tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pengusaha atau produsen minyak goreng untuk membeli sawit petani rakyat dengan harga minimal Rp1.600 per kilogram. Hal itu seiring dengan mahalnya tandanan buah segar (TBS) sawit yang dibeli pengepul di beberapa kawasan di Indonesia.
"Seluruh pengusaha pabrik sawit sepakat beli seharga Rp 1.600 per kilogram. Semua sudah sepakat beli Rp1.600/kg. Semua sudah sepakat, itu semua ada 75 perusahaan," kata Zulhas, Senin (27/6/2022).
Kebijakan tersebut sudah diputuskan dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi. Sebelumya, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mendesak pemerintah untuk mengambil kebijakan gawat darurat dalam penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS). Harga TBS saat ini, hanya Rp250 per kilogram (kg) di tingkat pedagang pengepul.
"Gak ada cara lain. Pemerintah harus mengambil kebijakan gawat darurat," kata Ketua DPP Apkasindo, Gulat Manurung, kepada Tirto, Rabu (22/6/2022).
Berdasarkan catatannya rerata harga TBS di 22 provinsi penghasil sawit serempak mengalami penurunan pada Selasa, 21 Juni 2022 kemarin. Untuk petani swadaya/mandiri rerata harganya tercatat Rp1.311 per kilogram (kg). Sedangkan petani plasma/bermitra Rp2.032 per kilogram.
"Kalau di pabrik hari ini antara Rp1.000 - Rp1.200 per kilogram. Semalam masih Rp1.300," ujarnya.
Harga kedua kelompok petani di atas masih jauh dari sebelum larangan ekspor sebesar Rp4.250 per kilogram. Demikian juga dengan harga TBS di Pabrikan Kelapa Sawit (PKS) dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp2.250 per kilogram.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin