tirto.id - Salah satu tujuan wisata paling populer beberapa tahun belakangan ini selain Bali adalah Labuan Bajo.
Banyak wisatawan dari berbagai daerah, baik lokal maupun mancanegara ramai-ramai datang ke Bajo untuk menikmati keindahan alamnya.
Dilansir dari situs pedulicovid19.kemenparekraf.go.id, menurut data Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo, Flores (BOPLBF), pada 2019 jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 256 ribu orang. Namun, sepanjang 2020, angka wisatawan menurun hingga 83 persen karena pandemi COVID-19.
Pesona Labuan Bajo memang selalu menarik hati para wisawatan, karena memiliki tujuan wisata yang sangat beragam, mulai dari pantai, deretan pulau, air terjun, taman nasional, hingga goa alam.
Di Mana Letak Labuan Bajo?
Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat. Secara geografis, Labuan Bajo memiliki letak yang sangat strategis, karena berada di bagian barat pulau Flores, sehingga dikenal sebagai kota pariwisata yang merupakan pintu gerbang barat memasuki pesona wisata Pulau Flores.
Labuan Bajo berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Barat dan dipisahkan oleh Selat Sape. Labuan Bajo adalah salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia.
Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat terdiri atas beragam suku, termasuk suku Manggari, Bajo, dan suku lain. Sementara di Labuan Bajo, mayoritas penduduk adalah suku Bajo.
Luas wilayah Labuan Bajo adalah sebesar 13,79 km persegi, dengan jumlah penduduka mencapai 6.973 menurut data 2021.
Ada Apa Saja di Labuan Bajo?
Mengutip jurnal online itn.ac.id, tujuan utama wisata di Bajo adalah wisata bahari. Selain itu, beberapa obyek wisata yang dapat di kunjungi antara lain Binatang purba Varanus Komodo (Ora dalam bahasa Manggarai) sebagai ikon utamanya, wisata budaya Kelor, dan Tanah Loh Liang.
Selanjutnya, ada Air Terjun Cunca Wulang, Gua rangko, Goa Batu Cermin, Bukit Cinta, Bukit Sylvia, Pulau Kukusan, Pulau Kanawa, Pulau Padar, Desa Tado, Kampung Melo, Pantai Pede, Pantai Pink Beach, Pantai Wae cicu, Dermaga Putih, dan Gili Laba.
Dilansir dari laman resmi Indonesia.travel, Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo adalah satu entitas yang tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling terhubung.
Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 ini terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau lain di sekitarnya.
Kehadiran komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan kadal raksasa di dunia ini pertama kali diliput dalam jurnal ilmiah pada tahun 1912.
Jurnal tersebut ditulis oleh Pieter Antonie Ouwens, Direktur Museum Zoologi Bogor. Penemuan tersebut menjadi awal mula eksistensi Labuan Bajo di mata dunia karena banyak turis dan ilmuwan yang datang untuk melihat langsung ora, sebutan komodo dari warga lokal.
Dilansir dari situs resmi Pemkab Manggarai Barat, selain melihat hewan purba Komodo, pengunjung bisa wisawatan dapat menyusuri berbagai pulau-pulau yang ada di sekitar Labuan Bajo, mulai dari Pulau Seraya, Pulau Bidadari, Pulau Padar, Pulau Sabolo dan Kanawa.
Di bagian selatan labuan bajo terdapat rute menuju ke pulau rinca di mana pada saat senja datang terlihat banyak kelelawar bertebarangan.
Selain wisata bahari, ada juga wisata air terjun yaitu Airt Terjun Cunca Wulang di kawasan hutan Mbeliling.
Air terjun ini berada pada ketinggian 200 mdpl, air terjun ini terlihat mirip green canyon akan tetapi versi yang lebih sempit.
Berbagai bebatuan yang mengapit di sepanjang sungai dapat dipanjat karena batu tersebut tidak mempunyai sisi yang tajam.
Berikut ini adalah daftar rekomendasi wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya:
- Pantai Pink
- Air Terjun Cunca Rami
- Pulau Kalong
- Pulau Bidadari
- Manta Point
- Danau Sano Nggoang
- Puncak Gunung Mbeliling
- Pulau Kelor
- Pulau Kambing
- Wae Rebo
Bagaimana Cara ke Labuan Bajo?
Labuan Bajo dapat diakses melalui jalur darat, laut, dan juga udara. Keindahan Pulau Komodo dengan kekayaan budaya lokal dan pulau-pulau eksotis di sekitarnya membuat Labuan Bajo menjadi tempat wisata yang potensial dan ramai dikunjungi.
1. Jalur Udara
Jika Anda menggunakan transportasi udara, dari Jakarta penerbangan ditempuh dalam waktu 2 jam 25 menit, sedangkan dari Surabaya penerbangan ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit, dan dari Bali ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.
Terdapat berbagai pilihan maskapai yang bisa menghubungkan Anda ke Labuan Bajo, di antaranya Garuda Indonesia, Citilink, Batik AIr, Nam Air, Wings Air, dan Lion Air.
2. Jalur Darat
Jika Anda melakukan road trip ke Labuan Bajo via Flores, maka rute perjalanannya dimulai dari Flores, Bajawa, Ruteng, Nancar, Mboera, hingga sampai di Labuan Bajo.
Alternatif lainnya adalah dari Flores, ke Riung, Wera, Ruteng, Nancar, dan Mboera sebelum berakhir di Labuan Bajo. Perjalanan darat ini bisa memakan waktu hingga 12 jam.
Jika ingin alternatif lain, Anda bisa menggunakan bus dari Bali menuju ke Mataram, Lombok.
Dari sana, Anda akan melanjutkan perjalanan menuju Bima di Sumbawa dan kemudian akan diteruskan melalui perjalanan menuju ke Sape. Saat tiba di Sape, Anda dapat menaiki kapal feri menuju Labuan Bajo.
3. Jalur Laut
Jika menggunakan jalur laut, Anda bisa menaiki kapal Leuser dari PELNI yang berlayar dari Makassar, Sulawesi Selatan atau kapal PELNI KM Binaiya yang berangkat dari Denpasar (Benoa) ke Labuan Bajo. Anda bisa mengecek jadwal kapal di www.pelni.co.id.
Editor: Iswara N Raditya