tirto.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan belum ada rencana untuk menarik Pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, menyusul saling serang pasukan Hizbullah dengan Israel.
"Sampai sekarang belum ada rencana menarik pasukan perdamaian kita yang ada di Lebanon," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam Konferensi Pers acara 17th ASEAN Defence Minister's Meeting (ADMM) and The 10th ASEAN Defence Minister's Meeting Plus 2023, Jakarta, dikutip Jumat (17/11/2023)..
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dewan Keamanan PBB dan negara-negara terkait untuk memantau perkembangan situasi yang terjadi di Gaza.
"Kita koordinasi terus sama PBB, Dewan Keamanan, dan negara yang berhubungan di situ," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo, sebagai ketua atau tuan rumah ADMM mewakili RI juga turut menyampaikan rasa prihatin atas situasi yang terjadi di Gaza hingga kini.
Ia mengatakan, sejumlah negara ASEAN ikut mendesak agar kekerasan yang terjadi di Gaza dapat segera dihentikan.
"Saya kira itu, juga pertemuan saya sebagai ketua sekaligus sebagai wakil dari Indonesia juga beberapa negara, antara lain Malaysia juga menyampaikan rasa prihatin kita atas kejadian di Gaza. Kita mendorong semua usaha untuk segera menghentikan kekerasan di situ," kata Prabowo.
Sebelumnya, video yang berisikan serangan dari Israel ke Lebanon diunggah akun Instagram @infokomando pada Selasa (24/10/2023).
Dalam unggahan itu disebutkan salah satu serangan mortir Israel terjatuh dan mengenai Sudirman Camp, tempat pasukan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) berada.
Dari dua mortir yang terjatuh, salah satunya meledak. Sementara, satu mortir lain gagal meledak. Serangan itu disebut tidak menyebabkan korban jiwa.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membantah serangan itu mengarah langsung ke Markas Kontingen Indonesia untuk United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon Selatan.
Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengakui, intensitas saling serang antara Israel dan kelompok Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat.
"Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," tutur Iqbal dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat