh. Kemudian jika infeksi dibiarkan berlarut-larut tanpa pertolongan, akan menyebabkan kematian.

Akan tetapi, mitos larangan memotong kuku di malam hari ini sepertinya sudah tidak relate dengan zaman modern sekarang.

Listrik sebagai sumber energi lampu di wilayah Indonesia telah menyebar hingga ke berbagai pelosok daerah. Kemudian apabila terdapat masyarakat yang masih mempercayai mitos tersebut, pihak yang tidak setuju sebaiknya menghormati perbedaan pandangan itu.

Baca juga artikel terkait POTONG KUKU atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno