Menuju konten utama

BLACKPINK, Anomali Kecantikan dari YG Entertainment

YG Entertainment dikenal agensi yang mengutamakan bakat ketimbang tampang artisnya. Tapi semua berubah saat BLACKPINK datang.

BLACKPINK, Anomali Kecantikan dari YG Entertainment
Ilustrasi BLACKPINK. tirto/lugas

tirto.id - Oh wait til’ I do what I do

Hit you with that ddu-du ddu-du du

Hit you with that ddu-du ddu-du du

BLACKPINK. Girl grup asal Korea yang akan menggelar konser perdana di Jakarta pada hari ini terdiri dari Kim Jennie, Lisa, Kim Jisoo, dan Rose. Mereka langsung menjulang menjadi grup idola yang merepresentasikan K-Pop era kiwari. Dengan musik energik dan tampilan para personel yang menarik, BLACKPINK sukses merajai ragam tangga lagu pop di dunia sejak kemunculannya.

Girl grup asuhan keluarga YG Entertainment ini memulai debut pada 8 Agustus 2016, empat bulan sejak Minzy 2NE1 menyatakan mundur dan bubar.

Dua tahun usai kemunculannya, BLACKPINK mengukir banyak prestasi, termasuk baru-baru ini berkolaborasi dengan Dua Lipa dalam lagu 'Kiss and Make Up'. Hanya sepekan sejak peluncurannya, lagu itu sudah nangkring di nomor 93 Billboard Hot 100.

Menurut Nielsen Music, dilansir dari laman Billboard, per 25 Oktober lalu, lagu itu terjual hingga 11 ribu unduhan dan didengarkan tujuh juta streaming di Amerika Serikat. Sebelum 'Kiss and Make Up', secara perdana BLACKPINK masuk Billboard Hot 100 pada Juni 2018 lewat singel 'Ddu-Du Ddu-Du'.

“BLACKPINK adalah satu-satunya girl grup yang mencetak beberapa entri di HOT 100,” tulis Billboard. Peringkat tangga lagu ini dinilai berdasarkan streaming di AS, siaran radio, dan data penjualan digital.

Billboard merangkum beberapa alasan di balik kepopuleran BLACKPINK.

Faktor paling menonjol terletak pada kualitas suara, koreografi, jenis musik, dan penampilan menarik.

Jennie dan Lisa unggul sebagai rapper, selain punya warna suara yang unik. Lisa juga didaulat jadi penari utama; dengan kata lain, kemampuan koreografinya di atas rata-rata personel lain. Adapun Rose dan Jisoo mengisi celah vokal yang lembut dengan nada lebih feminin. Mereka memadukan hip-hop dengan balada, menyuguhkan empat rasa berbeda dalam satu paket.

Faktor penentu keberhasilan selanjutnya ditopang oleh YG Entertainment, satu dari tiga besar manajemen besar di Korea Selatan, setara idol besar lain seperti Psy, BIGBANG, Winner, iKon dll.

Sebagai agensi besar, YG telah memiliki basis penggemar tersendiri. Apalagi, setelah 2NE1 hengkang, BLACKPINK jadi girl grup tungggal di YG Entertainment yang mendapatkan fokus promosi. Ditambah saat ini grup penyangga bisnis YG, BIGBANG, sedang hiatus karena empat dari lima personelnya wajib militer.

Pendeknya, BLACKPINK bak kelompok puteri yang hanya menunggu waktu untuk naik takhta.

Mereka yang Tersisa

Rekam gambar yang diunggah YG Entertainment pada 10 Mei 2012 memperlihatkan koreografi yang diperagakan sekelompok gadis. Satu dari mereka disorot khusus, sementara yang lain terlihat sengaja dikaburkan. Si gadis melakukan gerakan salto sempurna untuk menutup tarian.

“Unknown, age 16, 5th,” begitu YG dalam keterangan di akun YouTube, menambah bumbu penasaran pada cuplikan video berjudul 'Who's That Girl' tersebut.

Jauh sebelum debut BLACKPINK, Yang Hyun Suk, pemilik YG Entertainment, melakukan promosi apik untuk mereka. Pada 2012, ia sesumbar telah melahirkan girl grup baru penerus 2NE1. Video 'Who's That Girl' disusul video lain berjudul 'Yg Trainee – Kim Eunbi & Euna Kim Practice Clip'.

Pada Juli 2012, YG kembali merilis rekam gambar berjudul 'Future 2NE1 (4 years later)', memperlihatkan empat gadis berusia 12-13 tahun tengah menari. Terakhir, pada 29 Agustus, profil Jennie melakukan rapping dengan latar pembuka bertuliskan 'Pink Punk, Girls are Coming'.

Setelah debut, penggemar baru mengetahui gadis di video pertama adalah Lisa.

Dua gadis bernama Eunbi dan Euna sempat digadang menjadi anggota BLACKPINK, tapi gagal. Sementara empat gadis di video berikutnya justru belum melakukan debut hingga saat ini.

Semula BLACKPINK memang dipersiapkan untuk debut dengan nama Pink Punk dan beranggotakan lebih dari empat gadis. Tapi, beberapa dari mereka gugur terseleksi termasuk Eunbi dan Euna.

