Menuju konten utama

Menteri BUMN: Boiler PLTU Bolok Rusak, Pengoperasian Mandek

Satu dari dua boiler alias ketel uap di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur rusak. Pihak PLTU saat ini sudah memesan boilernya dan dipastikan akan segera beroperasi dua bulan lagi dari sekarang.

Menteri BUMN: Boiler PLTU Bolok Rusak, Pengoperasian Mandek
Petugas mengikat tali kapal listrik "Marine Vessel Power Plant" saat tiba di dermaga kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bolok, Kupang ,NTT, Senin (19/12). PT. Perusahan Listrik Negara (PLN) menyewa kapal listrik asal Turki tersebut selama lima tahun untuk memperkuat sistem kelistrikan di NTT khususnya untuk pulau Timor. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

tirto.id - Satu dari dua boiler alias ketel uap di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur rusak. Kondisi ini ditemukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat melakukan kunjungan pada Rabu (28/12/2016) kemarin.

"Iya tadi saya meninjau langsung PLTU Bolok tersebut untuk memastikan bahwa PLTU tersebut berperasi atau tidak, tetapi ternyata beroperasi," katanya kepada wartawan di Kupang.

Pihak PLTU saat ini, kata dia, sudah memesan boilernya dan dipastikan akan segera beroperasi dua bulan lagi dari sekarang. "Saat ini masih dipesan, kemungkinan sekitar Februari atau Maret mesin yang rusak itu sudah bisa beroperasi," katanya.

Untuk rencana ke depannya Rini mengharapkan agar PLTU milik perusahaan swasta yang belum beroperasi di kawasan PLTU Bolok tersebut pada 2017 sudah bisa beropersi sehingga bisa membantu pasokan listrik di pulau Timor.

"Saya dengar katanya akan selesai pengerjaannya pada Maret 2017 dan akan segera beroperasi jadi cukup bagus, sehingga kalau milik swasta itu beroperasi maka akan ada lagi tambahan lagi 30 MW dari PLTU milik swasta tersebut," tambahnya sebagaimana dikutip Antara.

Menteri Rini Soemarno meninjau PLTU Bolok tersebut dalam rangka menemani Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan meresmikan kapal listrik. Kapal Listrik "Marine Bessel Power Plant" berkapasitas 120 MW tersebut dikontrak oleh PT. PLN selama lima tahun dengan tujuan agar bisa menambah pasokan listrik ke pulau Timor, mulai dari Kupang hingga Atambua.

Presiden Joko Widodo didamping Ibu Negara Iriana Jokowi direncakanakan akan bermalam di Kota Kupang usai kunjungan kerja dari Manado, Sulawesi Utara, menuju ke Kabupaten Belu dari Bandara El Tari Kupang dengan menggunakan pesawat CN295 milik Angkatan Udara mendarat di Bandara AA Bere Tallo Atambua pukul 08.35 WITA.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Mahmudin, dalam keterangan persnya, mengungkapkan, pada kunjungan kerja di NTT ini, Presiden akan meresmikan Kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain, di Kabupaten Belu.

Selain itu, di kabupaten yang sama, Presiden juga akan menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah program strategis tahun 2016 di Provinsi NTT serta menghadiri acara Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Adapun agenda terakhir Presiden dan Ibu Iriana di Provinsi NTT adalah meninjau PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka. Usai itu, Presiden akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan diperkirakan tiba pada Rabu malam di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan kerja ini di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit dan Gories Mere serta Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.

Baca juga artikel terkait PLTU atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan