Menuju konten utama

Mengenal Tanda-tanda Pertemanan yang Sehat, Apa Saja Itu?

Pertemanan yang sehat dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan dan mengatasi trauma.

Mengenal Tanda-tanda Pertemanan yang Sehat, Apa Saja Itu?
ilustrasi pertemanan. foto/shutterstock

tirto.id - Hubungan pertemanan tidak selalu menimbulkan dampak positif terhadap kita. Bahkan, salah memilih teman bisa memberikan dampak negatif dan berakibat buruk. Lingkar pertemanan semacam itu sering disebut dengan toxic circle.

Selain memberikan dampak terhadap kepribadian, hubungan pertemanan juga berdampak besar terhadap kesehatan mental. Berikut ini beberapa cara untuk mengenal pertemanan yang sehat:

1. Saling menguntungkan

Dilansir dari laman AnydayGuide, pertemanan yang sehat adalah tentang memberi dan menerima, saling pengertian dan saling menghormati. Salah satu tanda pertemanan yang sehat adalah hubungan yang ‘saling’, sehingga interaksi tidak berlangsung hanya satu pihak atau sebelah tangan.

Persahabatan yang bertepuk sebelah tangan tidak pernah sehat. Jika kita menjadi satu-satunya orang yang mengalah, menghargai, memberi, dan satu-satunya orang yang pengertian, maka ini menjadi tanda persahabatan tidak sehat.

Begitu pula, jika kita berada dalam posisi orang yang selalu menerima dan tidak pernah membalas, maka pikirkan tentang perilaku tersebut. Apakah kita benar-benar ingin terus menjadi orang seperti itu?

2. Tidak ada kecemburuan

Perasaan tidak senang, cemburu, iri, ketika melihat teman kita sukses akan mengotori persahabatan. Seharusnya kita ikut bangga dan berbahagia jika teman kita sukses. Menjadi figur yang saling mengisi dengan memberikan dukungan positif terhadap keberhasilan teman adalah hal terpenting.

Mungkin sesekali, kita pernah merasa iri dengan kesuksesan teman. Namun, jadikan rasa iri itu sebagai motivasi. Jangan menghancurkan hubungan pertemanan karena kecemburuan semacam ini. Pertemanan yang sehat adalah pertemanan yang mampu saling mendukung satu sama lain, dalam hal positif tentunya.

Namun, perlu diingat pula bahwa pertemanan yang sehat bukanlah tentang kompetisi menang atau kalah.

3. Memiliki teman lainnya

Ketika kita memiliki hubungan pertemanan dengan seseorang, bukan berarti kita tidak bisa berteman dengan orang lain. Laman AnydayGuide mengungkapkan bahwa pertemanan yang sehat tidak akan membatasi lingkar sosial kita.

Berteman dengan seseorang bukan berarti kita menghabiskan waktu secara penuh dengan orang tersebut. Ada kepentingan lain dengan orang lain pula yang harus kita jalani masing-masing.

Teman yang baik tidak akan mencegah kita untuk bertemu dengan orang lain. Teman yang sehat juga tidak akan melarang kita untuk mencoba hal baru tanpa mereka. Mereka akan memahami bahwa dunia kita tidak hanya berpusat pada lingkar pertemanan dengan mereka.

4. Saling percaya

Saling percaya satu sama lain merupakan hal yang sangat mendasar dalam hubungan pertemanan. Persahabatan yang sehat membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi.

Seseorang yang sangat memahami kita dengan baik biasanya berpotensi menjadi orang yang paling menyakiti kita. Untuk itu, kepercayaan adalah aspek fundamental dalam persahabatan. Kita percaya kepada teman untuk menjaga rahasia, selalu ada untuk mereka, dan tidak pernah menyakiti.

Tingkat pertemanan yang berbeda menunjukkan perbedaan rasa percaya pula. Namun, persahabatan yang sehat tanpa ada kepercayaan merupakan sesuatu yang sama sekali tidak mungkin.

5. Hargai batasan

Semua hubungan pertemanan yang sehat memiliki batasan, baik batasan fisik maupun emosi. Dikutip dari AnydayGuide, setiap orang membutuhkan ruang pribadi dan hubungan pertemanan yang sehat akan saling menghargai batasan tersebut satu sama lain.

Ketika kita merasa dihargai semacam ini akan muncul rasa nyaman dan aman ketika kita bersama dengan mereka. Laman Psychologytoday menyebutkan, beberapa orang mungkin cukup sulit untuk merasa dekat dan nyaman dengan teman.

Pada titik semacam ini, kita harus menghormati serta menghargai keputusan mereka. Berikan ruang yang mereka butuhkan untuk merasa nyaman. Jangan sampai lupa bahwa kebijaksanaan kita dalam bersikap dan bagaimana cara kita memperlakukan orang lain adalah elemen penting dalam pertemanan yang sehat.

6. Komunikasi

Komunikasi terbuka dan jujur adalah dasar dalam hubungan pertemanan yang sehat. Menjadi seorang teman yang baik bukan berarti diam dan menerima begitu saja terhadap sesuatu yang tidak disukai.

Komunikasikan dengan teman kita tentang hal-hal yang mengganggu di antara kita dengan mereka. Mungkin akan muncul perselisihan atau pun pertengkaran. Namun, akhirnya nanti mereka akan mengerti dan membicarakannya dengan baik.

Dikutip dari Mydomaine, persahabatan yang sehat tidak ternilai harganya. Mereka akan selalu mengelilingi diri kita dengan hal positif, memberikan dorongan semangat, membuat kita tertawa, dan mengingatkan bahwa kita adalah orang yang dicintai.

Selain itu, seperti dilansir Mayoclinic, bahwa teman yang sehat dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan, harga diri, dan membantu kita mengatasi trauma.

Baca juga artikel terkait PERTEMANAN atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Alexander Haryanto