Menuju konten utama

Menanti Anies Lego Saham DKI di Delta Djakarta Usai Cukai Bir Naik

Anies berjanji akan menjual saham milik Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta. Namun hingga pemerintah menaikkan cukai bir janji itu belum terealisasi.

Menanti Anies Lego Saham DKI di Delta Djakarta Usai Cukai Bir Naik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) memberikan sambutan saat menghadiri Tabligh Akbar Majelis Rasulullah dalam peringatan Maulid Muhammad SAW di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (20/11/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Pertengahan Mei 2018 lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji melepas saham PT Delta Djakarta. Namun hingga tujuh bulan berselang janji yang diucapkan saat Ramadan itu tak kunjung menemui titik terang. Presiden Komisaris Delta Sarman Simanjorang mengatakan belum ada arahan khusus dari Gubernur terkait pelepasan saham tersebut.

"Kalau arahan sih, belum ada, ya. Cuma semangatnya sih, sepertinya masih sama. Cuma ini kan proses. Di birokrasinya aja memang yang enggak lama," kata Sarman saat dihubungi Tirto, Jumat (21/12/2018).

Sarman bilang saat ini Delta justru sedang fokus menghadapi tekanan usaha lantaran pemerintah menaikkan cukai bir per-tanggal 1 Januari tahun depan. Sebab, menurut Sarman, kenaikan tarif cukai minuman alkohol (minol) bisa mengganggu tingkat permintaan.

Apalagi, produsen bir saat ini masih dalam tahap pemulihan setelah terkena dampak dari pelarangan penjualan bir oleh pemerintah kepada minimarket dan pengecer lainnya pada 2015.

Karena itu lah demi menjaga margin, emiten ini berencana menaikkan harga jual di tahun 2018. Sarman mengatakan, tarif cukai yang mencapai Rp 15.000 per liter itu bakal menggerus laba perusahaan jika harga tidak dinaikkan.

"Kita lihat di triwulan pertama nanti, mudah-mudahan laba kita tidak mengalami penurunan," ucap Sarman.

Menyurutkan Permintaan

Direktur Research PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kinerja emiten bir memang bisa terpukul dengan kenaikan harga cukai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 158 tahun 2018 tersebut. Ia mengatakan kenaikan harga jual tidak bisa seagresif kenaikan cukai sebesar 13,3 persen. Sebab hal itu akan berpotensi membuat konsumen mengurangi pembelian dan berimbas terhadap penjualan.

"Ya bisa dinaikkan memang, tapi kan tidak bisa terlalu agresif. Walaupun bir ini dia sudah punya pangsa pasar sendiri, dan konsumennya cenderung seperti rokok. Mau mahal berapa juga mereka tetap beli," ujarnya saat dihubungi Tirto.

Kendati demikian kinerja keuangan Delta Djakarta masih mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun ini. Pada kuartal III/2018, penjualan Delta mencapai Rp627,78 miliar naik 15 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp545,72 miliar.

Sementara dari laba bersih, perseroan meraup uang sebesar Rp232,87 miliar, naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp189,91 miliar. Delta selama ini hanya memproduksi minol untuk golongan A saja.

Kondisi Delta sepanjang tahun berjalan ini juga masih jauh lebih baik ketimbang 2017. Pada tahun lalu, penjualan Delta hanya naik 0,3 persen atau sebesar Rp777,30 miliar dari pendapatan 2016 sebesar Rp774,96 miliar.

Sementara pada 24 April lalu, emiten berkode DLTA itu membagikan dividen sebesar Rp208,1 miliar kepada para pemegang sahamnya. Dengan komposisi saham 26,25 persen atau sebanyak 210 juta lembar saham, Pemprov DKI menikmati keuntungan dari penjualan bir sebesar Rp 54,6 miliar di tahun ini.

Infografik Current issue RUU larangan minuman beralkohol

Infografik Current issue RUU larangan minuman beralkohol

Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan mengatakan, dengan kondisi keuangan seperti itu, penerimaan pemprov dari emiten bir ini masih cukup menguntungkan. Karena itu lah, menurutnya, pelepasan saham Delta seharusnya bukan masalah kekhawatiran keuangan, meskipun ada potensi penyusutan permintaan. "Ya pasti ada faktor politis untuk menepati janji kampanye dan itu tidak bisa kita hitung. Tapi apakah nanti Pemprov dapat perusahaan yang bisa lebih menjanjikan pendapatannya seperti Delta?" tuturnya.

Pada awal Ramadhan lalu Anies berjanji akan melego saham pemprov di PT Delta Djakarta sebesar 26,25 persen. Anies dan wakilnya Sandiaga Uno sudah gembar-gembor bahwa pelepasan saham sudah dipersiapkan dengan matang. Termasuk, dari aspek hukum dan peraturan di bursa efek. Bahkan, pelepasan saham itu juga disebut-sebut telah dibahas bersama beberapa konsultan asing dengan memperhatikan keuntungan sebesar-besarnya bagi Pemprov.

"Kami yakin dengan pelepasan saham 26,5 persen, kita akan mendapatkan pendapatan tambahan 1 triliun rupiah (untuk APBD)," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Mei 2018.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar