tirto.id - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperkirakan tingginya harga cabai masih akan bertahan sekitar 1 hingga 1,5 bulan ke depan. Menurut Lutfi kenaikan harga cabai ini tidak bisa dihindari karena hujan deras yang terus mengguyur sejumlah daerah sehingga merusak hasil panen petani.
“Jadi kita juga tahu nih karena hujan kemarin jadi bertambah yang biasanya cuma 3 bulan, naik-turunnya harga cabai ini mungkin nambah sebulan sampai sebulan setengah,” ucap Lutfi saat konferensi pers virtual, Senin (15/3/2021).
Kenaikan harga ini, menurut Lutfi, sudah terpantau oleh Kemendag. Menurut Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga cabai rawit merah naik 22,48 persen. Dari Rp74.607 per kg pada 11 Februari 2021 menjadi Rp96.247 per kg pada 12 Maret 2021.
Beruntung harga cabai lainnya relatif stabil. Misalnya harga cabai merah keriting pada 11 Februari 2021 sempat mencapai Rp47.150 per kg yang hanya naik 1,22 persen menjadi Rp47.731 per kg.
Meski harganya masih akan tetap tinggi sebulan ke depan, Lutfi menyatakan harga cabai perlahan sudah menunjukkan penurunan. Ia mencontohkan harga cabai rawit merah dari Rp96.717 per 10 Maret 2021 sudah turun 0,49 persen ke Rp96.247 per kg pada 12 Maret 2021.
Penurunan ini terjadi seiring memasuki masa panen cabai di sejumlah sentra cabai. Dengan kata lain penurunan akan terus berlanjut. Lutfi sendiri mengaku khawatir pada Hari Raya Idulfitri harga cabai malah akan terus turun bahkan melewati batas yang ditentukan pemerintah.
“Dan menurut hemat Kementerian Perdagangan hitungan kami, akan terus menurun sampai Hari Raya Idulfitri,” ucap Lutfi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz