Menuju konten utama

Menteri Luhut Sebut Masalah Garuda dan Pilot karena Komunikasi

Luhut sedang mengupayakan proses mediasi antara Garuda dan pilot.

Menteri Luhut Sebut Masalah Garuda dan Pilot karena Komunikasi
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) turun dari kendaraan dinasnya saat tiba di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai polemik yang terjadi antara manajemen Garuda Indonesia dengan para pilot dan karyawannya adalah masalah komunikasi. Saat ini, Luhut pun sedang mengupayakan agar bisa memfasilitasi proses mediasi kedua belah pihak.

“Tapi sekarang komunikasinya sudah bagus. Kalau ada kurang di sana-sini, diperbaiki. Kan buat kebaikan semua juga,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta pada Selasa (5/6/2018).

Lebih lanjut, Luhut berharap permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak bisa segera selesai sehingga membuat Garuda Indonesia bisa beroperasi secara lebih efisien. Luhut mengatakan bahwa perbaikan masih terus dilakukan guna menjaga kondisi perusahaan pelat merah itu agar tetap kondusif.

Salah satu langkah yang bakal ditempuh pemerintah dengan manajemen Garuda Indonesia ialah dengan membentuk satuan tugas (satgas). Menurut rencana, satgas tersebut bakal mulai dibicarakan secara lebih lanjut pada Rabu (6/6/2018).

Menurut Luhut, satgas tersebut akan terdiri dari manajemen Garuda Indonesia, sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Ketenagakerjaan, serta Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG).

“Jadi dalam pertemuan itu nantinya mereka akan bicara, saya hanya memediasi. Nanti yang memimpin rapatnya yaitu Pak Purbaya [Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Purbaya Yudhi Sadewa],” ungkap Luhut.

Saat disinggung mengenai keterlibatannya dalam penyelesaian masalah Garuda Indonesia ini, Luhut mengklaim bahwa serikat pekerja yang awalnya meminta bertemu. Selain itu, Luhut juga beralasan bahwa Kementerian Perhubungan berada di bawah lingkup kementeriannya.

Luhut sendiri membantah apabila dirinya yang disebut-sebut memanggil serikat pekerja Garuda Indonesia terlebih dahulu. “Enggak, bukan. Saya melihatnya karena mereka minta ketemu, ya saya terima. Tapi kalau besok sudah oke, saya mau dorong kembali untuk ditangani Kementerian BUMN,” ujar Luhut.

Adapun Luhut belum mau berbicara banyak mengenai satgas yang akan terbentuk. Kendati demikian, Luhut memastikan satgas bakal bekerja sampai masalah tuntas dan ditargetkan selesai tak lebih dari Juli 2018.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury menyambut baik inisiatif untuk membentuk satgas tersebut. Menurut Pahala, manajemen perseroan bakal membangun komunikasi yang lebih baik lagi dengan para pekerjanya.

“Kita selalu terbuka dan mari kita yakini adanya keinginan untuk bisa melakukan diskusi. Jadi apapun permasalahan yang ada, mari kita bicarakan karena yang paling penting bagaimana kepentingan masyarakat umum tidak dikorbankan,” ujar Pahala.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Hukum
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto