tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Garuda dan Sriwijaya Air telah sepakat melanjutkan kerja sama yang sempat terputus.
Jangka waktunya akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Perpanjangan kerja sama ini dilatarbelakangi adanya perselisihan mengenai utang Sriwijaya dengan Garuda Indoensia berikut perusahaan BUMN lainnya.
“Kami sepakati ditandatangani selama tiga bulan ke depan. Karena ada yang punya hutang sini hutang sana. Teknis lah,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di Kemenko Kemaritiman Kamis (7/11/2019).
Luhut bilang selama proses 3 bulan itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan audit mengenai kerjasama antara Garuda dan Sriwijaya. Ia menargetkan hasilnya akan rampung 7-10 hari ke depan dan sudah dimulai per hari ini.
“Audit sudah mulai jalan. Kita harapkan audit itu keluar seminggu atau sepuluh hari ke depan. Biar bekerjanya jangan meraba-raba,” ucap Luhut.
Pengacara cum pemegang saham (shareholder) Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra membenarkan kelanjutan kerja sama ini.
Namun, Yusril bilang, Sriwijaya menuntut adanya revisi sejumlah klausul dalam perjanjian kerja sama itu. Ia juga akan menanyakan pada pemegang saham mayoritas Sriwijaya terkait keinginan mereka melanjutkan kerja sama ini.
Menurut Yusril, selama ini ketentuan perjanjian itu mengakibatkan adanya konflik kepentingan menyusul adanya direksi Garuda di tubuh manajemen Sriwijaya. Kerja sama itu juga dianggap memberatkan utang Sriwijaya karena ada sistem biaya dan bagi hasil sampai persoalan perawatan pesawat yang dinilai tidak adil (fair).
“Tadi disepakati perjanjian sementara disepakati diperpanjang 2-3 bulan tapi segera diadakan revisi. Nanti segera ada pergantian direksi biar tidak ada benturan kepentingan. Kan, susah kalau orang Garuda urus Sriwijaya,” ucap Yusril kepada wartawan di kantor Luhut.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, operasional Sriwijaya dan Garuda kembali normal tanpa diubah seperti sebelumnya usai perpanjangan sementara disepakati.
Budi menambahkan, pemerintah memang menginginkan kedua perusahaan itu melanjutkan kerjasama mereka. Ia berharap pembatalan penerbangan Sriwijaya seperti yang terjadi hari ini tak terulang setelah kerja sama diteruskan.
“Tadi rapat dipimpin pak Luhut dan memutuskan agar operasional Sriwijaya dan Garuda dijalankan dengan kondisi-kondisi sebelumnya tanpa diubah,” ucap Budi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana