tirto.id - Maskot SEA Games 2019, Pami terinspirasi dari kata "keluarga". Nama Maskot SEA Games ke-30 ini diambil dari kependekan bahasa Filipina "pamilya".
Pami berbentuk bola spons yang tersenyum, demikian menurut Direktur Eksekutif Panitia Penyelenggara SEA Games 2019 Filipina (Philsgoc) Ramon Suzara, seperti dikutip ABS-CBN Sports.
"Kami telah meluncurkan, slogan, logo, dan Pami, maskot resmi kami. Semuanya telah dipersiapkan, saya pikir kita perlu menaruh perhatian padanya dan mempromosikannya," ujar Suzara.
Filipina meluncurkan logo untuk SEA Games ke-30 berupa 11 lingkaran yang mewakili 11 negara peserta SEA Games 2019. Sebelas lingkaran tersebut disusun dalam bentuk kepulauan Filipina.
Rappler mewartakan, logo Pami ini tidak mendapat sambutan baik dari warganet. Sebagian warganet membuat meme soal Pami. Salah satu warganet membuat meme Pami yang disejajarkan dengan Pokemon Mr Mime.
Hal ini juga dilakukan warganet untuk melampiaskan kemarahan pada tuan rumah yang dianggap tidak siap menyelenggarakan SEA Games 2019. Namun, tampaknya panitia SEA Games 2019 tak ambil pusing dengan ejekan ini.
Pami tetap dijual di berbagai ruang publik di Filipina seperti Taman Bayanihan di New Clark City, Pampanga. Pami juga sudah dipasang sebagai monumen di Bayanihan Park.
Opening ceremony (upacara pembukaan) SEA Games 2019 pada Sabtu (30/11), digelar di Philippine Arena, Bulacan. Dalam edisi ke-30 kejuaraan multi-event se-Asia Tenggara ini, akan ada 56 cabang olahraga (cabor) yang dimainkan.
Philippine Arena yang menjadi venue upacara pembukaan SEA Games 2019 adalah gedung indoor terbesar dunia. Dikutip dari Antara, pada 27 Juli 2014, gedung ini mendapatkan pengakuan Guinness World Records.
Philippine Arena yang mampu menampung maksimal 55.000 orang ini, terletak di Ciudad de Victoria, kawasan pariwisata dengan luas 140 hektare di Bocaue dan Santa Maria, Bulacan. Gedung ini mulai dibangun pada 17 Agustus 2011, dan mulai digunakan pada 30 Mei 2014 dengan ukuran lapangan 220 x 170 meter.
Philippine Arena tidak terbatas untuk penyelenggaraan olahraga, tetapi juga konser musik dan pertemuan gereja utama dari Iglesia ni Cristo. Namun, venue ini tidak dapat digunakan untuk pertandingan olahraga lapangan, misalnya sepakbola, karena keterbatasan ukuran.
Sepanjang sejarah, ini adalah keempat kalinya Filipina diplot sebagai tuan rumah SEA Games. Negara tersebut pertama kali menjadi penyelenggara di SEA Games 1981 di Manila.
Tepat 10 tahun kemudian, lagi-lagi Filipina menjadi tuan rumah. Namun, seperti pada kesempatan sebelumnya, mereka belum bisa menjadi juara umum. Akhirnya, ketika ditunjuk sebagai penyelenggara SEA Games 2005, Filipina mampu menjadi peraih medali emas terbanyak. Ketika itu mereka total mendapatkan 112 emas, 85 perak, dan 93 perunggu.
Kali ini, seperti dalam SEA Games sebelum-sebelumnya, sudah ada beberapa cabor yang menggelar pertandingan sebelum upacara pembukaan, yaitu sepak bola, floorball, polo air, netball, dan voli pantai.
Editor: Agung DH