Menuju konten utama

Menlu Retno Ungkap Kesulitan saat Evakuasi Empat WNI di Gaza

Menlu RI Retno mengungkapkan proses evakuasi empat WNI dan seorang istri WNI dair Gaza Utara ini bukan hal yang mudah.

Menlu Retno Ungkap Kesulitan saat Evakuasi Empat WNI di Gaza
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (11/10/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT AIS Forum 2023/Akbar Nugroho Gumay/pras.

tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI berhasil mengevakuasi empat Warga Negara Indonesia (WNI) dan satu istri WNI dari kawasan Gaza. Kelimanya tiba di Rafah pada pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 WIB, Jumat (3/11/2023).

"Tim KBRI Kairo saat ini sudah bersama dengan WNI. Pada pukul 04.00 dini hari tadi, saya berkomunikasi dengan Tim KBRI Kairo dan memperoleh informasi bahwa WNI dan Tim KBRI Kairo tiba di Kairo pukul 03.00 dini hari waktu Kairo," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Retno mengungkapkan, proses evakuasi empat WNI dan seorang istri WNI ini bukan hal yang mudah. Sebelumnya, pada 1 November 2023, para WNI ini sudah berusaha menuju Rafah. Namun, mereka harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif. Di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan.

"Mengingat situasi yang sangat tidak kondusif ini, maka kami bersepakat agar WNI kembali ke rumah mereka di Gaza Utara," tutur Retno.

Percobaan evakuasi kembali dilakukan pada 2 November 2023. Namun usaha tersebut kembali gagal karena situasi tidak memungkinkan.

Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali dan berhasil.

"Alhamdulillah 4 WNI dan 1 istri WNI sudah berhasil dievakuasi," ucap Retno.

Retno mengungkapkan, faktor kedua yang membuat proses evakuasi berjalan rumit karena sulitnya medan.

"WNI yang berhasil dievakuasi berada di utara Gaza. Untuk bisa keluar, mereka harus melakukan perjalanan ke Rafah yang ada di bawah. Namun, karena situasi tidak kondusif ia harus kembali naik ke Gaza," urai Retno.

Sesampainya di Rafah, perjalanan para WNI tidak lantas mudah. Mereka harus jalan dari Rafah ke Kairo yang jaraknya 367 km.

"Perjalanan dari Rafah ke Kairo menempuh waktu 7 jam," ujar Retno.

Faktor ketiga yang membuat proses evakuasi berjalan sulit karena komunikasi yang on and off.

"Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan dalam banyak kesempatan tidak dapat dipergunakan," ungkap Retno.

Kemenlu bahkan sempat melakukan pengecekan ke beberapa negara untuk mengetahui apakah mereka juga mengalami hambatan serupa.

Ketika koneksi internet hilang, Kemenlu coba mengontak orang-orang yang ada Gaza untuk mengetahui kondisi WNI, apakah mereka dalam keadaan baik atau tidak.

Setiap mendapat kesempatan untuk terkoneksi dengan WNI yang akan dievakuasi, Kemenlu terus memantau dan menjalin komunikasi. Bahkan setelah kelimanya telah berhasil dievakuasi, Kemenlu terus berkomunikasi.

"Saya terus melakukan komunikasi dengan WNI yang berhasil kita evakuasi dan pagi dini hari tadi saya sudah mendapatkan rekaman suara dari beliau," jelas Retno.

Ketika para WNI berhasil tiba di Rafah, Retno mengaku lega. Kini, ia masih harus menyelamatkan satu keluarga WNI lagi yang ada di Gaza.

"Terdapat satu keluarga WNI lagi yang terus berusaha kita evakuasi. Mereka terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina," jelas Retno.

Retno mengemukakan, bahwa satu keluarga tersebut sudah sampai di pintu Rafah (sisi Gaza). Namun, mereka belum dapat dievakuasi karena masih terdapat beberapa isu administrasi yang sedang berusaha diurus dan diselesaikan.

"Proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza juga sangat ketat dan melibatkan banyak pihak kunci di Gaza. Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya," jelas Retno.

"Selain itu, setiap evakuasi memiliki karakter masing-masing. Oleh karena itu, sebagaimana pernah saya sampaikan, kita berusaha menggunakansemua networking kita untuk membantu proses yang rumit ini," tukas Retno.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL-HAMAS atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Politik
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Maya Saputri