Menuju konten utama

Mentan Sebut Industri Telah Persempit Lahan Pertanian

Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian menyoroti alih fungsi lahan di Cianjur, Jawa Barat, yang telah berubah menjadi industri atau perumahan. Menurutnya hal itu akan semakin mempersempit lahan pertanian.

Mentan Sebut Industri Telah Persempit Lahan Pertanian
(Ilustrasi) tembok mural yang bertuliskan "Sebelum Semuanya Menjadi Seperti Ibu Kota, Jaga Tanah Kita" di Bantul, Yogyakarta. Mural tersebut sebagai wujud kritik sosial untuk merespon maraknya alih fungsi lahan pertanian di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyoroti alih fungsi lahan di Cianjur, Jawa Barat, yang telah berubah menjadi industri atau perumahan sehingga semakin mempersempit lahan pertanian. Menurutnya hal itu tidak terjadi di Cianjur saja, tetapi juga terjadi di seluruh daerah.

"Tidak hanya di Cianjur, alih fungsi lahan terjadi hampir di setiap daerah, ini perlu disiasati dengan membuka lahan baru atau mengoptimalkan lahan pertanian yang ada dengan meningkatkan produksi," katanya di Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12/2016).

Mentan menuturkan, persoalan alih fungsi lahan memang sulit dibendung namun tetap harus ditekan sehingga perlu disiasati, salah satunya dengan cara mengoptimalkan lahan yang ada, seperti lahan yang biasa produksi dua kali dalam setahun menjadi tiga kali atau yang biasanya tiga kali setahun menjadi empat kali.

Optimalisasi tersebut, kata dia, akan membuat Indonesia memiliki persediaan satu juta hektar lahan pertanian dengan hasil yang dapat ditampung Bulog mencapai 4,8 juta ton.

"Ini cukup untuk persediaan hingga Mei, bahkan Juni 2017. Ini tidak terlepas dari peningkatan produksi, termasuk yang dilakukan di Cianjur," katanya.

Dia menjelaskan, dengan banyaknya kuota beras, tahun ini Indonesia tidak perlu mengimpor beras, meskipun tahun 2015 Indonesia masih mengimpor sebanyak satu juta ton.

"Seharusnya impor mencapai 1,6 juta ton, tapi kami lakukan antisipasi dengan menekan impor, sehingga ke depan Indonesia akan terhindar dari impor dan ditargetkan dapat mengekspor," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam waktu dekat ini akan mengimbau sejumlah kabupaten yang menjadi lumbung padi di Jabar, untuk meningkatkan produksi dengan sistem resi gudang (SRG) sehingga dapat lebih meningkatkan stok pangan nasional, meskipun sejumlah kendala di lapangan banyak ditemukan salah satunya alih fungsi lahan.

"Namun kendala tersebut dapat diatasi sejumlah wilayah yang mengalami alih fungsi lahan dengan membuat lahan sawah baru sebagai pengganti. Sehingga ke depan lumbung padi Jabar dapat lebih meningkatkan hasil panennya yang akan ditampung di gudang SRG yang akan dibangun di daerah lain," kata pria yang akrab disapa Aher itu.

Baca juga artikel terkait ALIH FUNGSI LAHAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto