tirto.id - Merencanakan keuangan bagi pasangan yang baru menikah merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, kebutuhan hidup bersama pasangan perlu dilakukan penyesuaian untuk mencapai tujuan bersama.
Mengatur keuangan juga dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Jika uang dihamburkan begitu saja, bisa menimbulkan masalah sehingga dibutuhkan perencanaan keuangan bersama.
Beberapa tips perencanaan keuangan bagi pasangan yang baru menikah antara lain membuat anggaran keuangan, menetapkan tujuan keuangan, hingga menyiapkan dana darurat.
Cara Merencanakan Keuangan Bagi Pasangan yang Baru Menikah
Dilansir dari laman Siap Nikah, berikut ini adalah 5 tips merencanakan keuangan bagi pasangan yang baru menikah.
1. Buat anggaran keuangan
Tips pertama dalam merencanakan keuangan bagi pengantin baru adalah membuat anggaran keuangan. Jika saat masih lajang Anda sudah terbiasa menyusun anggaran keuangan sendiri, setelah menikah, Anda dapat menyusunnya bersama pasangan.
Sumber pendapatan keluarga dan pengeluaran rumah tangga pun perlu didiskusikan. Siapa yang akan mengelola keuangan juga harus disepakati, dan setiap pasangan memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing, termasuk urusan keuangan.
Mengendalikan keuangan seharusnya bisa dilakukan secara pribadi yang bisa membuat skala prioritas dan tidak boros. Pasalnya, setelah menikah ada tujuan keuangan yang perlu dicapai bersama.
2. Menetapkan tujuan keuangan
Meskipun berstatus sebagai suami istri, tetapi masing-masing individu memiliki tujuan keuangan pribadi. Oleh karenanya, tetapkanlah tujuan keuangan bersama pasangan dan juga secara pribadi.
Setelah itu buat anggaran keuangan sesuai dengan tujuan keuangan yang sudah disepakati pasangan. Kemudian, Anda dapat bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan tujuan keuangan yang ingin dicapai secara pribadi.
3. Diskusikan pengeluaran secara rutin
Jumlah pengeluaran antara Anda dengan pasangan akan berbeda setiap bulannya. Hal itu pun bukan masalah karena laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga jumlahnya tidak perlu sama, tetapi seimbang.
Hal yang paling penting adalah suami dan istri mengetahui jumlah pengeluaran sehingga tidak menimbulkan masalah. Selain itu diskusikan pengeluaran masing-masing dan bisa meminta dikurangi untuk keperluan yang tidak terlalu penting.
Bahkan, jika masing-masing pasangan sudah saling percaya untuk mengelola keuangan kepada satu orang, tetap libatkan pasangan saat mengeluarkan uang. Misalnya, ajak pasangan belanja rutin bulanan agar tahu pengeluaran rutin bulanan.
4. Alokasikan dana untuk investasi
Sebagai pasangan yang baru menikah, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Oleh karenanya, sisihkan pendapatan sebagai dana untuk investasi.
Tentukan instrumen investasi apa yang akan dibeli, misalnya untuk investasi jangka panjang, adalah membeli rumah. Jika kondisi keuangan sehat, keluarga juga akan sehat.
5. Menyisihkan dana darurat
Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk membiayai setiap peristiwa kejadian yang tidak bisa ditebak. Dana darurat ini bukan tabungan atau dana investasi yang sudah disisihkan oleh pasangan pengantin baru, melainkan dana khusus yang disiapkan untuk kejadian tidak terduga.
Dana darurat tidak boleh digunakan kecuali dalam kondisi benar-benar darurat. Pasalnya, setiap pasangan yang berumah tangga tidak tahu musibah yang dapat timbul di masa mendatang.
Dengan menyisihkan dana darurat, pasangan dapat menjaga rumah tangga dari goncangan yang tidak pernah diharapkan.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Selain merencanakan keuangan, pasangan yang baru menikah juga harus mengatur keuangan dengan baik. Sejumlah cara yang dapat dilakukan seperti dikutip dari laman Cimb Niaga adalah sebagai berikut.
1. Pahami perbedaan kebutuhan dan keinginan
Cara mengatur keuangan rumah tangga yang pertama adalah memahami kebutuhan dan keinginan. Ketika sudah berumah tangga, terdapat kebutuhan yang wajib dipenuhi seperti kebutuhan sehari-hari, hingga kebutuhan pendidikan anak jika sudah memiliki buah hati.
Sementara keinginan yang tidak perlu dipenuhi adalah membeli gadget baru, membeli pakaian baru yang sedang tren, dan lainnya yang tidak terlalu penting untuk rumah tangga Anda.
Namun, jika kondisi keuangan rumah tangga Anda sudah stabil dan memiliki sisa anggaran, Anda dapat membeli barang-barang tersebut, serta berlibur bersama keluarga.
2. Hitung seluruh pendapatan
Cara mengatur keuangan selanjutnya adalah menghitung seluruh pendapatan Anda bersama pasangan. Hal ini penting agar Anda bisa membagi alokasi penghasilan yang Anda miliki ke kebutuhan yang harus dipenuhi.
3. Buat daftar pengeluaran prioritas bulanan
Selanjutnya adalah membuat daftar pengeluaran prioritas bulanan. Pengeluaran yang masuk daftar prioritas antara lain biaya belanja makanan, kebutuhan dapur, tagihan air, listrik, transportasi, hingga cicilan kendaraan atau rumah.
4. Jaga rasio hutang
Mengatur keuangan rumah tangga yang paling baik adalah menghindari hutang. Pasalnya, kewajiban membayar hutang bisa menjadi beban yang membuat keuangan rumah tangga tidak stabil.
Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang membuat Anda terkadang harus berhutang. Apabila ini terjadi, usahakan rasio hutang Anda tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan rumah tangga.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari