Menuju konten utama

Memahami Selera Musik Milenial

Kalangan generasi milenial sering mendapat tudingan miring terkait selera musik mereka. Generasi milenial dianggap tidak peduli lagi tentang album, karir sang musisi, ekonomi, hingga aspek interpersonal menjadi penggemar musik. Benarkah?

Memahami Selera Musik Milenial
Konser Taylor Swift di MTV Video Music Award di Los Angeles, California. GETTY IMAGES/Christopher Polk

tirto.id - “Berhenti mencemari milenial, mereka menyukai musik lebih dari yang pernah Anda lakukan.”

Sebuah ungkapan seorang editor CD Baby DIY Musician, Chris Robley terkait dengan banyaknya anggapan miring musisi tua atas perubahan selera musik generasi milenial. Kemarahan itu berdasar pada spekulasi yang menyebutkan bahwa generasi milenial tidak peduli lagi tentang album, karir sang musisi, ekonomi, hingga aspek interpersonal menjadi penggemar musik.

Benarkah demikian?

Menurut laporan Nielsen.com, bertambahnya populasi generasi milenial di Amerika yang naik sekitar 24 persen ternyata memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan industri musik. Generasi ini terdiri dari berbagai macam ras dan etnik seperti Afrika-Amerika, Asia-Amerika atau Hispanik.

Sementara menurut laporan "Listen Up: Music & the Multicultural Consumer," generasi milenial juga lebih mungkin menghadiri konser dan festival musik, masing-masing dari mereka bahkan rela menghabiskan $ 50 untuk musik setiap tahunnya.

Tidak hanya aspek ekonomi, generasi milenial juga sering memberikan dukungan nyata terhadap musisi idolanya, hampir 48 persen dari mereka akan 'menyukai' postingan Facebook dari para musisi dan band dan 43 persen dari mereka juga akan membagi postingan melalui Facebook, Twitter, email dan media digital lainnya.

Sementara 37 persen akan memberikan komentar di Facebook, 37 persen akan membagikan playlist musik, 31 persen mere-post dan 26 persen me-retweet musik dan 53 persen dari popularitas milenial di bawah usia 35 tahun akan menggunakan media sosial dan teknologi untuk berhubungan dengan artis mereka.

Dalam survei yang dilakukan Ypulse.com terhadap 1.000 konsumen usia 13-32 tahun, hampir 76 persen mengatakan bahwa mereka mendengarkan musik beberapa kali sehari, 80 persen dari mereka mengatakan musik adalah bagian penting dalam hidup mereka, sementara 70 persen dari mereka mengatakan tidak bisa berhenti mendengarkan musik selama satu minggu.

Sebanyak 60 persen dari mereka juga dilaporkan mendengarkan musik setiap hari, 84 persen mengatakan mereka hanya mendengarkan salah satu genre yang spesifik, dan 82 persen dari mereka mengatakan tidak hanya mendengarkan satu genre.

Apa yang generasi milenial harapkan dari artis musik favorit mereka?

Chris Robley dalam tulisannya diymusician.cdbaby.com mengatakan, generasi milenial ingin menyaksikan kegiatan sehari-hari musisi favorit mereka, mereka ingin merasa terlibat dalam segala penciptaan, branding dan proses pembuatan karya, mereka memerlukan interaksi yang sering dalam media sosial serta tidak ingin berjarak dengan musisi favorit mereka.

Kebanyakan dari generasi milenial juga memandang beberapa musisi idola sebagai model yang dapat mewujudkan pengalaman pribadi mereka, terutama musisi yang mampu menyuarakan kegelisahan mereka. Dan 50 persen dari generasi milenial ini juga akan membeli merek/produk yang sama dengan yang musisi gunakan.

Genre musik yang disukai pun bermacam ragam seperti R & B, Hip-Hop dan Top 40 Pop, serta genre-genre budaya populer seperti K-Pop, J-Pop, Regional Meksiko, Bollywood dan musik Spanyol Kontemporer. Meski demikian, pendengar milenial juga tetap ingin terhubung dengan musik negara asal mereka, terutama pendengar Asia dan Latin.

INFOGRAFIK Selera Musik Milineal

Selain itu, generasi milineal juga lebih tertarik mendengarkan musik-musik yang gembira, positif dan semangat. Hal itu dilakukan sebagai upaya keluar dari kenyataan hidup yang sulit, sekaligus menunjukkan kurang berminatnya generasi milenial terhadap musik-musik yang berbicara tentang kematian, kemiskinan dan kelaparan.

Terkait dengan itu, Pitbull, seorang artis populer di kalangan milenial bahkan mengatakan: "Orang ingin melarikan diri semua hal-hal negatif yang terjadi di dunia, mereka ingin menari, mereka ingin memiliki waktu yang baik," katanya seperti dikutip Univision Communications Inc.

Melihat kondisi itulah, Pitbull akhirnya menciptakan musik yang membuat pendengarnya menjadi semangat, bahagia dan melupakan segala persoalan hidup.

Selain itu, munculnya artis-artis macam Taylor Swift juga menunjukkan adanya pergeseran selera. Dalam lagunya berjudul “Fifteen”, Taylor Swift juga memberikan nasihat kepada penggemarnya untuk menghadapi tekanan menjadi mahasiswa di sekolah tinggi.

Meski demikian, generasi milenial cenderung memiliki rentang perhatian yang pendek terhadap musik, mereka terus bergerak mencari musik-musik baru. Jika sebuah lagu baru sudah sebulan dikeluarkan, maka mereka akan menganggap kuno lagu itu dan tidak ingin mendengarkannya lagi.

Hal tersebut juga diamini oleh Vevo, Pandora, dan Spotify, dari rata-rata waktu 25 jam seminggu yang generasi milenial habiskan, mereka tidak menggemari genre tertentu, mereka cenderung sering mencari musik-musik baru.

Menurut laporan Vevo dari hasil wawancara dengan 2.000 pengguna di 2015, menyatakan bahwa 25 persen dari pendengar tidak menikmati satu genre, sementara lebih dari 60 persen menyatakan mereka selalu berusaha mencari musik-musik baru.

Vevo adalah situs streaming musik paling populer, hampir 87 persen dari penggemar mengatakan mereka rata-rata mengunjungi platform kurang lebih 13,3 jam per minggu dan lebih dari 12 miliar penayangan video di seluruh dunia per bulan.

Selain itu, generasi milenial biasanya lebih memilih mendengarkan musik menggunakan smartphone seperti Android, iPhone dan laptop atau Personal Computer (PC). Setengah dari penggemar musik milenial juga mendengarkan musik pada Internet/layanan streaming radio.

Siapakah musisi idola generasi milenial?

Menurut hasil wawancara Ypulse.com, bersama 90 persen dari usia 13 – 33 tahun menyukai 17 musisi atau band antara lain: Taylor Swift, Beyonce, Adele, Twenty One Pilots, Rihanna, Drake, Sia, Kanye West, Kendrick Lamar, Carrie Underwood, Justin Timberlake, Lin Manuel Miranda, Pink, Linkin Park, Katy Perry, Adam Levine, dan Coldplay.

Sementara tren musisi berdasarkan subscriber YouTube antara lain: Rihanna dengan akun RihannaVEVO memiliki 23.461.160 subscriber, Taylor Swift dengan akun TaylorSwiftVEVO memiliki 20.426.013 subscriber, Katy Perry dengan akun KatyPerryVEVO memiliki 20.084.027 subscriber, Adele dengan akun AdeleVEVO memiliki 13.448.533 subscriber.

Adam Levine dengan akun Maroon5VEVO memiliki 11.500.428 subscriber, Beyonce dengan akun beyonceVEVO memiliki 10.999.520 dan Coldplay dengan akun Coldplay Official memiliki 7.710.349, sementara subscriber yang paling sedikit adalah Carrie Underwood dengan akun carrieunderwoodVEVO yakni 1.092.230 subsriber.

Melihat fakta di atas itulah barangkali Profesor Jennie-Rebecca Falcetta mengatakan:" Saya tidak membenci milenial lagi!"

Baca juga artikel terkait MILENIAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Suhendra & Maulida Sri Handayani