Menuju konten utama

Mendag Zulhas Usulkan Rp100 T untuk BUMN Beli Produk Hasil Petani

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan dana sebesar Rp100 triliun agar BUMN membeli hasil pertanian.

Mendag Zulhas Usulkan Rp100 T untuk BUMN Beli Produk Hasil Petani
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga minyak goreng di Pasar. (FOTO/Dok. PAN)

tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan dana sebesar Rp100 triliun untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membeli hasil pertanian. Hal itu disampaikan Zulhas begitu sapaan akrabnya saat meninjau harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Badung, Bali, Rabu (21/9/2022).

"Saya usulkan dana Rp100 triliun kemarin. Ini yang sedang dibahas," katanya dikutip dari Antara.

Dia menuturkan Presiden Joko Widodo menyetujui dan memerintahkan pembentukan BUMN yang akan membeli hasil pertanian, termasuk kedelai dan jagung. Menurut Zulhas pemerintah akan membeli hasil petani dengan harga terbaik. Misalnya harga yang ditentukan petani adalah Rp10.000, namun di pasar harganya Rp6.000, maka pemerintah akan memberi dengan harga Rp10.000.

"Jagung misalnya, di pasar murah, pemerintah akan beli harga terbaik. Itu sudah disetujui. Sekarang sedang dirancang BUMN yang akan menanggulangi produk-produk pertanian," bebernya.

Lebih lanjut, Zulhas menuturkan petani hanya perlu fokus produksi dan tidak perlu mengkhawatirkan soal harga, terlebih saat musim panen tiba, di mana harga produk pertanian turun drastis.

"Dibentuk nanti BUMN yang membeli hasil pertanian itu, sehingga petani kita terjamin harganya. Jadi, petani produksi saja. Tidak perlu memikirkan harganya. Nanti pemerintah yang beli," pungkasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan BUMN membeli hasil tani dalam negeri agar para petani tidak perlu repot memikirkan pemasaran hasil tani mereka. Hal itu menjadi salah satu hasil rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju mengenai harga kedelai, bawang merah, dan cabai.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat membuat Indonesia swasembada pada komoditas kedelai, bawang merah, dan cabai.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan Rapat Terbatas Jokowi juga meminta para menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan. Jokowi kata Airlangga menginginkan agar neraca ketersediaan dan harga berbagai komoditas terjaga, seperti kedelai, cabai dan bawang merah agar bisa tetap terjaga sampai akhir tahun 2022.

Selain itu, dia juga menyampaikan agar dapat mendorong peningkatan produksi kedelai nasional, sehingga kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,4 juta ton tidak 100 persen bergantung kepada impor.

”Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN untuk membeli dari petani dengan harga Rp10.000 (per kilogram) sehingga harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani agar mau menanam kedelai," katanya.

Selain itu, Jokowi kata Airlangga juga mendorong penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau atau Genetically Modified Organism (GMO), agar produktivitas bisa meningkat. Harapannya, dengan GMO produksi kedelai bisa meningkat hampir 2 kali lipat, yaitu dari sekarang sekitar 1,6 - 2 ton per hektar menjadi 3,5 - 4 ton per hektar. Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam, sehingga bisa meningkatkan produksi di dalam negeri dan mengurangi impor pangan.

Baca juga artikel terkait PASOKAN PANGAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin