Menuju konten utama

Mengenal Penyebab Sakit Leher dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Mengenal apa saya penyebab sakit leher dan bagaimana cara mengobatinya. 

Mengenal Penyebab Sakit Leher dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Ilustrasi Sakit Leher. foto/istockphoto

tirto.id - Salah satu permasalahan yang kerap dialami seseorang ketika bangun tidur adalah Sakit leher.

Penyebab paling umum dari sakit leher adalah salah posisi saat tertidur atau posisi bantal yang terlalu tinggi, atau bahkan, sakit leher bisa menjadi pertanda bahwa otot leher sedang mengalami masalah serius.

Dilansir dari laman Healthline, leher manusia terdiri dari tulang belakang yang memanjang dari tengkorak ke tubuh bagian atas. Cakram serviks menyerap goncangan di antara tulang-tulang.

Tulang, ligamen, dan otot leher menopang kepala dan memungkinkan untuk bergerak. Kelainan, peradangan, atau cedera apa pun dapat menyebabkan sakit leher atau kekakuan.

Banyak orang kadang-kadang mengalami sakit leher atau kaku. Dalam banyak kasus, itu karena postur yang buruk atau terlalu sering digunakan.

Kadang-kadang, sakit leher disebabkan oleh cedera karena jatuh, kontak olahraga, atau whiplash.

Nyeri leher bukan kondisi serius dan dapat dihilangkan dalam beberapa hari. Tetapi dalam beberapa kasus, sakit leher dapat mengindikasikan cedera serius atau penyakit dan memerlukan perawatan dokter.

Apa saja penyebab sakit leher?

Nyeri leher atau kekakuan dapat terjadi karena berbagai alasan. Mayoclinic menyebutkan, leher adalah otot yang fleksibel dan menopang berat kepala, sehingga bisa rentan terhadap cedera dan kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan membatasi gerakan. Penyebab sakit leher meliputi:

- Ketegangan otot. Terlalu sering digunakan, seperti terlalu banyak waktu membungkuk di atas komputer atau ponsel cerdas Anda, seringkali memicu ketegangan otot. Bahkan hal-hal kecil, seperti membaca di tempat tidur atau menggertakkan gigi, dapat membuat otot leher tegang.

- Sendi aus. Sama seperti persendian lainnya di tubuh Anda, persendian leher Anda cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Osteoartritis menyebabkan bantal (tulang rawan) di antara tulang Anda (vertebra) memburuk. Tubuh Anda kemudian membentuk taji tulang yang memengaruhi gerakan sendi dan menyebabkan rasa sakit.

- Kompresi saraf. Cak atau tulang yang mengalami herniasi pada tulang belakang leher Anda dapat menekan saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang.

- Cedera. Tabrakan otomatis ujung-belakang sering mengakibatkan cedera whiplash, yang terjadi ketika kepala tersentak ke belakang dan kemudian maju, meregangkan jaringan lunak leher.

- Penyakit. Penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis, meningitis atau kanker, dapat menyebabkan sakit leher. Nyeri leher juga bisa merupakan gejala serangan jantung, tetapi sering disertai dengan gejala lain serangan jantung, seperti:

- Sesak napas

- Berkeringat

- Mual

- Muntah

- Nyeri lengan atau rahang

Jika leher Anda sakit dan Anda memiliki gejala lain serangan jantung, segera panggil ambulans atau langsung ke ruang gawat darurat.

Bagaimana mencegah agar terhindar dari sakit leher?

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebagian besar nyeri leher dikaitkan dengan postur yang buruk atau faktor usia. Untuk membantu mencegah sakit leher, berikut adalah beberapa tips menurut Mayoclinic.

- Jaga postur tubuh dengan baik. Saat berdiri dan duduk, pastikan bahu Anda berada di garis lurus di atas pinggul Anda dan telinga Anda langsung di atas bahu Anda.

- Sering-seringlah beristirahat. Jika Anda melakukan perjalanan jarak jauh atau bekerja berjam-jam di depan komputer Anda, bangun, bergerak, dan regangkan leher dan bahu Anda.

- Sesuaikan meja, kursi, dan komputer Anda sehingga monitor setinggi mata. Lutut harus sedikit lebih rendah dari pinggul. Gunakan sandaran lengan kursi Anda.

- Hindari menyelipkan telepon di antara telinga dan pundak Anda saat berbicara. Gunakan headset atau speakerphone sebagai gantinya.

- Jika Anda merokok, berhentilah. Merokok dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena sakit leher.

- Hindari membawa tas berat dengan tali di bahu Anda. Beratnya bisa membuat leher Anda tegang.

- Tidur dalam posisi yang baik. Kepala dan leher Anda harus sejajar dengan tubuh Anda. Gunakan bantal kecil di bawah leher Anda.

- Cobalah tidur telentang dengan paha di atas bantal, yang akan meratakan otot-otot tulang belakang Anda.

Kapan seseorang harus periksa ke dokter saat mengalami sakit leher?

Jika gejalanya menetap lebih dari seminggu, berkonsultasilah dengan dokter Anda. Anda juga harus mengunjungi dokter jika Anda memiliki:

- Sakit leher parah tanpa sebab yang jelas

- Benjolan di leher Anda

- Demam

- Sakit kepala

- Pembengkakan kelenjar

- Mual

- Muntah

- Kesulitan menelan atau bernapas

- Kelemahan

- Mati rasa

- Perasaan geli

- Rasa sakit yang menyebar ke lengan atau kaki Anda

- Ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan atau tangan Anda

- Ketidakmampuan menyentuh dagu ke dada

- Disfungsi kandung kemih atau usus

Jika Anda mengalami kecelakaan atau jatuh dan leher Anda sakit, segera cari perawatan medis.

Baca juga artikel terkait SAKIT LEHER atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH