Menuju konten utama

Badan Geologi Imbau Warga Cianjur Tak Bangun Rumah di Lereng

Badan Geologi mengimbau warga Cianjur untuk tidak membangun rumah pada bagian bawah, tengah, dan atas lereng terjal yang telah mengalami pelapukan.

Badan Geologi Imbau Warga Cianjur Tak Bangun Rumah di Lereng
Sejumlah tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun longsor gempa bumi di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). NTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

tirto.id - Badan Geologi merekomendasikan warga Cianjur, Jawa Barat, untuk tidak membangun rumah pada endapan yang lunak dan tanah uruk yang tidak memenuhi persyaratan teknis karena rawan terhadap guncangan gempa bumi.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengimbau warga untuk tidak membangun rumah pada bagian bawah, tengah, dan atas lereng terjal yang telah mengalami pelapukan. Di lokasi tersebut berpotensi terjadi bencana tanah bergerak atau longsor saat diguncang gempa bumi.

"Kerusakan bangunan yang terjadi, selain karena faktor guncangan yang kuat sebagai dampak dari dekatnya dengan sumber gempa bumi dan kondisi tanah permukaan yang lunak, dipengaruhi juga oleh kualitas bangunan yang tidak tahan gempa bumi," kata Wafid dikutip dari Antara, Rabu (30/11/2022).

Menurut Wafid, Kabupaten Cianjur merupakan daerah yang masuk ke dalam kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi tinggi yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas lebih dari VIII Modified Mercalli Intensity (MMI).

Bangunan yang mengalami kerusakan terkhusus bangunan vital, strategis dan mengundang konsentrasi banyak orang (perkantoran, tempat ibadah, sekolah, dan lain-lain) harus dibangun kembali dengan mengikuti konstruksi kaidah bangunan tahan gempa bumi sesuai SNI 1726:2019.

Sejauh ini, Badan Geologi menyatakan sesar penyebab gempa bumi Cianjur 21 November 2022 belum terdefinisikan dan masih memerlukan kajian lapangan lebih rinci.

"Sebagai upaya mitigasi, bangunan yang berada pada dan dekat dengan garis sesar yang dipetakan secara regional harus dibangun dengan mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi," kata Wafid.

Sebanyak 83.747 rumah rusak akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah itu berdasarkan data kerugian materiel akibat gempa per Selasa, 29 November 2022.

Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto juga menyampaikan infrastruktur lain yang rusak akibat gempa, yaitu 511 sekolah, 187 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan (faskes), serta 17 gedung atau kantor.

“Ada beberapa kecamatan yang terdampak di wilayah Kabupaten Cianjur. Di sini sejumlah 16 kecamatan, terdiri dari 169 desa,” ujar Hariyanto dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi korban gempa di Cianjur mencapai 108.720 jiwa per Selasa sore. Mereka terdiri dari 52,987 pengungsi laki-laki dan 55,733 pengungsi perempuan.

Kemudian, korban tewas akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 327 orang. Sementara korban hilang atau dalam pencarian bertambah delapan sehingga menjadi 13 orang.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan