tirto.id - Diet golongan darah dipopulerkan oleh seorang dokter naturopati bernama Dr. Peter D'Adamo pada tahun 1996. Bukunya yang berjudul Eat Right 4 Your Type, sangat sukses di pasaran.
Tercatat sebagai buku terlaris New York Times, Eat Right 4 Your Type terjual jutaan eksemplar, dan masih sangat populer sampai sekarang.
Dalam buku tersebut, D'Adamo mengklaim bahwa diet optimal untuk setiap individu bergantung pada golongan darah orang tersebut.
D'Adamo menulis bahwa setiap golongan darah mewakili sifat genetik nenek moyang manusia, dan itu berkaitan pula dengan pola makan yang dikembangkan orang-orang terdahulu untuk bertahan hidup, demikian dikutip dari laman Healthline.
Karena itu, D'Adamo merekomendasikan diet berdasarkan golongan darah. Dalam diet versi jenis yang disarankan D'Adamo, terdapat 4 kelompok rekomendasi makanan berdasar golongan darah yaitu O, A, B, dan AB.
Mengutip penjelasan di laman Pennsylvania Academy of Nutrition & Dietetics (Eat Right), keempat kelompok makanan yang direkomendasikan dalam diet berdasarkan golongan darah ialah sebagai berikut.
Diet Golongan Darah O
Disebut sebagai pemburu, orang dengan golongan darah O mempunyai kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan saat menjalani diet protein tanpa lemak, dengan mengonsumsi: daging, ikan, unggas, buah-buahan dan sayuran tertentu.
Diet bagi pemilik golongan darah O bisa dilakukan dengan meminimalisir konsumsi produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. D’Adamo menyebut, gluten adalah penyebab utama kenaikan berat badan pada manusia pemilik golongan darah O.
Diet Golongan Darah A
Disebut sebagai kultivator, orang dengan golongan darah A memiliki sistem kekebalan yang lebih sensitif. Risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes juga lebih tinggi di kalangan pemilih darah bergolongan A. Oleh karena itu, mereka yang mempunyai golongan darah A disarankan menjalani diet dengan mengonsumsi makanan vegetarian yang segar dan organik.
Diet Golongan Darah B
Disebut sebagai pengembara, orang dengan golongan darah B mempunyai sistem kekebalan yang kuat serta sistem pencernaan yang toleran. Pemilik golongan darah B juga cenderung lebih tahan terhadap penyakit kronis daripada golongan darah lainnya.
D’Adamo menyarankan pemilik golongan darah B menjalani diet dengan mengonsumsi tumbuhan dan daging (kecuali ayam dan babi), dan produk susu. Namun, pemilik golongan darah B diminta untuk menghindari gandum, jagung, lentil, tomat, dan beberapa jenis makanan lainnya.
Diet Golongan Darah AB
Disebut sebagai enigma, golongan darah ini merupakan golongan darah terbaru dalam hal evolusi manusia, dan sekaligus paling kompleks. Makanan laut, tahu, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian adalah bagian besar dari makanan yang direkomendasikan untuk kelompok ini. Mereka harus menghindari jagung, daging sapi, ayam, dan kacang merah.
Apakah Diet Golongan Darah Bermanfaat?
Terlepas dari popularitasnya, diet berdasar golongan darah mendapat banyak kritik dan keraguan. Banyak ahli kesehatan percaya bahwa manusia memang berbeda dalam urusan toleransi terhadap makanan tertentu, akibat pengaruh genetika. Namun, mayoritas ahli menilai golongan darah tidak ada hubungannya dengan urusan toleransi tubuh manusia terhadap golongan darah tertentu.
Mayoritas ahli menganggap bahwa selama seseorang menjaga pencernaan yang sehat dan sistem kekebalan tubuh serta mengikuti pola makan padat nutrisi, ia tidak perlu terlalu khawatir tentang pengaruh golongan darah.
Apakah diet golongan darah memiliki manfaat nyata? Sebagai bagian dari tinjauan sistematis yang disebutkan di atas, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti meninjau 16 artikel dari total 1.415 referensi yang disaring dan hanya menemukan satu artikel yang dianggap memenuhi syarat menurut kriteria seleksi ketat para peneliti. Berdasarkan ulasan mereka, tidak ada penelitian yang menunjukkan efek kesehatan dari diet golongan darah.
Ulasan 2013 lainnya yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyimpulkan, “Kepatuhan pada diet 'golongan darah' tertentu dikaitkan dengan efek menguntungkan terhadap beberapa faktor risiko kardiometabolik, tetapi asosiasi ini tidak bergantung pada genotipe golongan darah individu. Jadi temuan ini tidak mendukung Hipotesis diet golongan darah."
