tirto.id - Bangka Belitung adalah sebuah kepulauan dan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian timur pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa.
Kepulauan ini disebut juga dengan "Negerinya Laskar Pelangi". Luas wilayah Kepulauan Belitung yaitu kurang lebih 1,6 juta hektar di mana 0,7 juta hektar berupa hutan dan 0,004 juta hektar adalah lahan gambut.
Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.
Sebagian besar penduduknya, menggantungkan hidupnya dengan hasil alam laut. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.
Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka.
Pulau Belitung memiliki banyak potensi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Belitung juga akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Development Working Group (DWG) G20.
G20 menjadi momen besar bagi pulau tersebut untuk membangkitkan sektor pariwisata yang dihantam pandemi dua tahun belakangan.
Jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, mereka akan kehilangan kesempatan besar karena setelah ini Indonesia akan memasuki tahun politik, pembicaraan soal wisata di media sosial akan kalah dengan diskusi soal politik.
Pemerintah Kabupaten Belitung setidaknya mempersiapkan empat destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh para delegasi G20 saat acara Development Working Group pada September nanti.
"Sehubungan dengan ini, yang dekat dengan tempat penyelenggaraannya," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Bakri Hauriansyah, ditemui di seminar tiket.com di Kabupaten Belitung, seperti dilansir Antara, Kamis (7/7).
Berikut ini daftar lokasi wisata di Belitung yang akan dikunjungi oleh pera delegasi G20.
1. Pantai Tanjung Kelayang
Pantai Tanjung Kelayang berada di Kecamatan Sijuk dan berjarak sekitar 27 kilometer dari Tanjung Pandan yang merupakan ibu kota Kabupaten Belitung.
Pantai ini memiliki puluhan batu granit raksasa, yang bentuknya sangat mirip dengan kepala burung garuda. Menurut cerita rakyat setempat, batu tersebut dipercaya memiliki kekuatan mistis. Nama “Kelayang” bisa dikatakan merupakan nama yang diambil dari salah satu jenis burung yang terdapat di pantai ini.
Pantai Tanjung Kelayang biasanya menjadi titik berangkat untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
2. Situs Warisan Geologi (geosite) Bukit Peramun
Bukit Peramun ini merupan hutan konservasi. Pada kawasan itu, Dinas Pariwisata berencana menggunakan teknologi digital, yaitu memberikan kode yang bisa dipindai dengan gawai untuk melihat informasi tentang pepohonan yang ada di sana.
Dinas juga menyiapkan tempat berfoto dengan latar belakang hewan seperti harimau dan dinosaurus.
Harapannya, ketika orang lain tahu tentang wisata tersebut, mereka akan penasaran dan tertarik untuk datang.
3. Geosite Batu Bedil
Geosite Batu Bedil merupakan bekas tambang timah di lepas pantai yang kini menjadi tempat wisata.
Pantai ini terletak di Desa Sungai Padang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tempat ini menarik untuk dikunjungi karena menyajikan keindahan bebatuan granit yang menjadi ciri khas.
Gugusan bebatuan granit yang menjorok ke arah pantai tersebut itu bisa dijadikan spot yang menarik, untuk menikmati keindahan laut di Belitung.
4. Geosite Open Pit Nam Salu
Tempat terakhir yang disiapkan untuk para delegasi adalah geosite (open pit) Nam Salu, di Kabupaten Belitung Timur, salah satu bekas penambangan timah terbuka di Belitung.
Nam Salu pada masanya adalah penambangan terbuka yang terbesar di Asia Tenggara. Geosite ini berlokasi di Desa Senyubok, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.
Mengutip situs Open Pit Nam Salu Geosite, selama penambangannya sejak 1980 hingga 1993, mereka telah memproduksi sekitar 500 ribu ton bijih timah dengan kadar 2 persen.
Ini merupakan endapan bijih timah primer terbesar dalam satu cebakan yg pernah ditemukan.
Selain keempat wisata di atas yang akan dikunjungi oleh para delegasi G20 pada September mendatang, Belitung juga memiliki sejumlah wisata alternatif lainnya. Berikut daftarnya.
5. Pantai Tanjung Tinggi
Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung, yaitu tanjung Kelayang dan tanjung Pendam.
Nama tanjung tinggi diambil dari kata tanjung yang artinya semenanjung dan tinggi yang artinya pantai yang memiliki bebatuan yang tinggi.
Pantai Tanjung Tinggi merupakan salah satu tempat wisata di pulau Belitung. Letaknya tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang dan berjarak sekitar 31 km dari kota Tanjung Pandan.
Pantai ini memiliki area seluas 80 hektar, berpasir putih, dan terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai.
Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah, sehingga menjadi tempat wisata ungulan di Pulau Belitung.
6. Danau Kaolin
Danau Kaolin merupakan sebuah danau indah bekas tambang, yang terkenal karena memiliki air biru cerah dan endapan mineral putih.
Danau Kaolin disebut juga dengan Kulong Biru, terletak di di Desa Nibung Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah, berjarak kurang lebih 60 Km dari Bandara Depati Amir dan sekitar sekitar 15 Km dari Koba, Ibukota Kabupaten Bangka Tengah.
Dilansir dari laman resmi bangkatengah.go.id, danau ini menyajikan pemandangan indah berupa hamparan keindahan air yang biru dan jernih serta bukit-bukit berwarna putih dapat memanjakan mata pengunjung yang melihatnya.
Pengunjung juga dapat menyusuri jalur pedestrian maupun jembatan kayu yang terhubung dengan Danau Kaolin (Kulong Biru) dan akan memberikan sensasi yang luar biasa.
Kejernihan air danau yang berwarna biru tosca akan sangat kontras dipadukan dengan tekstur gundukan tanah berpasir putih, disulap menjadi bukit-bukit kecil yang mengelilingi area Danau Kaolin. Warna air ini akan berubah-ubah menyesuaikan dengan suhu udara dan pancaran sinar matahari.
Pengunjung dapat mengabadikan setiap moment bahagia bersama orang-orang terdekat di spot swafoto menarik di setiap sudut danau (kulong) yang tidak ditemukan di tempat lainnya.
Editor: Yantina Debora