Menuju konten utama

Jennie Blackpink & Ancaman Keutuhan Grup Idol Korea

Disebut sebagai anak emas YG Entertainment, benarkah Jennie bisa membikin BLACKPINK bubar?

Jennie Blackpink & Ancaman Keutuhan Grup Idol Korea
Jennie Blackpink. instagram.com/blackpink_jennie

tirto.id - “Blink semua, Januari nanti kita ada konser, kita ketemu nanti, ya!”

Jisoo, salah satu anggota BLACKPINK dengan muka sumringah melambaikan tangan dan memberi salam perpisahan bagi Blink Indonesia, sebutan bagi penggemar BLACKPINK. Tak lupa ia sisipkan kalimat promosi untuk konser perdana mereka di Indonesia yang akan digelar pada 20 Januari 2019 nanti.

Girl group yang debut pada 8 Agustus 2016 ini seolah tak mau menyia-nyiakan animo masyarakat Indonesia yang sedang terkena demam budaya populer Korea. Indonesia merupakan pangsa pasar bagus dan YG Entertainment, manajemen yang menaungi Jennie, Lisa, Rose, dan Jisoo, paham hal tersebut. Saat pertama kali membawa Lisa datang ke Indonesia pada 9 Agustus 2018 lalu misalnya, merchandise yang berfungsi sebagai tiket terjual hanya dalam waktu sepuluh menit.

Jumlah penggemar yang datang mencapai 3.500 orang. Padahal, saat itu Lisa hanya datang dalam rangka meresmikan toko merchandise mereka di Shopee sebagai perwakilan YG Entertainment. Dalam acara yang digelar di kawasan Kasablanka itu, Lisa kembali berjanji akan membawa anggota BLACKPINK lainnya untuk mampir ke Jakarta. Janji itu terwujud dalam sebuah konser mini tiga bulan kemudian, pada 19 November 2018. Penonton yang datang hampir 10 ribu orang.

Pada Jumat, 7 Desember 2018, penjualan tiket konser BLACKPINK mulai dibuka. Konser World Tour bertajuk "Blackpink (In Your Area : Jakarta)" ini dibanderol harga mulai Rp1,1 juta hingga Rp2,9 juta. Penggemar juga bisa menyaksikan check audio dengan membayar biaya tambahan sebesar Rp550 ribu.

Setelah BLACKPINK sudah berusia dua tahun sejak debut dan mengeluarkan beberapa lagu hits, akhirnya YG Entertainment memulai proyek individu dari tiap anggota BLACKPINK. Kesempatan pertama jatuh pada Jennie. Pada 12 November lalu, ia mengeluarkan Music Video (MV) berjudul "SOLO". Allkpop menyebut video berdurasi 2:56 menit itu telah ditonton hingga lebih dari 100 juta penayangan dan memuncaki daftar lagu iTunes di seluruh dunia.

“Jennie naik dua peringkat di World Digital Song Sales Billboard, menempati urutan pertama pada perhitungan minggu ini,” tulis laman Billboard.

Si Anak Emas

Lagu "SOLO" milik Jennie bercerita tentang orang yang berjuang hidup tanpa pasangan dan justru bersinar ketika menjalani hidup sendiri. YG Entertainment jor-joran membuat Jennie tampil maksimal. Dalam satu video musik, vokal sekaligus rapper BLACKPINK itu bisa berganti fesyen hingga 20 kali. Harga pakaian yang digunakannya pun fantastis, mulai Rp5 juta hingga lebih dari Rp130 juta.

“Total 13 pakaian yang dipakai Jennie harganya hampir $35 ribu (setara Rp500 juta),” ungkap laman Koreaboo. Baju yang ia pakai terdiri dari merek-merek ternama seperti Rodarte, Richard Quinn, Self Potrait, Philosophy Di Lorenzo, Ashish, Gucci, Burberry, Marine Serre, Daisy, dan Preen By Thornton Bregazzi.

Melihat promosi Jennie begitu besar-besaran, timbul kecemburuan di antara penggemar. Sebagian dari mereka menilai YG Entertainment terlalu berlebihan mempromosikan Jennie. Bahkan, ada yang menyebut gadis berusia 22 tahun itu sebagai 'Tuan Putri' atau 'Anak Emas'. Akhirnya agensi mengklarifikasi bahwa setiap anggota akan memulai debut individu, dimulai dari Jennie, lalu akan disusul oleh Rose dan lainnya.

Promosi gencar yang dilakukan YG, menurut agensi, hanyalah dukungan atas debut solo anggota BLACKPINK yang kebetulan saat itu adalah Jennie. Bagi Yang Hyun Suk, pemilik YG Entertainment, kesuksesan Jennie bukan karena dorongan promosi semata, tapi memang lantaran bakat yang dimilikinya. Dilansir Allkpop, kali ini YG ingin membuktikan bahwa setiap anggota BLACKPINK punya bakat sebagai artis solo sekuat kerja sama di dalam grup.

“Saya juga akan mengunggah [anggota lain] ketika merilis lagu solo mereka," kata Hyun Suk.

Infografik Blackpink

Sayangnya, kritik terhadap Jennie dan YG Entertainment tak berhenti di sana. Beberapa waktu lalu, muncul video buatan penggemar berjudul "Lazy Jennie" yang memperlihatkan tarian Jennie semakin loyo.

Rekaman gambar itu menyandingkan gerakan yang sama saat BLACKPINK debut dengan terakhir kali penampilan mereka. Sekilas, memang terlihat Jennie kurang bersemangat. Kadang ia malah berhenti menari, membereskan rambut atau pakaiannya.

Para penggemar menganggap Jennie tak memberikan penampilan terbaiknya seperti anggota yang lain. Bahkan, ada yang membandingkan penampilannya saat solo dengan saat bersama BLACKPINK. Saat tampil sendirian, ia dianggap penuh energi. Video tersebut viral dan menjadi pembahasan di berbagai forum. Tak ingin citra artisnya jelek, YG segera menghapus video tanpa memberikan klarifikasi apapun.

Namun, sejak viralnya video tersebut, Jennie berbenah diri. Terlihat dari penampilannya bersama anggota BLACKPINK lain di MMA 2018, kembali bersemangat dan terlihat hidup. Berkaca dari girl group asuhan YG sebelumnya, 2NE1, Hyun Suk pernah juga mengorbitkan personelnya secara solo. CL, Sandara Park, dan Park Bom mendapat kesempatan berkarier secara individu.

Namun, tak semua debut solo mereka berhasil. Yang paling terlihat menonjol dan terus didukung oleh YG adalah CL, pemimpin dari 2NE1. Sementara itu, Minzy tak pernah mendapat kesempatan solo sampai kontraknya habis. Berkebalikan dengan Jennie, Mizy seringkali disebut sebagai 'Anak Tiri'.

Padahal, Minzy memegang peranan penting dalam grup sebagai penari utama, persis posisi Lisa di BLACKPINK saat ini. Akhirnya, pada awal 2016, anggota termuda 2NE1 ini memilih tak melanjutkan kontrak dan 2NE1 bubar. Ia melanjutkan karier sebagai penyanyi solo.

Para penggemar pun banyak yang menyalahkan YG karena tak pernah memberi kesempatan bagi Minzy berkarier solo. Dari kasus 2NE1, banyak yang berharap agar YG Entertainment tak mengulangi kesalahan sama: membeda-bedakan perlakuan terhadap talentanya.

Baca juga artikel terkait BLACKPINK atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Musik
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Maulida Sri Handayani