Namun, di bawah ini adalah beberapa alasan umum seseorang mungkin memilih untuk mencoba diet golongan darah, bersama dengan penjelasan mengapa diet tersebut mungkin atau mungkin tidak memberikan manfaat, seperti dikutip dari laman Dr.Axe.
1. Penurunan Berat Badan
Seperti kebanyakan diet lainnya, banyak orang beralih ke diet golongan darah dengan harapan bisa menurunkan berat badan. Mungkin saja mengikuti tips diet golongan darah bisa menurunkan berat badan, tetapi kemungkinan besar hal ini tidak ada hubungannya dengan golongan darah tertentu.
Kemungkinan besar manfaat itu muncul karena pendekatan diet ini bisa membatasi dan setidaknya mengurangi junk food. Mengikuti diet ini juga akan meningkatkan kesadaran akan pilihan makanan seseorang.
Dalam kebanyakan kasus, penambahan berat badan terkait dengan makan berlebihan, atau terlalu banyak mengonsumsi kalori, serta makanan yang memicu peradangan dan ketidakseimbangan hormon.
Mengikuti diet golongan darah berarti seseorang harus membuat pengorbanan tertentu. Langkah ini bisa membawa dampak ikutan, berupa penurunan volume konsumsi kalori.
Jika seseorang membatasi jenis makanan mereka secara umum, terutama dengan menghindari makanan olahan berkalori tinggi yang tidak dapat ditoleransi dan menyebabkan pencernaan buruk maupun gejala lainnya, hal itu kemungkinan akan membatasi risiko konsumsi terlalu banyak kalori.
Bergantung pada diet golongan darah yang diikuti seseorang, penurunan berat badan mungkin juga terjadi karena makan lebih banyak serat dan atau protein, yang keduanya mengenyangkan dan mampu mengendalikan rasa lapar.
2. Peningkatan Kekebalan
Beberapa orang mengklaim bahwa diet golongan darah dapat berkontribusi terhadap peningkatan kekebalan dan perlindungan yang lebih baik terhadap penyakit tertentu.
Namun, argumen yang sama berlaku karena ketika makanan olahan (junk food) dikeluarkan dari menu diet dan konsumsi makanan sehat seperti sayuran atau protein bersih ditingkatkan, kondisi kesehatan usus akan meningkat serta memicu perbaikan kekebalan tubuh. Maka hal ini pun tidak ada kaitannya dengan jenis golongan darah seseorang.
Alasan sebenarnya mengapa beberapa orang mengalami peningkatan kesehatan saat menjalani diet golongan darah adalah karena mereka makan lebih banyak makanan “bersih” yang membantu menurunkan peradangan dan memberikan perlindungan terhadap kondisi kesehatan umum.
3. Mengatasi Sakit Kepala, Asma, dan Diabetes
Testimoni mengenai diet golongan darah menampilkan cerita tentang orang-orang yang merasa mampu mengatasi masalah seperti diabetes, sering migrain, kolesterol atau tekanan darah tinggi, asma, alergi, mulas, arthritis, dan kondisi lainnya.
Sebenarnya, masuk akal bahwa manfaat itu muncul jika seseorang menghilangkan junk food dari menu dietnya. Apalagi jika pelaku diet menghindari makanan yang mengandung gula tambahan, biji-bijian olahan, aditif, dan terlalu banyak lemak jenuh. Namun, manfaat tersebut tetap berkaitan dengan riwayat kesehatan mereka.
Kesehatan usus yang buruk, ketidakseimbangan hormon, intoleransi atau alergi, stres, tidak aktif berolahraga, dan peradangan, memang biasa memicu gejala-gejala di atas. Maka, memperbaiki pola makan dan gaya hidup, dapat mengatasi masalah-masalah itu, dan tidak tergantung dengan jenis golongan darah.
4. Kesehatan Mental
Beberapa pelaku diet golongan darah mengaku mendapatkan lebih banyak "energi hidup," pikiran lebih jernih, serta perasaan bahagia.
Memang, ada hubungan antara kualitas diet dan kesehatan mental. Misalnya, pola makan yang sehat dapat membantu mengatasi depresi dan kecemasan. Namun, manfaat ini tidak selalu ada hubungannya dengan golongan darah.
Lebih tepatnya, diet dengan mengonsumsi makanan sehat bermanfaat bagi kesehatan mental dan kestabilan emosi karena membantu keseimbangan hormonal, produksi neurotransmitter, aktivitas tidur, dan proses fisiologis penting lainnya.
Mungkin beberapa orang merasa lebih tenang dan lebih percaya diri saat mengikuti diet apa pun karena itu membantu mereka merasa diberdayakan, mendapatkan rasa kendali atas hidup mereka, dan berfungsi sebagai bentuk perawatan diri. Ini seperti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan kualitas kesehatan mental.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom