Menuju konten utama

Menkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Semester II 5,3 Persen

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2016 sebesar 5,3 persen. Bambang beralasan pemerintah telah membuat terobosan kebijakan dalam hal pengeluaran, dari sisi konsumsi pemerintah, belanja infrastruktur, serta pembentukan modal tetap bruto sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Menkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Semester II 5,3 Persen
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/4). Rapat tersebut membahas kinerja kementerian keuangan dan pembahasan besaran penghasilan tidak kena pajak (PTKP). [Antara foto/M Agung Rajasa]

tirto.id - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II 2016 sebesar 5,3 persen. Pemerintah optimistis dengan pertumbuhan sebesar itu karena telah melakukan beberapa terobosan kebijakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2016. Terobosan tersebut dinilai akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2016.

“Berdasarkan kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun 2016 diperkirakan sebesar 5,3 persen sehingga secara rata-rata pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 atau sesuai dengan asumsi dalam APBNP tahun 2016 diperkirakan pada level 5,2 persen,” jelas Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, seperti dikutip dari Setkab.go.id, Jumat (22/7/2016).

Menurut Bambang terobosan-terobosan yang dilakukan pemerintah antara lain dalam hal pengeluaran, sisi konsumsi pemerintah, terutama pada kebijakan belanja infrastruktur, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan belanja infrastruktur pemerintah tersebut, lanjut Menkeu, diharapkan mampu menjadi stimulus bagi sektor swasta untuk lebih berperan aktif sehingga meningkatkan kinerja investasi.

Di sisi lain, kata Bambang, kebijakan pengampunan pajak pada tahun 2016 diharapkan mampu meningkatkan sektor investasi melalui repatriasi aset yang ada di luar negeri masuk ke dalam negeri.

Menkeu juga menegaskan, tingkat inflasi yang relatif stabil diperkirakan akan dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi rumah tangga pada semester II tahun 2016. Sementara dari sisi perdagangan internasional, meskipun masih lemah namun diharapkan dapat tumbuh positif dengan meningkatkan peran ekspor produk bernilai tambah tinggi.

Untuk menjaga inflasi, jelas Bambang, pemerintah terus meningkatkan koordinasi stabilisasi harga di tingkat Pusat dan Daerah. Menkeu meyakinkan, pemerintah bersama BI akan terus memperkuat koordinasi khususnya dalam forum Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

“Berdasarkan realisasi terkini, laju inflasi pada semester II tahun 2016 diperkirakan sebesar 4,0 persen (yoy). Tingkat inflasi sepanjang tahun 2016 diperkirakan sebesar 4,0 persen atau sesuai dengan asumsinya dalam APBNP tahun 2016,” jelas Bambang.

Adapun nilai tukar rupiah, Menkeu memperkirakan, pada semester II tahun 2016 rupiah akan stabil pada kisaran rata-rata Rp13.580 per dollar AS. “Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sepanjang tahun 2016 diperkirakan akan berada pada kisaran Rp13.500 per dollar AS atau sesuai dengan asumsi dalam APBNP tahun 2016,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh