Menuju konten utama

Luhut Sebut Prabowo-Gibran Simbol Harapan untuk Indonesia Maju

Pasangan Prabowo-Gibran, simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan

Luhut Sebut Prabowo-Gibran Simbol Harapan untuk Indonesia Maju
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) mempersilakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) memberikan sambutan saat hadir dalam acara peringatan hari ulang tahun Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Perayaan ulang tahun ke-76 Luhut Binsar Pandjaitan tersebut dirayakan dengan peluncuran buku yang berjudul Luhut Binsar Pandjaitan di Mata Kita-kita. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, fenomena politik akhir-akhir ini telah menyita perhatiannya, salah satunya duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Luhut menyoroti, duet tersebut banyak dipandang dengan dua kacamata berbeda. Pertama menyambut dengan rasa optimisme, kedua ada yang menyoroti dengan keraguan. Ia menilai, hal tersebut biasa saja.

"Tapi ini biasa saja, adalah hal lumrah di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, setiap warganya mengungkapkan pendapat yang berbeda-beda," ucap Luhut dalam unggahan instagram resminya, Rabu (25/10/2023).

Menko Marves berharap, perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijak. Masyarakat harus berpendapat dengan penuh adab, jauh dari caci maki, dan ujaran fitnah yang tak berdasar.

Dalam keadaan yang masih dirawat di Singapura untuk pemulihan fisioterapi, Luhut memahami, dalam gelombang politik di Tanah Air, setiap keputusan pasti memiliki dasar yang kuat.

"Hal ini pun berlaku pada keputusan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Luhut.

"Gambaran yang muncul di benak saya adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu sempurna," lanjut dia.

Luhut juga menyoroti, fenomena saat ini mirip dengan kondisi Joko Widodo saat pemilihan presiden lalu. Ia menyebut, Joko Widodo saat itu banyak diremehkan berbagai pihak ketika dicalonkan, namun kondisi itu sudah berbalik arah.

"Menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan," kata dia.

Luhut juga mengakui keraguan yang muncul di pikiran banyak orang terhadap keputusan Prabowo memilih Gibran adalah hal yang dapat dipahami. Namun, kita harus mengingat bahwa setiap langkah yang diambil oleh keduanya tentu memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.

Dalam jejak sejarah Indonesia, persatuan dan kolaborasi terbukti merupakan kunci kemajuan bangsa.

“Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan saat ini,” katanya.

Sebelumnya, bakal pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar calon peserta Pilpres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Rabu.

Sekitar pukul 11.57 WIB, Prabowo-Gibran secara simbolis menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di ruangan utama Kantor KPU RI.

Bakal pasangan calon Prabowo-Gibran memasuki ruang pendaftaran dengan didampingi ketua umum parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum PSI Kaesang Pangarep.

Prabowo-Gibran menjadi bakal pasangan capres dan cawapres ketiga yang mendaftar sebagai calon peserta Pilpres 2024 di hari terakhir pendaftaran, Rabu.

Baca juga artikel terkait LUHUT BINSAR PANJAITAN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Politik
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Reja Hidayat