Menuju konten utama

Komponen AKM, Bentuk & Jumlah Soal, serta Link Simulasi Asesmen

Apa arti AKM? Simak komponen AKM, bentuk dan jumlah soal, dan link simulasinya yang mencakup materi literasi dan numerasi.

Komponen AKM, Bentuk & Jumlah Soal, serta Link Simulasi Asesmen
Sejumlah siswa mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SD Negeri 4 Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (26/10/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.

tirto.id - Apa arti AKM dalam Kurikulum Merdeka? Apa saja komponen yang ada di dalamnya? Bagaimana bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum dan berapa jumlahnya? Apakah ada link simulasi sebagai bahan belajar siswa?

Seiring diberlakukannya Kurikulum Merdeka, Ujian Nasional sudah tidak digunakan lagi sebagai indikator kelulusan. Penilaian kelulusan itu diganti dengan Asesmen Nasional.

Tidak hanya berganti nama, bentuk soal dan indikator dalam Asesmen Nasional juga berbeda dengan sistem penilaian sebelumnya. Setidaknya ada tiga instrumen yang diujikan yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM?

AKM adalah bentuk penilaian kompetensi dasar siswa seperti kemampuan membaca (literasi) dan menghitung (numerasi). Tujuannya adalah mengukur pemahaman kognitif peserta didik setelah menempuh pembelajaran.

Lalu, mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?

Literasi dan numerasi merupakan aspek kompetensi dasar yang dibutuhkan peserta didik, terlepas dari cita-citanya di masa depan. Kemampuan tersebut dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak semua konten diujikan dalam AKM. Sebab, sesuai dengan namanya, ini adalah penilaian minimum.

Yang diukur di bidang literasi dan numerasi hanya konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan, baik untuk lintas kelas maupun jenjang.

Komponen AKM dalam Kurikulum Merdeka

Berdasarkan penjelasan Dinas Pendidikan proses penilaian dalam AKM meliputi 2 kompetensi dengan beberapa komponen yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Literasi Membaca

Melalui kemampuan literasi siswa dapat memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks tertulis. Tujuannya adalah agar lebih memahami permasalahan atau peristiwa melalui bacaan. Kemudian, siswa diharapkan dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat serta mengembangkan kapasitasnya sebagai individu dan warga negara.

Berikut komponen literasi membaca dalam AKM:

  1. Konten

    Dalam komponen literasi membaca, konten yang digunakan berupa teks informasi dan sastra.

  2. Proses Kognitif

    Dalam proses kognitif siswa dapat menemukan, interpretasi dan integrasi, serta evaluasi dan refleksi informasi.

  3. Konteks

    Konteks yang digunakan dalam literasi membaca meliputi personal, sosial budaya, dan saintifik.

2. Numerasi

Numerasi atau literasi matematika merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman hitung-menghitung dasar, dengan harapan kemudian bisa mengatasi masalah sehari-hari.

Berikut komponen Numerasi dalam AKM:

  1. Konten

    Konten yang digunakan dalam komponen numerasi meliputi beberapa topik seperti aljabar, bilangan, geometri, pengukuran data dan ketidakpastian.

  2. Proses Kognitif

    Level Kognitif pada literasi membaca terdiri dari menemukan informasi, menafsirkan dan mengintegrasikan, serta mengevaluasi dan merefleksi. Level Kognitif pada literasi matematika (numerasi) terdiri dari pemahaman, penerapan, dan penalaran.

  3. Konteks

    Konteks yang digunakan dalam literasi membaca meliputi personal, sosial budaya, dan saintifik.

Bentuk dan Jumlah Soal AKM Kurikulum Merdeka

Bentuk soal dalam AKM cukup beragam. Berbeda dengan Ujian Nasional, penilaian ini memiliki beberapa jenis pertanyaan, mulai dari pilihan ganda kompleks, menjodohkan, hingga uraian.

Jumlah soalnya pun tidak sama rata untuk masing-masing jenjang. Berdasarkan penjelasan Kemendikbud, murid kelas 5 akan memperoleh 30 soal untuk masing-masing materi literasi dan numerasi. Sementara itu, kelas 8 dan 9 jenjang SMP akan mengerjakan 36 butir soal.

Di samping itu, AKM juga diselenggarakan secara adaptif. Setiap murid akan diberi soal sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Namun, tidak ada kisi-kisi terkait AKM. Sebab, ujian ini disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang berkelanjutan.

Berikut rincian bentuk soal AKM.

  1. Pilihan ganda (PG)

    Dalam soal pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.

  2. Pilihan Ganda Kompleks (PGK)

    Dalam soal pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal.

  3. Menjodohkan

    Dalam bentuk soal menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.

  4. Isian singkat

    Dalam bentuk soal yang berupa isian singkat siswa dapat menjawab berupa dengan bilangan maupun kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.

  5. Uraian

    Dalam bentuk soal uraian, siswa dapat menjawab soal dengan kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.

Link Simulasi AKM dalam Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan melalui Pusat Asesmen Nasional telah menyediakan bahan latihan bagi siswa sebelum menghadapi ujian AKM. Di situs yang telah disediakan, peserta didik tinggal mengklik komponen AKM dan jenjang sekolah.

Berikut link simulasi Asesmen Kompetensi Minimum.

Link simulasi AKM

Baca juga artikel terkait KURIKULUM MERDEKA atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Fadli Nasrudin