tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan ruang bagi umat Nasrani untuk merayakan hari raya Natal. Ruang tersebut yaitu melalui acara Christmas Carol di 11 titik sepanjang jalan Sudirman hingga Thamrin. Selain itu, juga di stasiun-stasiun Moda Raya Terpadu (MRT).
Sejumlah titik tersebut antara lain Depan Panin Bank; FX Sudirman; Sampoerna; Mayapada; Taman Dukuh Atas; Terowongan Kendal; dan Grand Hyatt. Selain itu, pameran tersebut juga dilakukan di Stasiun antara lain Cipete Raya, Blok M, Istora, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Kesebelas titik tersebut akan dipasang pameran dan pernak-pernik bertemakan natal. Acara itu diselenggarakan mulai 18 sampai 20 Desember. Anies mengatakan acara ini sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta mendorong terciptanya kebersamaan dan kesetaraan di kota Jakarta.
"Ketika menjelang perayaan natal bagi umat nasrani, maka kami berikan juga bagi umat nasrani untuk menyambut peringatan hari natal. Jadi ini bagian dari kami mendorong agar di Jakarta, perasaan kesetaraan, perasaan kebersaman, perasaan kebersatuan, ya," kata Anies saat meninjau gelaran Christmas Carol di trotoar Grand Hyatt, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019).
Dengan adanya acara Christmas Carol ini, Anies ingin Jakarta menjadi kota yang membangun persatuan dan kedamaian, salah satunya bersama-sama merayakan Natal di pusat keramaian yang ada di Jakarta.
"Ini adalah kota kita. Ini adalah negara kita bersama, yang kita cintai bersama, yang kita rawat bersama, kita bangun persatuan bersama dan kita punya kesempatan yang sama. Semoga kedamaian selalu bersama kita," ucap Anies.
Dalam merayakan acara itu, Anies bersama jajarannya menggunakan sepeda. Mereka menggowes sepeda dari Gedung Balaikota menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menuturkan alasannya menggunakan sepeda yaitu untuk mengkampanyekan kepada warga DKI Jakarta.
"Bersepeda bukan sebagai kegiatan olahraga, tapi bersepeda sebagai alat transportasi. Karena itu tidak perlu pakai baju khusus, tidak perlu pakai sepatu khusus, yang penting ada sepeda lalu jalan. Makanya saya pakai batik [tapi] naik sepeda," jelasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto