Menuju konten utama

Mentan Pastikan Kulon Progo Yogyakarta Bebas Antraks

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan Kulon Progo aman dari kasus antraks. Ia berharap masyarakat tak perlu khawatir.

Mentan Pastikan Kulon Progo Yogyakarta Bebas Antraks
Petugas dinas peternakan menyemprot disinfektan di los Pasar Ternak Terpadu Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa(24/1). Penyemprotan disinfektan tersebut untuk membunuh bakteri Bacilllus Anthracis yang biasa menyerang sapi sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit Antraks. ANTARA FOTO/Anis Efizudin.

tirto.id - Berkaitan dengan kasus antraks di Kulon Progo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, kabupaten di sebelah barat Yogyakarta itu bebas antraks.

Hal ini disampaikan Andi usai membuka Musyawarah Nasional III -2017 Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Kamis (25/1/2017).

"Aman terkendali, masyarakat tidak usah khawatir," ujarnya.

Menurut Andi, Kementerian Pertanian telah mengirim tim khusus ke Kulon Progo setelah menerima laporan mengenai dugaan munculnya penyakit antraks di daerah itu. Tim tersebut, kemudian mendirikan posko di daerah setempat untuk melakukan penelitian hingga batas waktu yang tidak ditentukan untuk mengantisipasi terjadinya penyakit antraks.

"Hasilnya negatif (tidak ada penyakit antraks)," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.

Masih dalam kasus yang sama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga tengah melakukan investigasi terhadap kasus antraks yang terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan Kemenkes melalui

RSUP dr Sardjito Yogyakarta tengah melakukan serangkaian pemeriksaan lebih detail untuk memastikan adanya bakteri antraks pada pasien yang meninggal pada tanggal 6 Januari lalu dan perlu konfirmasi laboratorium Litbangkes.

Dia juga membantah kabar di media sosial yang menyebutkan terdapat 15 orang di Kulon Progo tengah yang tekerna antraks dirawat di RS Sardjito.

"Berita itu tidak benar. RSUP dr Sarjdito hanya merawat satu pasien diduga antraks. Masyarakat tidak perlu khawatir karena rumah sakit aman untuk berkunjung maupun berobat," katanya seperti dikutip Antara, Minggu (22/1/2017).

Baca juga artikel terkait ANTRAKS atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH