Menuju konten utama

Minzy Ungkap Alasannya Keluar dari 2NE1 Hingga Wacana Bunuh Diri

"Saya tidak pernah belajar cara bersosialisasi. Saya benar-benar tidak memiliki masa kanak-kanak yang normal," kisah Minzy 2NE1

Minzy Ungkap Alasannya Keluar dari 2NE1 Hingga Wacana Bunuh Diri
Anggota grup wanita K-Pop Korea Selatan 2NE1 Minzy tampil selama konser mereka sebagai bagian dari tur dunia di Hong Kong Sabtu, 22 Maret 2014. AP Photo / Kin Cheung

tirto.id - Minzy, mantan anggota girl group 2NE1 mengungkapkan perjuangannya melawan gangguan mental yang ia derita selama menjadi member 2NE1, wacana bunuh diri, hingga alasannya meninggalkan 2NE1 dan agensi yang menaunginya YG Entertainment.

Dalam sebuah wawancara bersama Billboard, Minzy bercerita bagaimana ia direkrut oleh YG Entertainment, usai video tariannya menjadi viral. Minzy menuturkan, bagaimana debutnya di usia 15 tahun telah mempengaruhi kemampuan sosialnya.

“Saya tidak tahu bagaimana bersosialisasi dengan orang lain. Karena saya masih sangat muda dalam lingkungan yang seperti itu. Saya tidak pernah belajar cara bersosialisasi. Saya benar-benar tidak memiliki masa kanak-kanak yang normal. Saya tidak pernah keluar untuk bermain dengan anak-anak lain. Saya terus berlatih dengan semua orang yang mana mereka lebih tua dari saya.” ujar Minzy kepada Billboard.

Meskipun agensi awalnya merencanakan Minzy debut sebagai artis solo, namun akhirnya ia hanya dimasukkan sebagai anggota terakhir dari 2NE1 karena grup tersebut membutuhkan seorang penari. Hal ini yang membuat Minzy debut di bawah nama 2NE1 sebagai anggota termuda sekaligus dancer di tahun 2009.

Minzy juga menceritakan bagaimana kritikan netizen tentang penampilan 2NE1, yang menurutnya memiliki andil dalam mempengaruhi kesehatan mentalnya.

“Orang-orang, warga net mengkritik, kami bukan grup yang paling cantik. Kami adalah grup yang jelek. Saya tidak tahu cara menghadapinya, dan saya menahannya. Itu sulit, kami berpura-pura itu bukan masalah besar dan mencoba melupakannya, tetapi kami tidak bisa melupakannya, itu sulit. ” jelas Minzy.

Hal tersebut juga membuat Minzy akhirnya mencoba untuk berusaha menjadi cantik dan dewasa. Ia berusaha menjadi cantik dengan cara yang berbeda, menjadi keren dengan cara yang berbeda pula.

Minzy menjelaskan bahwa poin terendahnya adalah ketika ia berusia 16 dan 17 tahun. Saat 2NE1 tengah mempromosikan lagu "Can't Nobody," "I Am the Best," dan "Ugly."

Ia menuturkan, kurangnya dukungan dan banyaknya tekanan menjadi selebritis telah menyebabkan depresi dan munculnya pikiran untuk bunuh diri. Ini menyebabkan kebingungannya tentang apa yang sebenarnya ingin dilakukannya.

“Saya akan naik ke panggung dan semua orang sangat mendukung, mereka akan mencintai saya. Kemudian ketika panggung selesai, saya akan berada di hotel dengan perasaan hampa. Hidup terasa seperti hanya sebuah panggung. Saya tidak tahu untuk apa hidup saya. Saya tidak yakin apakah hidup lebih baik sebagai artis atau hidup akan lebih baik jika sendirian. Itu sangat kontras, tapi saya tidak pernah punya waktu untuk memikirkan bagaimana menyeimbangkan keduanya berada di panggung dan sendirian,” katanya.

Di Korea Selatan, penyakit mental masih dipandang tabu, meskipun negara ini menderita tingkat bunuh diri tertinggi di dunia untuk anak-anak usia 10-19 tahun. Fokus negara pada citra publik dan kurangnya komunikasi pada masalah-masalah seperti itu membuat Minzy tidak dapat menemukan bantuan dengan depresinya.

"Di Korea, penyakit mental lebih dilihat sebagai 'berhentilah bersedih', dan bukan sesuatu yang benar-benar harus segera ditangani," tambah Minzy.

Minzy berbicara tentang bagaimana dia terus berjuang dan tidak ada yang tahu tentang hal itu, dan bagaimana perasaannya sendiri. Dia kemudian menceritakan bagaimana agama telah membantunya dengan kesehatan mentalnya.

Minzy kemudian berbicara tentang meninggalkan 2NE1 dan YG Entertainment.

“Saya butuh waktu untuk mengatasi depresi saya, menemukan cara saya sendiri dan memutuskan apakah ini adalah sesuatu yang benar-benar ingin saya lakukan. Itu adalah sesuatu yang sudah lama saya lakukan, tetapi sangat sulit untuk dipertahankan. Saya harus menemukan arah saya sendiri, dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan meninggalkan grup dan berjuang untuk keinginan saya sendiri. Saya bertanya-tanya, 'Apakah ini hidup saya?'” kisahnya.

Dia melanjutkan, “Meninggalkan 2NE1, ini bukan tentang meninggalkan atau memecah grup. Itu adalah perjuangkan untuk diri saya sendiri, masa depan saya sendiri dan apa yang saya inginkan. Saya akhirnya memilih sesuatu untuk diri saya sendiri. Saya merasakan tekanan dan beban ketika berkarir solo tetapi itu adalah beban yang baik. ”

Dia juga mengungkapkan kenapa ia memilih untuk berbicara tentang penyakit mentalnya setahun setelah meninggalnya Jonghyun SHINee.

“Hal itu mengingatkan pada diri saya yang lama dan saya bisa mengerti mengapa dia ingin melarikan diri. Saya ingin memberi tahu kepada para idol yang lebih muda dan idol baru untuk tahu bahwa kesuksesan sebagai idol tidak sepenting apa yang dibutuhkan untuk hidup sebagai diri-sendiri.” tambahnya.

Minzy juga menyatakan kini dia sedang sibuk menjalani aktivitasnya sebagai artis solo dengan merilis single berbahasa Inggrisnya yang pertama dengan judul “All of You Say”.

Baca juga artikel terkait K-POP atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Editor: Yulaika Ramadhani