Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Couvade Syndrome, Penyebab dan 10 Gejalanya

Couvade Syndrome dapat terjadi karena dua kemungkinan besar yakni tekanan atau stres dan kesusahan empati.

Mengenal Apa Itu Couvade Syndrome, Penyebab dan 10 Gejalanya
Ilustrasi couvade syndrome. Getty Image/iStockphoto

tirto.id - Couvade Syndrome adalah fenomena kehamilan simpatik yang kerap dialami oleh sang pria ketika pasangan perempuannya sedang dalam keadaan hamil. Terkadang sindrome tersebut dapat memberikan beberapa gejala yang tidak wajar, seperti sembelit, berat badan bertambah, hingga tempramen tinggi.

Couvade Syndrome merupakan istilah yang berasal dari negara Perancis. Istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena kehamilan simpatik.

Tercatat bahwa istilah Couvade Syndrome pertama kali digunakan oleh Burnett Tylor pada tahun 1865. Seorang antropolog tersebut mengambil istilah tersebut ketika mengamati beberapa jenis masyarakat, ketika mereka sedang meniru rasa sakit yang dialami oleh pasangannya ketika melahirkan atau menyusui setelah kelahiran.

Fenomena tersebut merupakan fenomena yang wajar ketika sepasang kekasih sedang menyambut lahirnya keluarga baru. Terlebih ketika sang suami kerap mendampingi proses kehamilan istrinya.

Dilansir dari laman Healthline, fenomena tersebut memiliki kaitannya dengan kemampuan empati atau simpati sebagai respons. Sejalan dengan itu, Couvade Syndrome bukanlah suatu penyakit atau kondisi psikologis tertentu.

Penyebab Couvade Syndrome

Couvade Syndrome dapat terjadi kerana dua kemungkinan besar yakni tekanan atau stres dan kesusahan empati.

Dilansir dari laman Baby Center, menjelaskan bahwa stres dapat melepaskan bahan kimia dalam tubuh yang dapat bermanifestasi sebagai kehamilan simpatik.

Sehingga mudah bagi seorang suami untuk mengkhawatirkan masalah keuangan hingga kesehatan ketika seorang istri sedang dalam fase kehamilan.

Stres juga dapat menurunkan kadar testosteron pada pria dan membuat mereka memiliki kadar estrogen yang tidak seimbang. Sehingga pada fase stres akibat Couvade Syndrome, seorang pria cenderung menimbulkan beberapa gejala aneh yang mirip dengan gejala kehamilan.

Sedangkan dalam kemungkinan kedua yakni empati, seorang suami akan berempati dengan memberikan suntikan hormon kepada istri selama proses kehamilan sedang berlangsung.

Seperti ketika seorang istri sedang mengalami pendarahan selama kehamilan, maka sang suami mungkin akan mengalami kram dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan rasa sakit yang dialami oleh sang istri.

Gejala-Gejala Couvade Syndrome

Secara umum, terdapat perbedaan antara Couvade Syndrome dengan delusi kehamilan. Perbedaan tersebut dapat ditelusuri melalui beberapa gejala yang ditimbulkannya. Adapun beberapa gejala terkait Couvade Syndrome di antaranya:

  1. Kecemasan
  2. Depresi
  3. Kegelisahan
  4. Kesulitan tidur
  5. Hasrat berhubungan seks menurun
  6. Mudah mengalami muntah, mual, dan nyeri pada ulu hati dan perut
  7. Perubahan nafsu makan
  8. Kram kaki
  9. Sakit punggung
  10. Iritasi pada alat kelamin atau saluran kemih.
Meskipun demikian, Couvade Syndrome merupakan fenomena yang bersifat sementara, sehingga tidak berisiko menimbulkan permasalahan kesehatan yang cukup serius. Namun, Couvade Syndrome dalam beberapa kasus dapat memicu kelelahan yang cukup mengganggu.

Couvade Syndrome dapat ditangani dengan salah satu caranya yakni berbagi dan berkomunikasi dengan teman-teman di lingkungannya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Mohamad Ichsanudin Adnan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari