tirto.id - PSSI secara resmi telah menetapkan Luis Milla menjadi pelatih timnas Indonesia selama dua tahun kontrak, Jumat (20/1/2017). Agenda terdekatnya adalah membawa Timnas Garuda dalam laga sepakbola SEA Games di Malaysia, 19-31 Agustus 2017.
Sekjen PSSI, Ade Walington, Kamis lalu, mengatakan alasan PSSI menunjuk pelatih asal Spanyol itu karena konsep sepak bola Negeri Matador--yang mengandalkan operan-operan datar dan cepat itu--cocok untuk timnas Indonesia.
Milla dinilai memiliki karier yang bagus semasa menjadi pesepak bola. Dia adalah salah satu dari segelintir pemain yang pernah membela dua klub dengan jejak rivalitas panjang di Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, mengikuti jejak beberapa nama seperti Luis Figo, Michael Laudrup, dan Bernd Schuster.
Sepanjang kariernya sebagai pemain, Luis Milla sudah mencicipi berbagai gelar seperti Piala Winners UEFA, La Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, dan Piala Intertoto.
Sementara sebagai pelatih, dia pernah mengasuh beberapa klub seperti Al Jazira di Uni Emirat Arab dan Real Zaragoza di Spanyol. Pelatih yang saat bermain berposisi sebagai gelandang ini juga pernah tim nasional usia muda Spanyol yaitu U-19, U-20, U-21 dan U-23.
Di tangan Milla, timnas U-19 Spanyol sempat menjadi runner up Piala Eropa 2010. Setahun setelah itu, dia berhasil membawa timnas U-21 Spanyol menjadi juara Piala Eropa 2011 setelah mengalahkan Swiss dengan skor 2-0 di babak final.
Catatan Buruk Luis Milla
Luis memang pernah membawa timnas Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 di Denmark 2011, tapi ia juga punya catatan buruk. Setahun setelah kesuksesannya, pada Olimpiade di London 2012, Luis terdepak sebagai pelatih. Jabatannya digantikan oleh pelatih Timnas Spanyol U-19, Julen Lopetegui.
Dengan modal pemain sekelas Juan Mata, Javi Martinez, Iker Muniain dan David de Gea, tim asuhan Luis Milla diunggulkan menjadi peraih medali emas sepakbola putera Olimpiade London 2012. Namun yang terjadi sebaliknya. Timnas Spanyol gagal mencetak satu gol pun dalam tiga pertandingan di fase grup dan menjadi juru kunci di bawah Jepang, Maroko dan Honduras--tiga tim yang sama sekali tak diunggulkan.
Tuduhan miring bermunculan setelah kekalahan memalukan Spanyol ini. Seminggu setelah kekalahan itu, 8 Agustus 2012, Federasi Sepakbola Spanyol langsung memecatnya.
Namun menurut laporan ESPN, bek Barcelona, Martin Montoya, membelanya. Menurutnya kekalahan Spanyol itu tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan kepada Luis. Sebaliknya para pemain juga harus dikritik karena tak menurut strategi dan taktik pelatih.
Pernyataan Montoya disepakati Villarreal Diego Marino, kiper timnas Spanyol di Olimpiade London. Menurutnya pemecatan itu tidak adil karena tim sudah memberikan yang terbaik tapi selalu kandas di depan lawan.
“Pada pertandingan kami bermain buruk, tapi dalam dua pertandingan lainnya kita seharusnya lebih beruntung, sayang kita tidak mendapatkannya,'' ujarnya.
Lalu, apakah Luis Milla akan membawa timnas Indonesia meraih emas di Sea Games mendatang?
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH