Menuju konten utama

Mengenal ANBK dan Perbedaannya dengan AKM serta UNBK

ANBK diselenggarakan oleh Kemdikbud Ristek secara berkala untuk setiap sekolah. Lalu, apa perbedaan AKM dan ANBK? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Mengenal ANBK dan Perbedaannya dengan AKM serta UNBK
Pengawas mengarahkan siswa saat mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMK Negeri 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (21/9/2021). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.

tirto.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) mengagendakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) setiap tahun yang diikuti oleh semua sekolah, dari SD hingga SMA.

ANBK bisa dibilang merupakan pengganti dari Ujian Nasional (UN) yang telah dihapuskan oleh Kemdikbud Ristek, bahkan sebelum diberlakukannya Kurikulum Merdeka.

ANBK terdiri atas tiga instrumen, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Lalu, apa perbedaan AKM dan ANBK? Artikel berikut akan menjelaskan secara rinci terkait kepanjangan AKM dan ANBK serta perbedaan di antara keduanya.

Apa Itu ANBK?

ANBK artinya Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Secara definitif, ANBK adalah salah satu bentuk evaluasi sistem pendidikan yang dilakukan oleh Kemdikbud Ristek untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Sesuai namanya, ANBK diselenggarakan dengan sistem komputer. Dengan demikian, peserta ANBK akan menjawab soal Asesmen Nasional dengan media komputer.

Tujuan Asesmen Nasional adalah meningkatkan hasil belajar siswa di masa mendatang, bukan pemeringkatan sekolah. Tiga poin yang dievaluasi dalam Asesmen Nasional adalah input, proses, dan hasil pembelajaran.

Mutu hasil belajar yang dinilai dalam Asesmen Nasional mencakup literasi (kemampuan membaca), numerasi (kemampuan berhitung), karakter siswa, kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal di atas, Asesmen Nasional menggali datanya dengan tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

Peserta ANBK dipilih secara acak oleh Kemdikbud Ristek untuk masing-masing jenjang pendidikan, bukan keseluruhan siswa. ANBK hanya diselenggarakan terhadap siswa kelas 5 SD/MI, 8 SMP/MTs, dan 11 SMA/MA/SMK.

Hasil Asesmen Nasional diharapkan menjadi evaluasi perbaikan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang menyelenggarakannya. Lalu, apa perbedaan AKM dan ANBK?

Perbedaan AKM dan ANBK

Kepanjangan AKM adalah Asesmen Kompetensi Minimum. Secara definitif, AKM adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa. Komponen AKM ada dua, yakni numerasi dan literasi.

AKM numerasi berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan matematika. Sementara itu, AKM literasi membaca berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, merefleksikan, dan berinteraksi dengan teks.

Pada dasarnya, AKM merupakan salah satu instrumen dari ANBK. Lebih jelasnya, berikut rincian perbedaan AKM dan ANBK dalam bentuk tabel.

No.AKMANBK
1Hanya mencakup asesmen kompetensi, yakni numerasi dan literasiMencakup asesmen kompetensi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar
2Hanya diikuti oleh siswaDiikuti oleh siswa dan guru
3Termasuk salah satu instrumen dari ANBKInduk dari AKM
4Memuat soal-soal keilmuan, seperti matematika dan bahasa IndonesiaTidak hanya memuat soal-soal keilmuan, tetapi juga survei lingkungan belajar dan karakter

Apa Perbedaan Asesmen Nasional dan UNBK?

Kepanjangan UNBK adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer. Singkatnya, UNBK merupakan penerapan UN yang diselenggarakan dengan media komputer, bukan dalam bentuk tes kertas.

Meskipun secara medium sama, ANBK dan UNBK sangat berbeda dari segi fungsi dan substansi. UNBK berfungsi sebagai instrumen pengukur hasil belajar siswa secara individual.

Selain itu, akumulasi hasil UNBK juga dijadikan sebagai instrumen pemeringkatan sekolah berdasarkan nilai ujian yang diperoleh siswa.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan ANBK dan UNBK di bawah ini.

1. Perbedaan dari segi fungsi

Fungsi Asesmen Nasional adalah mengukur input, proses, dan hasil pembelajaran di satuan pendidikan. Sementara itu, UNBK difungsikan sebagai indikator kelulusan siswa dan pemeringkatan sekolah.

2. Perbedaan dari segi hasil

Hasil Asesmen Nasional diharapkan sebagai evaluasi bagi sekolah bersangkutan, serta tidak ditujukan untuk pemeringkatan sekolah. Sementara itu, hasil UNBK menentukan kelulusan siswa dan dijadikan sebagai patokan peringkat sekolah.

3. Perbedaan dari segi substansi

Substansi Asesmen Nasional merupakan evaluasi menyeluruh kepada siswa, guru, kepala sekolah, hingga lingkungan pembelajaran. Sementara itu, UNBK hanya diperuntukkan bagi siswa sebagai indikator hasil belajar.

4. Perbedaan dari segi peserta ANBK dan UNBK

Jenjang penilaian UN dilakukan bagi siswa SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Sementara itu, Asesmen Nasional mencakup juga jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.

5. Perbedaan dari level peserta

Siswa yang mengikuti UN adalah siswa tingkat akhir dari setiap jenjang pendidikan. Sementara itu, peserta ANBK adalah siswa kelas 5 SD/MI, 8 SMP/MTs, dan 11 SMA/MA/SMK.

6. Perbedaan dari segi cakupan peserta

Subjek siswa yang mengikuti UN adalah semua siswa, tanpa terkecuali. Adapun pada Asesmen Nasional, pesertanya hanya dari sampel siswa saja, bukan keseluruhan siswa di sekolah bersangkutan.

7. Perbedaan ANBK dan UNBK dari segi waktu pelaksanaan

Periode tes untuk UN lazimnya dilakukan dalam 4 hari. Sementara itu, Asesmen Nasional hanya dilakukan dalam 2 hari.

8. Perbedaan dari segi pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan UN biasanya dilakukan semi-daring. Sementara itu, Asesmen Nasional dilakukan full online (daring sepenuhnya), semi daring, dan luring (bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas internet memadai).

Tiga Instrumen Asesmen Nasional

Sebagaimana disinggung di awal, ANBK mencakup tiga instrumen. Berikut penjelasan masing-masing.

1. AKM

AKM artinya Asesmen Kompetensi Minumum. AKM merupakan penilaian kemampuan mendasar bagi siswa untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi produktif di tengah masyarakat.

AKM mengevaluasi dua kompetensi mendasar siswa, yaitu literasi membaca dan numerasi. Soal-soal pada AKM terdiri dari soal pilihan ganda sederhana, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, hingga isian uraian.

2. Survei karakter

Survei karakter dalam Asesmen Nasional bertujuan mengukur sikap, kebiasaan, serta nilai-nilai peserta didik dan guru, sebagai bagian dari proses pembelajaran nonkognitif.

Enam aspek yang diukur dalam survei karakter adalah akhlak mulia dengan beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreativitas.

3. Survei lingkungan belajar

Survei lingkungan belajar merupakan survei yang diikuti guru dan kepala sekolah guna mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah.

Instrumen pengukuran Asesmen Nasional ini bertujuan untuk mengevaluasi lingkungan belajar agar kondusif bagi siswa dan pendidik. Hasil Asesmen Nasional harapannya menjadi perbaikan sistem pendidikan di sekolah bersangkutan.

Baca juga artikel terkait ANBK 2024 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Fadli Nasrudin