Menuju konten utama

Mengapa Setiap Imlek Selalu Hujan & Apa Hubungannya?

Mengapa Imlek identik dengan hujan dan apa hubungan antara Imlek dan hujan?

Mengapa Setiap Imlek Selalu Hujan & Apa Hubungannya?
Seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menata bunga pohon mei hua khas Imlek di halaman Posko Damkar Panca Bhakti di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (24/1/2022). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.

tirto.id - Tahun Baru Cina atau Imlek 2573 tahun ini jatuh bertepatan pada hari Selasa, 1 Februari 2022 dan Imlek kali ini adalah Tahun Macan.

Tak hanya identik dengan warna merah, angpau, barongsai, dan kue bulan, perayaan hari raya Imlek juga identik dengan hujan.

Menurut BMKG, seperti dikutip News Delivers, Tahun Baru Imlek selalu jatuh antara akhir Januari hingga awal Februari.

Bulan-bulan tersebut bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujannya juga tinggi. Inilah mengapa Tahun Baru Imlek selalu identik dengan hujan.

Dilansir laman China Highlights, Tahun Baru Imlek, atau Festival Musim Semi, adalah perayaan terpenting yang diamati di Tiongkok, dengan makna budaya dan sejarah.

Festival ini menandakan awal musim semi, dan awal tahun baru menurut kalender lunar Tiongkok.

Festival ini dirayakan di seluruh negeri, tetapi juga memiliki banyak perayaan terkait di negara-negara dan kelompok etnis yang berasal dari Cina.

Ada beberapa alasan bagi etnis Cina untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Pertama, legenda menyatakan bahwa Tahun Baru Imlek berasal dari pertempuran kuno melawan Nian, binatang buas menakutkan yang menyerang manusia dan memakan anak-anak.

Orang-orang menggunakan kembang api dan petasan untuk mengusir binatang itu.

Tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini dan festival ini berfungsi sebagai waktu untuk mendapatkan keberuntungan.

Selain itu, tahun baru Imlek yang identik dengan hujan, memiliki makna tersendiri.

Hujan adalah simbol keberuntungan

Orang Cina percaya bahwa hujan adalah simbol keberuntungan. Menurut para ahli Feng Shui, hujan berarti Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Mei Hwa yang bisa diartikan sebagai berkah dari langit.

Mereka percaya bahwa bunga Mei Hwa adalah bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im sebelum Tahun Baru Imlek.

Alasan lain mengapa hujan identik dengan simbol keberuntungan adalah karena tidak lepas dari sejarah suku Tionghoa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan mencari nafkah dengan berkebun.

Dikutip situs ABC Net, Wakil Presiden Asosiasi Cina Cairns dan Distrik Nathan Lee Long mengatakan hujan deras saat perayaan Imlek adalah tanda kemakmuran di tahun yang akan datang.

"Air, air mengalir atau hujan adalah simbol keberuntungan di Tiongkok dan Anda paling sering melihatnya di tempat-tempat di mana takhayul cukup lazim, air mengalir, air mancur, air terjun, jadi hujan menjelang Tahun Baru Imlek juga merupakan tanda semoga berhasil," katanya.

Menurutnya, semakin banyak hujan semakin baik, seperti halnya dengan apa pun, sama seperti memberi adalah hal yang baik di Cina dan ketika seseorang memberi, maka ia tahu bahwa pemberian itu akan mendapatkan balasannya.

"Jadi semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda mendapatkan kembali, karena semakin banyak hujan, semakin banyak keberuntungan," jelasnya.

Hujan, lanjut Nathan, adalah pertanda baik dari keberuntungan, untuk memulai tahun dengan sedikit hujan.

"Pembukaan tahun dengan hujan akan menjadi tahun yang sangat sukses, pertumbuhan dan pencapaian," tukasnya.

Baca juga artikel terkait IMLEK DAN HUJAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya