Menuju konten utama

Mengenal Acne Bullying dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Jerawat tidak hanya bisa memperburuk penampilan, tetapi juga dapat memicu perundungan hingga menyebabkan depresi.

Mengenal Acne Bullying dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental
Ilustrasi Jerawat di wajah. FOTO/iStock

tirto.id - Kulit berjerawat merupakan kondisi wajar pada banyak remaja. Usia pubertas menjadikan remaja memproduksi hormon berlebih, baik itu testosteron ataupun androgen. Keadaan ini membuat remaja rentan terkena jerawat.

Selain karena hormon, jerawat juga cenderung muncul pada kulit berminyak atau orang yang jarang membersihkan kulitnya, seperti dilansir Healthline. Jerawat lazimnya muncul di bagian wajah, dada, punggung, dan bahu.

Namun, jerawat bisa menjadi masalah yang lebih rumit dari sekadar buruknya penampilan kulit. Jika sampai membuat tidak percaya diri, apalagi sampai diolok-olok oleh teman sebaya, masalah jerawat bisa berujung pada acne bullying atau perundungan gara-gara jerawat.

Perundungan karena masalah jerawat dapat berdampak pada kesehatan mental, menurunkan citra diri dan rasa percaya diri, hingga dalam taraf akut dapat menyebabkan depresi.

Dilansir dari American Academy of Dermatology (AAD), jerawat tidak hanya masalah penampilan, melainkan juga dapat menimbulkan kecemasan, terutama pada remaja. Jika berlarut-larut, hal ini bahkan dapat menurunkan kualitas hidup sehari-hari.

Pada anak-anak dan remaja, masalah jerawat juga kerap menjadi objek olok-olok atau perundungan. Karena masalah jarawat, seseorang menjadi malu dengan penampilannya.

"Seperti halnya stigma pada kekurangan fisik lainnya, kulit berjerawat pun tidak lepas dari label negatif. Hal ini dapat membuat orang yang berjerawat merasa bahwa mereka 'tidak normal' dan dipandang negatif oleh orang lain," ujar Dr. Aisling O'Donnell, peneliti kesehatan mental dari Universitas Limerick, dilansir dari Science Daily.

Orang yang berjerawat tak jarang dilabeli kurang menjaga kebersihan wajahnya, tidak menarik, dan lain sebagainya. Padahal, sering kali jerawat berhubungan dengan hormon tubuh, yang kadang kala di luar kontrol individu bersangkutan.

Acne bullying dapat terjadi karena penampilan bersih dan kulit mulus selalu menjadi gambaran ideal dari kecantikan maupun ketampanan. Namun, kecemasan karena masalah penampilan lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Dr. Aisling O'Donnell dan Jamie Davern dari Universitas Limerick, diketahui bahwa selain remaja, banyak ibu hamil juga terkena masalah jerawat. Kehamilan bisa berdampak pada fluktuasi hormon yang mengakibatkan masalah kulit berjerawat.

Jika dikaitkan dengan kesehatan mental, sekitar 10,8 persen anak-anak berusia antara 5-13 tahun dan 12,7 persen orang dewasa mengaku malu serta cemas akan penampilannya karena jerawat.

Baca juga artikel terkait MASALAH JERAWAT atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom