Menuju konten utama

Menkeu AS Tuding Rusia Jadi Biang Kerok Inflasi Tinggi

Janet Yellen menyatakan, kenaikan inflasi AS karena ulah Rusia yang memulai perang dengan Ukraina. Akibatnya membuat gejolak harga minyak dunia.

Menkeu AS Tuding Rusia Jadi Biang Kerok Inflasi Tinggi
Gedung Putih di Washington DC dengan langit biru yang indah

tirto.id - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni 2022 semakin meroket. Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 9,1 persen secara tahunan (year on year) Rabu (13/7/2022) waktu setempat.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen menyatakan, kenaikan inflasi AS karena ulah Rusia yang memulai perang dengan Ukraina. Akibatnya membuat gejolak harga minyak dunia dan berimbas pada harga bahan bakar minyak di negeri Paman Sam.

"Itu tercermin dalam data CPI kemarin, yang menunjukkan hampir setengah dari kenaikan berasal dari harga energi yang lebih tinggi. inflasi di Amerika Serikat tetap sangat tinggi," kata Yellen di Nusa Dua, Kamis (14/7/2022).

Yellen menilai, krisis energi dan pangan yang mengancam dunia dipicu oleh tindakan Rusia. Apalagi Rusia merupakan salah satu pengekspor terbesar minyak dunia.

"Tantangan besar hari ini datang dari tindakan ilegal Rusia dalam perang tak beralasan. Kami melihat efek negatif dari perang itu di setiap sudut dunia, terutama terkait dengan harga energi yang lebih tinggi dan kerawanan pangan," kata Yellen.

Amerika Serikat serikat bahkan mengutuk keras perang yang dimulai oleh Rusia. Dia menilai Putin telah melakukan tindakan kejam dengan pasukannya.

"Komunitas internasional harus berpandangan jernih dan meminta pertanggungjawaban Putin atas konsekuensi ekonomi dan kemanusiaan global dari perangnya," tegas Yellen.

Menurutnya, sejak awal perang Rusia terus melakukan penghancuran yang tak terbayangkan, terutama pada wilayah timur Ukraina. Tindakan Rusia, lanjutnya, bukanlah tindakan pemerintah yang menjunjung tinggi norma dan hukum internasional.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga mengakui, dampak dari ketegangan kedua negara membuat anggaran belanja pemerintah jebol. Karena pemerintah harus menanggung subsidi dan komposisi untuk beberapa komoditas yang terkerek naik seperti batu bara dan minyak mentah atau CPO.

"Kami memiliki dua perusahaan milik negara di sini hadir bersama kami yaitu perusahaan listrik dan Pertamina," tegasnya.

Sebagai informasi saja, Harga Batubara Acuan (HBA) pada Mei 2022 turun 12,76 dolar AS dari bulan sebelumnya menjadi 275,64 dolar AS per ton. Penurunan HBA ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pasokan batu bara dunia.

Sedangkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) Juni 2022 naik menjadi 177,62 dolar AS per barel, sebelumnya pada Mei 2022 hanya 109,61 dolar AS per barel. Penetapan harga ICP itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 75.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak mentah Indonesia Bulan Juni 2022, tanggal 1 Juli 2022.

Baca juga artikel terkait INFLASI AMERIKA SERIKAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang