tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan tantangan dunia ketenagakerjaan di era industri 4.0 semakin berat.
"Industri 4.0 membuka peluang terciptanya profesi baru, sementara banyak profesi lama yang mulai tergerus," ucap Ida dalam acara Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023).
Sementara juga terjadi perubahan besar dalam jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, maupun kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia usaha di era transformasi digital ini.
Maka situasi ini menuntut publik untuk berubah dan menyesuaikan pola kerja, pengelolaan usaha dari tradisional menjadi digital, sebagai solusi untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.
"Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan kekompakan, soliditas di antara kita baik organisasi pekerja, organisasi pengusaha, dan pemerintah," terang Ida.
Jika hal tersebut bisa dilakukan maka tantangan dunia kerja bisa dilewati.
Ida Fauziyah juga menilai peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan sinergi elemen ketenagakerjaan.
"Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan rasa persaudaraan, kebersamaan, soliditas, sinergi elemen ketenagakerjaan yang terdiri dari unsur pemerintah, organisasi pekerja, dan pengusaha," ujar Ida.
Ia menambahkan perayaan May Day 2023 yang bertema "Merajut Kebersamaan di Hari yang Fitri" sejalan dalam suasana Idul Fitri yang diharapkan juga dapat menjadi semangat kebersamaan hingga waktu mendatang.
"Semangat kebersamaannya itu tidak hanya karena May Day dilaksanakan di suasana Idul Fitri. Tapi suasana terus kita isi 11 bulan yang lainnya, rasanya indah sekali kalau kita bisa mengambil spirit Idul Fitri itu untuk sama-sama menghadapi segala tantangan ketenagakerjaan," tuturnya.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto