Menuju konten utama

Menko PMK: Jangan Jadikan Lokasi Gempa Cianjur Tempat Wisata

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta masyarakat agar jangan menjadikan lokasi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, sebagai tempat wisata.

Menko PMK: Jangan Jadikan Lokasi Gempa Cianjur Tempat Wisata
Sejumlah anak mengikuti sesi pemulihan trauma oleh Komunitas Cinta Anak Bangsa di pengungsian Benjot, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat agar jangan menjadikan lokasi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, sebagai tempat wisata.

"Saya mohon tempat ini tidak dijadikan sebagai tempat setengah wisata. Jadi berkunjung ke tempat gempa sehingga membikin jalan-jalan menjadi macet. Itu mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang kita lakukan," kata Muhadjir di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Rabu (30/11/2022).

Muhadjir meminta warga yang meninjau lokasi untuk bisa menahan diri dan tidak datang beramai-ramai ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

"Ya karena itu tadi, kalau hal demikian dilakukan maka akan mengganggu mobilisasi penyaluran bantuan yang akan kita lakukan," katanya.

Relawan gempa Cianjur sempat dibuat kesal dengan tindakan sejumlah orang yang merekam video, memotret, dan bahkan berswafoto di lokasi terdampak gempa.

Aksi sejumlah orang tersebut terjadi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Aksi mereka yang berwisata bencana tersebut menghambat penanganan bencana di daerah itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi korban gempa di Cianjur mencapai 108.720 jiwa per Selasa sore. Mereka terdiri dari 52,987 pengungsi laki-laki dan 55,733 pengungsi perempuan.

Kemudian, korban tewas akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 327 orang. Sementara korban hilang atau dalam pencarian bertambah delapan sehingga menjadi 13 orang.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan