Menuju konten utama

Kemenkes: Lima Pengungsi Gempa di Cianjur Alami Gangguan Jiwa

Kementerian Kesehatan RI menitipkan lima korban gempa yang mengalami gangguan jiwa ke yayasan panti sosial di Cianjur.

Kemenkes: Lima Pengungsi Gempa di Cianjur Alami Gangguan Jiwa
Relawan kesehatan melakukan pengecekan kesehatan warga terdampak gempa bumi di Posko Pengungsian, Nagrag, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). Menurut relawan kesehatan, sejumlah warga di pengungsian gempa Cianjur mulai banyak terserang penyakit, diantaranya batuk, diare, sakit kepala, dehidrasi dan infeksi saluran pernapasan akut . ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan sebanyak lima korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang berada di tenda pengungsian mengalami gangguan jiwa. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Sumarjaya.

"Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa," kata Sumarjaya yang dikutip dari Antara, Rabu (30/11/2022).

Sumarjaya mengatakan skrining psikologi dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI kepada sejumlah korban di tenda pengungsian.

"Pekan ini kami dampingi untuk kesehatan jiwanya melalui dukungan Program Kesehatan Jiwa Psikososial," katanya.

Sumarjaya memastikan lima korban gempa yang mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur.

"Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan," ujarnya.

Menurut Sumarjaya, hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa umumnya menunjukkan gangguan psikologi ringan berupa trauma. Gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.

"Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan," katanya.

Bahkan sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur pun memilih dirawat di luar gedung.

"Kami sempat memberi mereka pemahaman, bahwa perawatan di dalam gedung rumah sakit sudah berdasarkan hasil penelusuran dari tim ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk memastikan bahwa struktur bangunan aman," kata dia.

Sumarjaya mengatakan beberapa kali kejadian gempa susulan membuat korban yang mengalami trauma tetap memilih dirawat di pelataran rumah sakit pada tempat terbuka.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi korban gempa di Cianjur mencapai 108.720 jiwa per Selasa (29/11/2022) sore. Mereka terdiri dari 52,987 pengungsi laki-laki dan 55,733 pengungsi perempuan.

Gempa bermagnitudo (M) 5,6 terjadi di sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan