Menuju konten utama

Menaker: Perkuat Kapasitas Pegawai Demi Wujudkan Good Government

Menaker Ida Fauziah mendorong pegawainya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri dalam rangka mewujudkan good government.

Menaker: Perkuat Kapasitas Pegawai Demi Wujudkan Good Government
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat memberikan arahan sekaligus menutup Acara 'Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak Untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani' di Denpasar, Bali, Jumat (19/7/2024) malam. foto/Biro Humas Kemnaker

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersikeras mewujudkan tata pemerintahan yang baik, good goverment di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Rencana itu Ida sampaikan saat memberikan arahan sekaligus menutup Acara 'Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak Untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani' di Denpasar, Bali, Jumat (19/7/2024) malam.

Untuk mewujudkan rencana itu, Ida meminta kepada seluruh pegawai lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemnaker melakukan kerja-kerja kolaboratif dalam meningkatkan kualitas birokrasi.

Ida Fauziyah meyakini good goverment akan terwujud apabila seluruh pegawai Kemnaker saling kolaborasi dan sinergi antar satu dengan yang lain, di bawah penguatan Setjen, Kemnaker. Apabila rencana itu terwujud makan akan menjadi kebanggaan dan role model bagi Kementerian/Lembaga lain di Indonesia

"Kemampuan kolaboratif dari para pegawai di Setjen sangat diperlukan. Yang muda mengambil pengalaman dari senior. Yang senior tak menganggap rendah junior," ujar Ida Fauziyah.

Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pegawai Kemnaker

Dalam arahannya, Ida Fauziyah mengatakan bahwa pegawai Setjen senantiasa mengembangkan kapasitas dan kualitas diri tanpa memandang usia atau jabatan. Salah satunya adalah pegawai harus bisa mengadopsi teknologi digital dalam rangka menghadirkan good government. Termasuk bagi pejabat senior di lingkungan Kemnaker yang harus terus memperkuat kapasitas diri.

"Tak ada alasan bagi senior sebentar lagi pensiun, buat apa lagi harus belajar. Tak bisa begitu, tak ada alasan bagi senior meletakkan tanggung jawab kemajuan teknologi kepada yang junior," ujarnya.

Ida Fauziyah juga mengingatkan organisasi Kemnaker harus profesional dengan meninggalkan budaya senioritas, hierarkis, feodal dan budaya bossy. "Jika budaya tersebut tidak dinggalkan, maka birokrasi justru akan menjadi 'beban' ketimbang menjadi motor penggerak perubahan," ujar Ida.

Dalam kesempatan yang sama, Ida Fauziyah juga memberikan apresiasi atas upaya signifkan Setjen untuk mendukung pengembangan karir Aparatur Sipil Negara (ASN) struktural maupun fungsional. Misalnya Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), pembangunan Public Employment Service (PEA), Kemnaker Corpu, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan lainnya

Sementara itu Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menegaskan bahwa kegiatan Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak Untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani digelar di Bali lantaran ada beberapa alasan. Salah satunya lantaran Bali telah lama dikenal sebagai pulau yang penuh kekayaan budaya, spiritualitas, seni, kreatifitas, keterbukaan dan kolaborasi.

"Spirit inilah yang kami harapkan dapat diserap para pegawai di lingkungan Setjen Kemnaker," kata Anwar.

*Artikel ini merupakan kerjasama Kemnaker RI dengan Tirto.id

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis