tirto.id - Dewasa ini bimbingan belajar (bimbel) berbasis online sudah menjamur di Indonesia. Konsep bimbel online adalah tidak mengharuskan siswa siswi untuk duduk dan belajar di kelas, melainkan belajar di mana saja asalkan dapat mengakses internet.
Karena praktis dan harganya yang lebih terjangkau dibanding bimbel konvensional, banyak orang yang berminat menggunakan layanan ini.
Tidak mau ketinggalan trend, pemerintah akhirnya meluncurkan aplikasi bimbel online. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menamainya dengan Rumah Belajar.
Aplikasi yang dirilis pada 23 November 2019 ini, dapat diunduh secara gratis di playstore. Dengan aplikasi ini, pelajar di Indonesia dapat mengakses bimbel online secara gratis.
Dilansir dari website resminya, Rumah belajar dibuat sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0.
Materi pembelajaran dalam aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 200 ribu guru dan lebih dari 500 ribu siswa yang berpartisipasi dalam Rumah Belajar.
Fitur Rumah Belajar Kemendikbud
Fiturnya pun beragam tidak kalah dengan bimbel online berbayar lainnya. Fitur pertama adalah kelas digital, yakni sebuah Learning Management System (LMS) dimana guru dapat memberikan berbagai materi ajar secara virtual kepada murid.
Sesuai dengan namanya, materi tersebut tersedia dalam bentuk digital sehingga dapat diakses dimana dan kapan saja. Rumah Belajar juga dilengkapi dengan berbagai materi belajar dalam bentuk video, audio, dan berbagai artikel.
Selain itu pengguna juga dapat mengakses buku-buku sekolah elektronik (e-book), modul pembelajaran, soal-soal dari berbagai mata pelajaran dalam fitur Bank Soal.
Salah satu fitur yang unik dari Rumah Belajar adalah laboratorium virtualnya dalam fitur Laboratorium Maya. Laboratorium virtual ini mengambil konsep laboratorium nyata yang dibuat secara digital. Pengguna dapat melakukan percobaan dari berbagai teori, tetapi seperti sedang bermain game.
Setelah melakukan percobaan, pengguna dapat mengisi soal-soal terkait dengan percobaan yang dilakukan.
Tak kalah unik, pengguna juga dapat menelusuri berbagai materi terkait astronomi dan luar angkasa melalui fitur Jelajah Angkasa yang terhubung langsung dengan Microsoft World Wide Telescope, yakni sebuah software dengan teleskop dan planetarium virtual.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yulaika Ramadhani