Menuju konten utama

Menko PMK: Tracer COVID-19 Tak Sampai 5 Ribu Orang, 3T Belum Serius

Muhadjir kaget ternyata petugas pelacak COVID-19 di Indonesia tak sampai 5 ribu orang. Selain itu sebagian besar ada di Jakarta yaitu, 1.600 orang.

Menko PMK: Tracer COVID-19 Tak Sampai 5 Ribu Orang, 3T Belum Serius
Menko PMK Muhadjir Effendy. foto/Lukas/Biro Setpres

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan, 3T (testing, tracing, treatment) itu penting. Jika dilakukan sunggug-sungguh, akan menekan laju penularan COVID-19. Namun ia kecewa 3T hingga kini belum serius digencarkan.

“Saya kaget waktu dapat laporan jumlah tracer kita tidak sampai 5 ribu seluruh Indonesia dan hampir 1.600 lebih ada di DKI. Jadi sebetulnya memang selama ini kalau dilihat dari jumlah tracernya, kita belum melakukan upaya 3T yang serius,” kata Muhadjir melalui pernyataan tertulisnya, Jumat (12/2/2021).

Muhadjir berharap upaya 3T terus ditingkatkan. Terutama pada tingkatan keluarga, sebab klaster tersebut yang paling tinggi.

“Saya yakin betul kalau 3T bisa kita lakukan sungguh-sungguh dan optimal, kita akan bisa mengatasi COVID-19 ini. Di samping juga tenaga tracer terus kita tingkatkan dan kita kerahkan semaksimal mungkin,” tuturnya.

Muhadjir juga mengajak para penyintas COVID-19 agar mau menjadi pendonor terapi plasma konvalesen. Menurutnya, sejak dicanangkan, donor plasma konvalesen mengalami peningkatan 4 (empat) kali lipat. Sementara berdasarkan laporan Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari, data PMI Pusat per-9 Februari 2020 mecatat jumlah pemenuhan kebutuhan plasma konvalesen sebanyak 15.738 kantong.

“Donasi plasma konvalesen secara nasional terus meningkat. Saya harap ini bisa menjadi faktor pengubah dan kita bisa menggerakkan semangat donor plasma konvalesen ini agar dapat menjadi faktor pembeda dari proses upaya kita untuk menangani Covid-19, di samping tentu saja vaksin dan 3T,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dieqy Hasbi Widhana