tirto.id - Bagi para pemilik sepeda motor, tidak ada salahnya untuk mengetahui sejumlah komponen yang ada dan terpasang pada kendaraan milik pribadi tersebut.
Selain menambah wawasan seputar sepeda motor, hal ini juga bermanfaat untuk memudahkan para pemilik kendaraan untuk mengidentifikasi kerusakaan paling umum yang terjadi pada kendaraan.
Choke misalnya. Komponen yang satu ini biasanya berbentuk tuas dan terdapat di bagian kiri stang kemudi sepeda motor. Tapi ada juga yang terdapat di dekat bagian karburator.
Dilansir dari BikeBD, pada dasarnya choke berfungsi untuk mengalirkan bensin agar sesuai dengan campuran udara dalam melakukan pembakaran. Biasanya choke digunakan ketika mesin motor dalam keadaan dingin atau sulit dihidupkan.
Mesin yang dingin atau berada di suhu rendah tidak akan menguapkan bahan bakar sebaik ketika kondisi yang lebih hangat, sehingga dengan penggunan choke ini dapat membantu campuran dalam proses pembakaran tersebut.
Pencampuran tersebut biasanya disesuaikan pada tiap sepeda motor dengan tujuan yang sama yaitu meningkatkan ketersediaan jumlah uap yang digunakan dalam pembakaran untuk menghidupkan mesin.
Setiap model dan merek sepeda motor menggunakan dua jenis choke berbeda yaitu kabel dan katup. Sepeda motor dengan kabel akan mengurangi aliran udara dalam proses pembakaran.
Sementara jenis katup memanfaatkan peningkatan jumlah bahan bakar dalam prosesnya. Kedua jenis memiliki manfaat yang sama, hanya saja disesuaikan oleh masing-masing produsen.
Penggunaannya pun perlu diperhatikan, terutama pada choke jenis katup yang harus ditutup setelah selesai dipakai. Hal ini bertujuan untuk mencegah penggunaan bahan bakar berlebih yang justru akan berdampak buruk bagi kendaraan.
Umumnya komponen ini ditemukan pada sepeda motor lawas yang masih menggunakan karburator. Tapi kini hal tersebut telah digantikan dengan kehadiran Electronic Fuel Injuction (EFI) di setiap sepeda motor modern atau keluaran terbaru.
EFI merupakan teknologi baru yang memanfaatkan sistem digital dan sensor untuk memahami kondisi eksternal, membantu memutuskan aliran udara atau mengatur bahan bakar yang optimal secara otomatis.
Sistem EFI didukung dengan Engine Control Unit (ECU) untuk mengontrol serangkaian perintah agar kinerja mesin dapat bekerja optimal dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dengan membaca dan menafsirkan semua data yang dikumpulkan sensor, ECU dapat memastikan terdapat jumlah bahan bakar dan aliran udara yang tepat untuk menghidupkan mesin kendaraan.
Baik choke ataupun EFI memiliki kelebihannya masing-masing. Tapi perlu diingat bahwa dengan teknologi yang serba digital, EFI seringkali membutuhkan perangkat khusus yang hanya ada di bengkel guna memperbaikinya ketika bermasalah, demikian ditulis Venhill.