“Tujuh anggota Pink Punk melakukan pra debut di lagu Lee Hi ' Scarecrow' sebelum akhirnya hanya tersisa empat orang,” tulis laman berita Koreaboo.

Setahun setelah YG menyebar cuplikan anggota girl grup baru, seperti ditulis Allkpop, agensi tersebut mengonfirmasi salah satu dari Enbi atau Euna terdiskualifikasi.

“Kegiatan (Eunbi) nanti sebagai anggota girl grup akan berpengaruh besar pada kesehatannya,” ujar seorang perwakilan YG Entertainment.

Sementara Kim Euna baru mengungkap alasan meninggalkan pelatihan di YG Entertainment pada 2015. Menurutnya, YG dipenuhi oleh anggota trainee berbakat dan punya banyak keahlian. Euna merasa tidak percaya diri. Tapi, pada 2015, Euna bergabung menjadi personel girl grup lain bernama The Ark.

Girl grup kedua YG akhirnya debut pada 2016 setelah agensi tersebut mengeluarkan grup idola Winner dan iKon terlebih dulu. Mereka menanggalkan nama Pink Punk dan memilih BLACKPINK sebagai pengganti. Seleksi alam menggugurkan tiga calon anggota lain, menyisakan Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rose sebagai pemenang.

Infografik HL Blackpink

YG Entertainment Berbelok Haluan

YG Entertainment adalah tiga besar agensi musik paling digemari di Korea Selatan. Mereka punya ciri khas dari fesyen hingga jenis musik yang diusung. YG lebih menonjolkan sisi R&B dan hip-hop dibanding pop seperti agensi musik lain. Mereka terkenal sebagai agensi yang mengedepankan kualitas musik ketimbang 'tampang' artisnya.

Tengok saja anggota BIGBANG atau 2NE1, dua grup yang pernah menjadi pentolan agensi ini. Tampilan visual keduanya tidak semenarik grup idola lain, tapi YG lihai memoles mereka dari sisi lain, termasuk gaya berbusana.

G-Dragon, misalnya, selain berbakat menelurkan ratusan lagu, gaya nyeleneh berbusananya juga kerapkali jadi sorotan dan menuai pujian sana-sini dari para penggila fesyen. Saat 2NE1 debut, pemilik YG Entertainment, Yang Hyun Suk, berkomentar kosakata “cool” lebih baik ketimbang sekadar "cantik".

“2NE1 memiliki karisma. Itu keren,” ujar Hyun Suk ketika mengomentari penampilan anak didiknya.

Agensi yang didirikan pada 1996 ini membawahi sederetan nama grup, duet, maupun solois beken. Sebut saja BIGBANG, 2NE1, Psy, Winner, iKon, Se7en, Gummy, Epik High, Akdong, Lee Hi, dan BLACKPINK.

Kesuksesan mereka terus meroket, bahkan pada 2012 total nilai saham YG di peringkat teratas industri musik hiburan Korea, mengalahkan SM Entertainment dan JYP Entertainment karena kesuksesan Psy membawakan hits 'Gangnam Style'. Kesuksesan ini terus berkibar hingga 2013.

Sayangnya, pada Juni 2014, rumor penyelundupan narkoba oleh anggota 2NE1, Park Bom, membuat saham YG turun sekitar 10-35 persen. YG berupaya menyelamatkan saham dengan mengeluarkan grup idola Winner pada Agustus 2014. Seminggu setelah Winner debut, saham YG kembali naik.

Sayang, pada tahun berikutnya, YG salah ambil strategi, debut boy grup iKon malah membikin saham mereka turun.

Tapi, seminggu usai BLACKPINK muncul pada 8 Agustus 2016, saham YG terus naik. BLACKPINK berhasil membawa keuntungan sesudah agensi hiburan dari Seoul itu kehilangan 2NE1.

Ada beberapa penopang BLACKPINK mendulang kesuksesan dengan cepat.

Kemunculan mereka telah ditunggu penggemar sejak 2012. YG juga lihai membuat promosi dengan menempatkan masing-masing personel sebagai cameo pada proyek-proyek musik senior.

Jennie pernah muncul sebagai pemeran utama MV G-Dragon (GD) berjudul 'That XX'. Ia juga punya porsi bernyanyi pada lagu 'GG Be' milik Seungri BIGBANG, 'Black' milik GD, dan tampil bersama personel pentolan BIGBANG dalam berbagai acara musik.

Lisa sempat muncul sebagai penari latar pada lagu 'Ringa Linga' milik Taeyang dan GD. Jisoo muncul sebagai pemeran utama pada MV Epik High 'Spoiler' dan 'Happen Ending'. Terakhir, ia sempat berperan sebagai pasangan Boby iKon dalam MV 'I'm Different' milik Lee Hi dan Suhyun.

Rose diberi porsi bernyanyi pada lagu GD berjudul 'Without You'.

Dengan munculnya BLACKPINK, Winner, dan iKon, YG agaknya mulai menyadari bahwa selain bakat, 'tampang' juga dibutuhkan dunia hiburan.

Baca juga artikel terkait K-POP atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Musik
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Fahri Salam