tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tidak ada pembatasan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Untuk tahun ini, sudah tidak ada pembatasan," kata Muhadjir di Mabes Polri, Jumat 16 Desember 2022. Biarpun tak ada pembatasan, publik wajib mematuhi pedoman kesehatan demi mencegah penyebaran corona.
"Ketentuan-ketentuan masih berlaku, termasuk juga penyelenggaraan ibadah, tapi pada prinsipnya, untuk tahun ini perayaan Natal dan Tahun Baru sudah dibolehkan," lanjut dia.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal ada 166 ribu petugas gabungan yang dikerahkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Polri bakal menggelar Operasi Lilin selama 11 hari, yang dimulai sejak 23 Desember hingga 3 Januari 2023. Pos-pos pendukung pun bakal disiapkan. “Kami juga mendirikan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu,” kata Listyo.
Merujuk survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, pergerakan mobilitas masyarakat pada Nataru 2022-2023 mencapai 22,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau setara 60,6 juta orang, di antaranya sekitar 12,3 persen atau 7,5 juta orang berdomisili di Jabodetabek.
Prediksi lonjakan arus lalu lintas terjadi pada 23-24 Desember, kemudian saat arus balik pada 26-27 Desember, dan 31 Desember -1 Januari 2023. Tak hanya jalur darat yang dipantau, pemerintah juga memantau moda transportasi laut. Tahun ini pemerintah memantau 11 lintasan besar angkutan penyeberangan.
Lintasan itu terdiri dari Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Sibolga-Nias, Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-api-Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Kupang-Rote.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky